06

63 9 4
                                    

Keesokan harinya Chinen masih tidur dengan keadaan memeluk gulingnya—terlihat sangat nyaman. Tapi kenyamanan itu dirusak oleh bunda yang teriak begitu membuka pintu kamar Chinen

"Aduh anak bunda!!! Bangun dong, udah jam 6 lebih ini" teriak bunda sambil membuka gorden kamar Chinen

Chinen menggeliat sambil mengucek matanya—khas orang baru bangun. Bunda langsung menarik selimut Chinen, yang membuat pemiliknya merubah posisi tidur jadi duduk

"Jam berapa?" -Chinen

"Masih sempetnya kamu nanya jam, udah buruan sana mandi" suruh bunda sambil menarik tangan Chinen turun dari kasur

Chinen mendengus, tapi dia langsung masuk kamar mandi buat mandi. Bunda geleng-geleng melihat tingkah Chinen, sungguh kekanak-kanakan.

20 menit kemudian Chinen keluar kamar dan berjalan ke meja makan sambil menguap

"Aduh cepetan dong nak jalannya, ntar keburu telat nih udah jam 06.20" kata bunda sambil menyiapkan sarapan Chinen dan Daiki. Well, sekolah Chinen masuknya jam 06.45

"Bunda hari ini ada meeting, bunda juga hari ini sibuk, kamu nanti kunci pintunya ya chii, trus ntar kalian berdua pulangnya bareng. Oh iya, bunda pulang larut malem" jelas bunda sambil mengambil tas kerjanya. Fyi; bunda Chinen tuh kerja di sebuah perusahaan gitu, trus bundanya juga pemegang perusahaannya—jadinya sibuk banget

Chinen mengacungkan jempolnya serasa duduk di kursi, kemudian memakan sarapannya. Daiki yang baru keluar dari kamar buru-buru duduk di sebelah Chinen dan memakan sarapannya. Btw, sarapan mereka roti dan susu—iya, mirip orang Barat emang

"Bunda kemana kak? Udah pergi kerja?" tanya Daiki. Chinen hanya mengangguk

"Lo kenapa kak? Lemes amat, pasti tidurnya diganggu haha childish banget lo kak" Daiki menertawakan Chinen, yang ditertawakan hanya mendengus kesal

"Eh, lo gak lupa ingatan kan kak? Kemaren lo bikin kue coklat yang katanya buat temen lo itu, jangan sampe ketinggalan lho ntar temen lo marah" ucap Daiki dan kemudian melanjutkan sarapannya. Chinen yang mendengar hal tersebut membulatkan matanya kaget—dia hampir lupa hal tersebut

"Untung lo ngingetin gue dek, lupa serius gue" -Chinen

"Hadeh untung baik gue sama lo, gue ingetin" kata Daiki yang baru selesai sarapan dan sekarang sedang minum

Chinen buru-buru menghabiskan sarapannya, tidak lupa diakhiri dengan minum. Chinen menaruh piring di tempat cuci piring dan Chinen langsung membuka kulkas mengambil coklat yang dibuatnya kemarin

"Lo kemaren nyobain ini kan dek? Seriusan enak?" tanya Chinen meyakinkan ucapan Daiki kemarin. Daiki menganggukan kepalanya sebagai jawaban

"Gak nyangka gue bakal seenak itu" Chinen mengeluarkan coklat tersebut dan memindahkannya ke dalam toples kecil, lalu dimasukan ke dalam kresek

"Halah, lo liat google kak maka nya jadi enak. Yaudah gue pergi ke sekolah duluan ya, jangan lupa kunci rumahnya" pamit Daiki sambil memakai tasnya dan pergi keluar rumah.

"Yeu, iya ntar gue kunci. Hati-hati di jalan lo dek" Chinen melambaikan tangannya, begitu juga dengan Daiki. Kemudian Daiki pergi ke sekolah

Chinen memasukan kresek yang berisi coklat ke dalam tasnya, kemudian dia memakai tasnya. Tak lupa Chinen membereskan meja makan bekas dia sarapan bersama Daiki tadi, Chinen pun keluar rumah dan mengunci pintunya. Lalu dia pergi ke sekolah

———

"Dor" Keito mengagetkan Chinen begitu dia sampai di depan kelas

Hate to Love • YamaChiiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang