Keesokan harinya Chinen masih tidur dengan keadaan memeluk gulingnya—terlihat sangat nyaman. Tapi kenyamanan itu dirusak oleh bunda yang teriak begitu membuka pintu kamar Chinen
"Aduh anak bunda!!! Bangun dong, udah jam 6 lebih ini" teriak bunda sambil membuka gorden kamar Chinen
Chinen menggeliat sambil mengucek matanya—khas orang baru bangun. Bunda langsung menarik selimut Chinen, yang membuat pemiliknya merubah posisi tidur jadi duduk
"Jam berapa?" -Chinen
"Masih sempetnya kamu nanya jam, udah buruan sana mandi" suruh bunda sambil menarik tangan Chinen turun dari kasur
Chinen mendengus, tapi dia langsung masuk kamar mandi buat mandi. Bunda geleng-geleng melihat tingkah Chinen, sungguh kekanak-kanakan.
20 menit kemudian Chinen keluar kamar dan berjalan ke meja makan sambil menguap
"Aduh cepetan dong nak jalannya, ntar keburu telat nih udah jam 06.20" kata bunda sambil menyiapkan sarapan Chinen dan Daiki. Well, sekolah Chinen masuknya jam 06.45
"Bunda hari ini ada meeting, bunda juga hari ini sibuk, kamu nanti kunci pintunya ya chii, trus ntar kalian berdua pulangnya bareng. Oh iya, bunda pulang larut malem" jelas bunda sambil mengambil tas kerjanya. Fyi; bunda Chinen tuh kerja di sebuah perusahaan gitu, trus bundanya juga pemegang perusahaannya—jadinya sibuk banget
Chinen mengacungkan jempolnya serasa duduk di kursi, kemudian memakan sarapannya. Daiki yang baru keluar dari kamar buru-buru duduk di sebelah Chinen dan memakan sarapannya. Btw, sarapan mereka roti dan susu—iya, mirip orang Barat emang
"Bunda kemana kak? Udah pergi kerja?" tanya Daiki. Chinen hanya mengangguk
"Lo kenapa kak? Lemes amat, pasti tidurnya diganggu haha childish banget lo kak" Daiki menertawakan Chinen, yang ditertawakan hanya mendengus kesal
"Eh, lo gak lupa ingatan kan kak? Kemaren lo bikin kue coklat yang katanya buat temen lo itu, jangan sampe ketinggalan lho ntar temen lo marah" ucap Daiki dan kemudian melanjutkan sarapannya. Chinen yang mendengar hal tersebut membulatkan matanya kaget—dia hampir lupa hal tersebut
"Untung lo ngingetin gue dek, lupa serius gue" -Chinen
"Hadeh untung baik gue sama lo, gue ingetin" kata Daiki yang baru selesai sarapan dan sekarang sedang minum
Chinen buru-buru menghabiskan sarapannya, tidak lupa diakhiri dengan minum. Chinen menaruh piring di tempat cuci piring dan Chinen langsung membuka kulkas mengambil coklat yang dibuatnya kemarin
"Lo kemaren nyobain ini kan dek? Seriusan enak?" tanya Chinen meyakinkan ucapan Daiki kemarin. Daiki menganggukan kepalanya sebagai jawaban
"Gak nyangka gue bakal seenak itu" Chinen mengeluarkan coklat tersebut dan memindahkannya ke dalam toples kecil, lalu dimasukan ke dalam kresek
"Halah, lo liat google kak maka nya jadi enak. Yaudah gue pergi ke sekolah duluan ya, jangan lupa kunci rumahnya" pamit Daiki sambil memakai tasnya dan pergi keluar rumah.
"Yeu, iya ntar gue kunci. Hati-hati di jalan lo dek" Chinen melambaikan tangannya, begitu juga dengan Daiki. Kemudian Daiki pergi ke sekolah
Chinen memasukan kresek yang berisi coklat ke dalam tasnya, kemudian dia memakai tasnya. Tak lupa Chinen membereskan meja makan bekas dia sarapan bersama Daiki tadi, Chinen pun keluar rumah dan mengunci pintunya. Lalu dia pergi ke sekolah
———
"Dor" Keito mengagetkan Chinen begitu dia sampai di depan kelas
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate to Love • YamaChii
Fanfiction"𝐀𝐤𝐮 𝐛𝐚𝐤𝐚𝐥 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐊𝐚𝐤 𝐘𝐚𝐦𝐚 𝐬𝐚𝐝𝐚𝐫 𝐤𝐚𝐥𝐨 𝐚𝐤𝐮 𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐩𝐞𝐫𝐣𝐮𝐚𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐤𝐚𝐤𝐚𝐤" -𝐂𝐡𝐢𝐧𝐞𝐧 𝐘𝐮𝐫𝐢- "𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐧𝐠𝐚𝐫𝐞𝐩. 𝐆𝐮𝐞 𝐠𝐚𝐤 𝐛𝐚𝐤𝐚𝐥 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐩𝐮𝐧 𝐧𝐠𝐞𝐥𝐢𝐫𝐢𝐤 𝐥�...