04

85 11 10
                                    

Chinen dan keito masuk ke dalam kamar Chinen. Kamar Chinen terkesan lumayan besar buat Chinen sendiri, kamarnya berwarna terang namun juga sedikit gelap, tapi menunjukkan kenyamanan tempatnya

 Kamar Chinen terkesan lumayan besar buat Chinen sendiri, kamarnya berwarna terang namun juga sedikit gelap, tapi menunjukkan kenyamanan tempatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini kamar lo? Gila! Gede banget" Keito takjub melihat pemandangan di depannya

"Hehe iya, tapi kadang gue ngajak adek gue buat tidur bareng. Agak creepy juga sih kalo sendirian" Chinen menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Iya lah kamar segede gini mah serem, yang kecil aja kadang serem menurut gue" Keito bergidik ngeri dan kemudian rebahan di kasur Chinen. Nah, sudah dibilang kan Keito tuh terlalu barbar

"Eh jadinya gimana? Lo mau bantuin gue pdkt sama crush gue gak? Ntar gue traktir makan dah" tanya Chinen sambil duduk di ujung kasur

"Well, gue mau sih kalo di traktir makan. Tapi gue juga bukan pakar cinta jadinya gak terlalu bisa" jawab Keito sambil menaikan bahunya—tanda dia tidak tahu

"Ya gapapa lah, pasti tau lah caranya dikit doang" -Chinen

"Gue tau! Gini aja.. lo bikinin bekal makan buat dia aja, gimana? Lumayan tuh" tawar Keito sambil menaik-turunkan alisnya

"Boleh juga! Eh tapi gue gak bisa masak" Chinen mengerucutkan bibirnya sebal

Keito auto bangun dari rebahannya, "ya minta bunda ajarin lo lah goblok, disekolahin biar pinter malah makin goblok"

"Iya juga, tapi males gue. Gue beliin crush gue makanan ringan aja, tambah susu" -Chinen

"Ide bagus! Nah yaudah gitu aja, good luck chii" kata Keito sambil menepuk pundak Chinen

"Makasih, semoga berhasil sih" -Chinen

Malam pun tiba, Keito dan Chinen sedang makan di meja makan. Berhubung Keito gak tau malu, dia langsung akrab sama keluarga Chinen. Btw Chinen udah gak punya papa, udah meninggal sewaktu Chinen masih kecil banget, karena kecelakaan mobil

"Bunda tau gak? Chinen tuh lagi jatuh cin—" mulut Keito dibekap oleh Chinen

"Kenapa ket? Chii lepas dulu itu tangannya, kasian Keito nya gak bisa nafas" Chinen melepaskan tangannya dari mulut Keito, Chinen menatap sinis pada Keito—yang ditatap cuma senyum menyebalkan

"Gapapa bunda, salah ngomong tadi Keito" jawab Keito sambil senyum, menurut Chinen senyumannya malah menyebalkan

"Oh ya sudah, dihabiskan makannya" -bunda

Setelah selesai makan, Chinen dan Keito kembali ke kamar Chinen.

"Eh chii, papa lo.. udah gak ada?" tanya Keito yang lagi keliling melihat kamar Chinen. Yang ditanya mendadak kaget

"Iya udah gak ada" -Chinen

"Sorry udah nanyain itu" Keito mengatupkan kedua tangannya di depan dada

Hate to Love • YamaChiiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang