Beberapa menit kemudian Chinen terbangun dari pingsannya, rasanya kepala Chinen berdenyut hebat sekali.
"Chii? Lo udah bangun? Syukurlah" Keito langsung memberikan minum pada Chinen, Chinen pun meminumnya dengan hati-hati
"Gue kenapa? Kok bisa ada disini?" tanya Chinen bingung. Chinen baru pertama kalinya masuk UKS SMA Angkasa, Keito juga sih
"Ini kayaknya UKS deh, tadi lo pingsan. Terus lo digendong sama kakak kelas cowok kesini" jelas Keito
"Anjir malu-maluin banget gue" -Chinen
"Emang, lo pake segala pingsan, nyusahin gue aja lo" -Keito
Fyi; Keito dan Chinen memang sudah kenal sih sewaktu SMP dan ibu mereka teman dekat, oleh karena itu mereka cepat sekali akrab.
"Anjing, gue gak ada maksud nyusahin lo ya, ini kepala gue aja masih muter banget" -Chinen
"Yaudah nih makan dulu" Keito memberikan makanan miliknya pada Chinen, berniat membantu mengisi perut Chinen yang kosong
"Ini kan punya lo, ntar lo makan apaan kalo makanannya dikasih ke gue?" -Chinen
"Tenang aja sih, udah makan aja" kata Keito. Dengan terpaksa, Chinen memakan makanannya
"Oh iya tadi kakak kelasnya nyebelin banget sumpah, tapi ganteng sih" -Keito
"Lho jadi bukan lo yang gendong gue?" tanya Chinen bingung, padahal jelas-jelas tadi Keito berkata kalau Chinen digendong oleh kakak kelas. Cowok pula
"Lah? Tadi kan gue udah bilang, monyet" -Keito
"Budeg ya lo?" sambung Keito
"Ya maaf sih, ganteng tapi nyebelin? Gimana?" -Chinen
"Ya masa gitu doang gak ngerti lo?" -Keito
"Iyain aja biar cepet, ini ntar tempat makannya gue kembaliin besok" -Chinen
"Lu masih pusing apa ngga? Gue mau balik ke lapangan lagi, lo masih mau disini?" tanya Keito
"Udah nggak, yaudah yuk" jawab Chinen. Setelah itu mereka pun pergi ke lapangan dan melanjutkan aktivitas MPLSnya
———
Jam sudah menunjukkan pukul 2 siang, dan MPLS pun berakhir. Pembagian kelas akhirnya dibagikan
"Chii kita sekelas!" pekik Keito semangat
"Lebay banget lo mah, tapi bagus lah gue ada temen" -Chinen
"Yeu lo mah gak pernah bahagia" -Keito
"Anjing. Sembarangan ngomong" Chinen menepuk pelan kepala Keito
"Eh Chii gue mau ke toilet nih temenin yuk" ajak Keito sambil menarik-narik tangan Chinen
"Dih anjir ngapain ngajak-ngajak?" tolak Chinen kasar
"Gue gak tau dimana toiletnya, monyet" -Keito
"Ayo kita tanya aja ke kakak OSIS nya" dengan berani, Chinen menarik tangan Keito menuju gerombolan kakak OSIS. Parahnya, tampang kakak kelasnya seram semua
"Kak, toilet dimana?" tanya Chinen to the point
"Heh lo salam dulu kek apa dulu kek, gak ada sopannya jadi adik kelas" sahut kakak kelas yang sepertinya tadi menggendong Chinen ke UKS sewaktu pingsan
"Chii itu kakak kelas yang tadi gendong lo ke UKS" bisik Keito pelan
"Oh jadi lo kak? Makasih udah gendong gue ke UKS tadi" kata Chinen dengan muka polos menyebalkannya
"Lo apaan sih ngalihin pembicaraan?!" tanya kakak kelas itu dengan nada tinggi dan tangan yang hampir memukul namun ditahan temannya
"Yam, udah yam kasian anak orang. Lo nanyain toilet kan dek? Itu nanti lo lurus aja abis tuh belok, udah deh ntar ada tulisannya" jawab kakak kelas yang satu lagi sambil tersenyum, sepertinya baik. Berbanding terbalik dengan yang satu lagi
"Oh iya makasih kak" Chinen dan Keito pun akhirnya pergi meninggalkan para kakak kelas itu dan langsung ke toilet
"Yam lo apaan sih? Dia kan nanyain toilet doang, gak macem-macem lagian juga" tanya Yuto. Temannya Yamada, Yamada itu kakak kelas cowok yang menggendong Chinen ke UKS, yang ucapannya kasar
"Apanya apaan? Lo buta? Tadi dia gak nyapa, langsung nanya toilet dimana, orang tuanya gak pernah ajarin sopan santun apa?!" kesal Yamada sambil menepis tangan Yuto yang sedari tadi mencegah Yamada memukul Chinen
"Puji Syukur mata gue gak buta. Lagian dia gak salah kok, justru lo yang salah" -Yuto
"Kok jadi gue?!" kata Yamada sambil menarik kasar kerah seragam Yuto
"Yut, yam, udah ah malu diliatin adik kelas" lerai Yabu. Teman Yamada yang lain
"Biarin aja yab, mau jadi artis papan tulis mereka" sahut Hika, Teman Yamada yang lain juga
"Papan atas goblok, cringe banget bangsat" Yamada menyahuti Hika, padahal sedang naik pitam
"Nah pinter juga tumben lo, udah mending kita ke kelas aja lah daripada ribut gak jelas" ajak Hika dan diikuti anggukan semuanya.
———
"Jadi kakak yang tadi yang gendong gue ke UKS? Ganteng juga" kata Chinen tiba-tiba
"Ya emang ganteng, tapi minta banget dibunuh" sahut Keito yamg sedang buang air
"Gue bakal jadiin dia crush" kata Chinen yang berhasil membuat Keito tersedak ludah sendiri dan batuk-batuk
"Gila ya lo?! Ya maksudnya bukan masalah gender, masalahnya.. dia yang nyebelin gitu, bakal lo jadiin crush?" tanya Keito. Ya memang Keito ini bukan tipe orang yang memandang gender kalo masalah perasaan, tapi kan ini masalahnya Yamada itu sifatnya kasar. Berbanding terbalik dengan Chinen yang polosnya minta ampun
"Iya, gue udah fiks sama hati gue bakal nge-crush-in dia" jawab Chinen santai. Sempat-sempatnya dia santai, tak mengerti lagi Keito dengan jalan pikiran Chinen
"Lo makhluk paling goblok yang pernah gue temui, Chii" -Keito
"Lo bantuin gue ya? Kita kan friend" -Chinen
"Ter.se.rah" ucap Keito, setelah itu keluar duluan dari toilet dan diikuti Chinen dari belakang
"Walaupun dia kasar dan nyebelin, gue tetep bakal perjuangin dia supaya dia tau kalo keberadaan gue ini ada, dan perasaan gue gak main-main"
— Hate to Love
———
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate to Love • YamaChii
Fanfiction"𝐀𝐤𝐮 𝐛𝐚𝐤𝐚𝐥 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐊𝐚𝐤 𝐘𝐚𝐦𝐚 𝐬𝐚𝐝𝐚𝐫 𝐤𝐚𝐥𝐨 𝐚𝐤𝐮 𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐩𝐞𝐫𝐣𝐮𝐚𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐤𝐚𝐤𝐚𝐤" -𝐂𝐡𝐢𝐧𝐞𝐧 𝐘𝐮𝐫𝐢- "𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐧𝐠𝐚𝐫𝐞𝐩. 𝐆𝐮𝐞 𝐠𝐚𝐤 𝐛𝐚𝐤𝐚𝐥 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐩𝐮𝐧 𝐧𝐠𝐞𝐥𝐢𝐫𝐢𝐤 𝐥�...