11

62 9 10
                                    

Sementara di sisi lain, Chinen dan Keito baru saja keluar dari kelas. Namun Keito menyadari ada yang gak beres sama Chinen, muka Chinen terlihat pucat

"Chii lo gapapa? Muka lo pucat" tanya Keito sambil memapah Chinen berjalan

"Oh gapapa kok, gue bisa jalan sendiri" jawab Chinen sambil berusaha jalan sendiri. Mereka pun pergi menuju gerbang sekolah, yang pastinya melewati parkiran. Awalnya mereka jalan biasa aja gak ada yang aneh, tapi tiba-tiba

Bruk

Chinen jatuh ke tanah, Keito yang melihat Chinen jatuh buru-buru jongkok

"Chii lo kenapa? Aduh mana sekolah udah sepi lagi" kata Keito panik sambil celingak-celinguk. Yamada yang baru saja menutup bagasi mobil dan akan masuk ke dalam mobil. Saat sedang membuka pintu mobil, mata Yamada melihat ke arah Keito yang sedang jongkok.

Yamada menyipitkan matanya, "itu orang yang nonjok gue di kantin tadi kan? Ngapain dia disini?"

Yamada mengangkat bahunya acuh tak acuh, Yamada paling tidak suka ikut campur sama urusan orang lain. Yamada masuk ke dalam mobil dan pak supir pun menjalankan mobilnya. Saat mobil Yamada lewat di depan Keito dan Chinen, Yamada menyuruh pak supir buat berhenti. Entah ada angin darimana, seorang Yamada Ryosuke punya keinginan membantu seseorang

"Kenapa tuan? Ada yang ketinggalan?" tanya pak supir bingung, begitu juga dengan teman-temen Yamada yang sama bingungnya

"Ada yang ketinggalan yam? Tapi tadi lo biasa-biasa aja deh" -Hika

Yamada tidak menjawab, tapi malah membuka pintu mobil dan menunjuk Keito dan Chinen dengan dagunya.

"Itu ada orang, kayaknya butuh bantuan" jawaban Yamada berhasil membuat yang lain tersentak kaget. Siapa sih yang gak kaget ketika seorang Yamada bangsat Ryosuke peduli sama hal kayak gini.

Yamada turun dari mobil dan berjalan menghampiri Keito, lalu Yamada menepuk pundak Keito

"Heh elo, ngapain jongkok disini?" tanya Yamada agak ketus, membuat Keito menoleh ke samping

"Lho? Lo ngapain ada di sekolah jam segini kak?" tanya Keito kaget

"Suka-suka gue lah, btw itu si anak nyebelin?" tanya Yamada sambil menunjuk Chinen

"Chinen kak, dia punya nama. Ini tadi dia tiba-tiba jatuh, gue bingung mau minta tolong siapa. Dari sejak pulang sekolah tadi, dia udah pucat" jelas Keito khawatir

"Kenapa lo gak teriak minta tolong?" -Yamada

"Gue kirain udah gak ada orang" Keito berdiri sambil memapah Chinen berdiri

Yamada reflek membantu memapah Chinen, Keito yang melihatnya tersentak kaget dengan tindakan Yamada barusan

"Emangnya lo bisa papah dia sendirian?" tanya Yamada datar, as always. Keito hanya menggeleng sebagai jawaban

"Eh bentar deh, nih lo pegangin dia dulu. Gue mau nelfon temen gue dulu" Yamada melepas tangan kanan Chinen yang berada di pundaknya, kemudian Yamada menjauh dari Keito dan Chinen lalu menelfon Yabu

"Halo?" ucap Yabu di seberang sana

"Halo yab, lo bisa bilangin ke pak supir gak kalo gue pulangnya ntaran? Kalian pulang duluan aja" -Yamada

Hate to Love • YamaChiiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang