Setelah Ny. Yamaada menelfon Tn. Yamada, dia balik lagi ke ruang tamu—ke tempat dimana yang lainnya sedang mengobrol. Yamada menoleh mendapati maminya yang sedang menatapnya
"Kenapa mi? Udah nelfonnya?" tanya Yamada, Ny. Yamada hanya mengangguk
"Sebentar ya Miki, Chinen, mau ngomong dulu sama Yama" Ny. Yamada menunjuk taman belakang rumah Chinen menggunakan dagunya
"Pergi dulu ya tante, Chinen" Yamada mengikuti Ny. Yamada menuju taman belakang.
Chinen dan bunda yang mendengarnya hanya saling menatap dan mengangkat bahunya bersamaan
"Ada apa sih mi?" tanya Yamada sambil menyenderkan tubuhnya di dinding dengan melipat tangan di depan dada
"Tadi mami kan udah ngasih tau papi, trus habis kita selesai nelfon—dia nelfon CEOnya buat ngasih tau kalo kamu sama Chinen nerima tawaran pekerjannya" jelas mami yang membuat Yamada mengangkat sebelah alisnya
"Ya terus apa masalahnya?" -Yamada
"Yang jadi masalah.. emangnya pekerjaan ini gak ganggu sekolah kalian?" -Ny. Yamada
Yamada semakin dibuat bingung, "ya nggak lah, secara kan jadi model pasti gak tiap hari ada kerjaan dong? Kalo ada kerjaan waktu jam sekolah kan kita berdua bisa izin ke gurunya"
"Menurutmu sih gampang, Ryosuke. Pekerjaan jadi model itu gak segampang yang kamu pikir" -Ny. Yamada
"Maksud mami?" tanya Yamada yang tidak paham sama sekali
"Ah nanti lagi deh bicarainnya bareng sama Chinen, ayo masuk" jawab Ny. Yamada sambil melangkahkan kakinya menuju ruang tamu
"Apa sih mami" -Yamada
———
"Kita berdua pulang dulu ya Miki" pamit Ny. Yamada begitu langit sudah berada tepat di atas kepala, lebih tepatnya siang hari. Ah tadi Ny. Yamada melupakan sesuatu. Dia lupa membicarakan tentang model ke Chinen dan bundanya
"Iya hati-hati di jalan, kapan-kapan main lagi kesini" bunda menampilkan senyum manisnya
"Kalau kita berdua gak sibuk haha. Oh iya tentang model itu, besok hari minggu kan? Chinen bisa ke rumah tante gak?" tanya Ny. Yamada yang beralih menatap Chinen
"Ya tante? Besok? Kayaknya aku bisa" -Chinen
"Bagus kalo begitu. Nanti besok biar Yama yang jemput kamu ya" kata Ny. Yamada sambil menunjuk Yamada yang terlihat terkejut
"Lho nggak ah, dia udah tau rumah aku mi. Dia bisa kesana pake grab" tolak Yamada.
"Gak bisa kayak gitu dong Ryosuke, dia itu partner kamu jadi model" -Ny. Yamada
"Tapi kan—" ucapan Yamada dipotong saat Ny. Yamada membuka pintu mobil yang ada di sebelah pintu kemudi, lalu mendorong Yamada agar masuk ke dalam mobil
"Udah gak usah ada tapi tapi, besok jemput Chinen jam 9 pagi. Kita pergi dulu ya Miki, Chinen. Sampai jumpa" pamit Ny. Yamada sambil membuka pintu mobil dan masuk, lalu melambaikan tangannya. Chinen dapat melihat ekspresi muka Yamada yang terlihat kesal, Chinen menghela nafasnya.
Sesampainya di depan pintu rumah, Ny. Yamada dan Yamada disambut sopan dengan pembantunya. Yamada mengekori maminya yang masuk ke dalam rumah dengan langkah terburu-buru.
"Mami dengerin aku dulu!" bentak Yamada begitu Ny. Yamada mengubek-ngubek isi laci yang ada di samping TV
"Udah kamu gak usah bawel, jemput Chinen doang apa susahnya sih?" Ny. Yamada akhirnya mengalihkan pandangannya menatap anaknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate to Love • YamaChii
Fiksi Penggemar"𝐀𝐤𝐮 𝐛𝐚𝐤𝐚𝐥 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐊𝐚𝐤 𝐘𝐚𝐦𝐚 𝐬𝐚𝐝𝐚𝐫 𝐤𝐚𝐥𝐨 𝐚𝐤𝐮 𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐩𝐞𝐫𝐣𝐮𝐚𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐤𝐚𝐤𝐚𝐤" -𝐂𝐡𝐢𝐧𝐞𝐧 𝐘𝐮𝐫𝐢- "𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐧𝐠𝐚𝐫𝐞𝐩. 𝐆𝐮𝐞 𝐠𝐚𝐤 𝐛𝐚𝐤𝐚𝐥 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐩𝐮𝐧 𝐧𝐠𝐞𝐥𝐢𝐫𝐢𝐤 𝐥�...