Sudah tiga berlalu dan selama tiga hari itu pula Yamada tidak masuk sekolah. Dia bahkan gak keluar kamar selama itu, bahkan pembantunya rela cape-cape mengantarkan makanan ke kamar tuannya. Namun yang lebih parah, Yamada bahkan mengabaikan semua hal yang berkaitan dengan pekerjaannya sebagai model, padahal Star Entertainment sudah memilih dan mempercayakan kemampuan Yamada sebagai model
Bodoh, itulah hal yang dilakukan Yamada selama tiga hari ini. Penyebab Yamada seperti itu hanya karena hal sederhana, yaitu terlalu memikirkan perasaannya pada Chinen. Maksudnya, selama tiga hari ini Yamada sedang berpikir keras tentang perasaannya pda Chinen. Apakah ini perasaan suka dalam hal pacar atau yang lainnya
Yamada hanya tidur, tidur, dan tidur selama tiga hari ini. Kamar dia bahkan seperti kapal pecah, pakaian disana-sini, semua game konsolnya bahkan ada di atas kasur. Kelopak mata Yamada bahkan menghitam akibat kurangnya tidur
Tok tok tok
Suara ketukan pintu membuat Yamada menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Lihat, dia bahkan enggan membukakan pintu atau pun menyahuti orang yang sedari tadi mengetuk pintu kamarnya
"Ryosuke! Ini mamimu, cepet buka pintunya" panggil Ny. Yamada dengan sedikit berteriak
"Nyonya, tenang dulu. Tuan muda udah tiga hari belum keluar kamar, mungkin dia juga lagi gak mau ketemu nyonya" sahut pembantunya
"Saya tau mba, mba ada kunci cadangan kamar anak saya? Saya mau coba bujuk dia" -Ny. Yamada
Pembantu tersebut mengangguk dan memberikan Ny. Yamada kunci cadangan kamar Yamada. Setelah di dapatkannya, Ny. Yamada langsung membuka pintu kamar
"Haish, kenapa dia jadi begini?" batin Ny. Yamada, beliau berjalan menghampiri Yamada dan menarik paksa selimut anaknya. Namun Yamada menahannya dengan sangat keras, sehingga selimutnya tertahan
"Ryosuke, kamu ini kenapa sih? Udah tiga hari lho kamu ngurung diri di kamar, ada apa? Kamu bisa cerita ke mami" ucap Ny. Yamada pasrah, beliau berhenti menarik selimut Yamada dan duduk di ujung kasur
"Ryosuke jawab mami, kamu marah sama siapa sih? Sama mami? Papi? Pak supir? 2 pembantu kita? Atau... Chinen" tanya Ny. Yamada, kali ini berhasil membuat Yamada menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya
"Eh anak mami akhirnya bangun. Astaga Tuhan Ryosuke, apa-apaan muka kamu itu? Gila kamu, cepet sana mandi, bersihin badan sama muka kamu" suruh Ny. Yamada sambil memaksa Yamada bangun dari tidurnya
"Mami, selama tiga hari ini Chinen ada ke rumah kita gak?" tanya Yamada dengan suara serak khas orang bangun tidur
Ny. Yamada mengernyit heran, "Chinen? Oh mami tau, kamu kayak gini karena Chinen kan? Ada apa sih sama kalian berdua? Ribut mulu hidupnya. Mami udah cape-cape lho sekolahin kamu eh malah gak sekolah selama tiga hari"
"Mami, gimana kalo anakmu ini suka sama cowo?" tanya Yamada tanpa mempedulikan ucapan ibunya
"Ya gapapa sih— HAH?!" teriak Ny. Yamada membuat Yamada menutup kedua telinganya dengan tangan
"Kamu? Suka cowo? Yang bener aja Ryosuke, bercanda kamu gak lucu sama sekali" -Ny. Yamada
"Aku gak bercanda mami, kayaknya aku suka sama cowok. Mami gak terima kalo anaknya jadi gay?" -Yamada
"Bukan gitu Ryosuke, mami cuma kaget. Lagian kamu kan homophobic, tiba-tiba suka cowok aneh banget" ucap Ny. Yamada sambil bangkit dari duduknya
Yamada ikut bangkit dari duduknya dan menggenggam kedua tangan Ny. Yamada, "mi, anakmu ini udah gede udah bisa urus diri sendiri. Lagian nih mi itu kan masa laluku, janganlah diungkit lagi. Aku pilih jadi gay juga bukan atas dasar kemauan sendiri, itu karena aku suka sama Chinen. Sedangkan kita ini sesama jenis, aku juga gak bisa dong gitu aja ilangin perasaanku ke Chinen. Aku harap mami ngerti perasaan aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate to Love • YamaChii
Fanfiction"𝐀𝐤𝐮 𝐛𝐚𝐤𝐚𝐥 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐊𝐚𝐤 𝐘𝐚𝐦𝐚 𝐬𝐚𝐝𝐚𝐫 𝐤𝐚𝐥𝐨 𝐚𝐤𝐮 𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐩𝐞𝐫𝐣𝐮𝐚𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐤𝐚𝐤𝐚𝐤" -𝐂𝐡𝐢𝐧𝐞𝐧 𝐘𝐮𝐫𝐢- "𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐧𝐠𝐚𝐫𝐞𝐩. 𝐆𝐮𝐞 𝐠𝐚𝐤 𝐛𝐚𝐤𝐚𝐥 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐩𝐮𝐧 𝐧𝐠𝐞𝐥𝐢𝐫𝐢𝐤 𝐥�...