01

135 15 4
                                    

Pagi ini Chinen sedang membereskan barang-barangnya untuk dibawa ke sekolah. Iya. Chinen baru saja masuk ke SMA favoritnya, hari ini dia akan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah)

Ingin tau dengan sekolahnya Chinen? Namanya SMA Angkasa. Tenang, sekolah Chinen di darat kok, bukan di angkasa.

"Aduh bundaaaaa" teriak Chinen memanggil bundanya. Suara Chinen menggelegar ke seluruh penjuru rumah

"Ada apa sih nak? Bunda lagi siapin sarapan" sahut bunda sambil berjalan menuju kamar Chinen

"Ini pasti bunda kan yang beresin kamar aku? Ih bunda liat gak earphone nya Chii?" tanya Chinen panik. Sebab tanpa earphone gak lengkap hidup Chinen tuh, berlebihan memang.

"Lho? Bunda gak liat, coba tanya adikmu tuh" tanya bunda lalu kembali menyiapkan sarapan

"Dek, liat gak earphone gue? Semalem masih ada kok sekarang gak ada, pasti lo kan yang pake?" tanya Chinen dengan nada suara sedikit meninggi

"Apaan sih lo kak? Semalem gue gak masuk kamar lo" jawab daiki. Daiki Arioka, nama adiknya Chinen

"Terus ini earphone gue mana anjing?" umpat Chinen. Jujur Chinen sudah lelah dengan Daiki

"Chinen, jaga bicaranya. Gak sopan kek gitu" ceramah bunda. Nah lho diceramahi

"Iya tau nih lo kak, tuh earphone lo di telinga" -Daiki

Chinen pun memegang telinganya dan ternyata memang benar earphone tersebut ada di telingan Chinen.

"Oh iya hehe, chii berangkat dulu ya bunda" pamit Chinen sambil mengambil roti, lalu memasukkannya ke dalam mulut

Chinen buru-buru berlari menuju depan rumah, diikuti Daiki. Daiki terkadang lelah memiliki kakak seperti Chinen yang selalu melupakan adiknya

"Eh babi, gue ditinggalin?" tanya Daiki emosi, gondok banget Daiki tuh.

"Maaf, lo gak kasat mata" -Chinen

"Gue bukan setan" -Daiki

"Oh. Eh sekolah kita kan beda ya, lo masih SMP lagian juga" -Chinen

"Ya iya kata siapa gue kuliah? Lagian biasanya kita kan bareng naek angkot" -Daiki

"Gue naik sepeda mohon maaf, lo aja sana sendiri" kata Chinen, lalu dia cepat-cepet menaiki sepedanya dan berangkat menuju sekolahnya

———

SMA Angkasa

Chinen melangkahkan kakinya masuk ke dalam sekolah. Dan betapa terkejutnya Chinen begitu melihat isi sekolah tersebut

"Buset gede banget nih sekolah, gak sia-sia perjuangan gue" gumam Chinen dalam hati

Dug

"Duh sorry sorry, gue gak liat" ucap cowok yang menabrak Chinen barusan

"Gue tau gue pendek anjing" umpat Chinen, oh tentu saja di dalam hati

"Oh iya gapapa" jawab Chinen akhirnya, untung saja umpatannya tidak keluar

"Kayaknya gue kenal lo deh.. Chinen Yuri ya?" tanya cowok itu tiba-tiba

"Eh iya kok tau? Kita kan baru ketemu beberapa detik yang lalu" bego, bego, bego. Kata yang tepat untuk menggambarkan Chinen saat ini.

"Haha bukan gitu, pas SMP dulu" jawab cowok itu

"Oh hehe. Nama lo siapa? Siapa tau gue kenal" -Chinen

"Okamoto Keito" kata cowok itu yang ternyata namanya Keito.

"Kek kenal.. oh! Lo anaknya tante Katsue?" tanya Chinen dengan ekspresi terkejutnya

"Iya hehe, mama kita temen deket kayaknya" -Keito

"Iya. Eh kayaknya kita disuruh kumpul disana, ayo" ajak Chinen sambil menarik tangan Keito.

———

Siang pun tiba. Matahari tepat diatas kepala semua siswa yang sedang mengikuti MPLS tersebut. Keito reflek melihat tingkah laku Chinen yang menurutnya tidak beres

"Lo gapapa Chii?" tanya Keito khawatir

"Hah? Oh santai aja, gue gapapa kok" bohong Chinen. Gila, ini sudah siang hari tapi malah dijemur seperti ikan asin begini. Mana Chinen belum makan makanan berat.

"Oh yaudah, kalo pusing bilang aja" -Keito

Bruk

"Chii?! Chinen astaga lo kenapa? Duh gimana ini?" Keito panik. Ini gimana caranya Keito izin ke kakak OSISnya? Namun akhirnya Keito memberanikan diri mengangkat tangan, dan untungnya Chinen dan Keito baris di depan

"Apa? Lo ngapain angkat tangan?" tanya kakak OSIS itu. Cowok btw

"Lo gak liat kak? Ini temen gue pingsan" -Keito

Kakak kelas tersebut menghampiri Keito dan menggendong Chinen di punggungnya menuju UKS. Sesampainya di UKS, kakak kelas itu langsung menidurkan Chinen

"Udah kan? Lo aja yang obatin dia, gue cabut" kata kakak kelas itu sambil bejalan kembali menuju lapangan. Gak punya hati sekali meninggalkan adik kelasnya begitu saja

"Dasar gak punya hati" gumam Keito. Namun Keito tetap menjaga Chinen sampai Chinen sadarkan diri










———

To Be Continued

Cie penasaran ya sama kakak kelas yang nolongin Chinen? Ketebak lho dari sifatnya

Hate to Love • YamaChiiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang