Episode 19

764 110 16
                                    

Mina POV

"Hmm, ini kamar ku dan itu kamar mu" Kataku sambil menunjukkan ruangan miliknya.

"Ah, baiklah" Katanya langsung berdiri di kamarnya.

"Dan sebelah kamar mu itu kamar mandi. Kalau Kau butuh sesuatu, bilang saja padaku.

"Siap bos" Katanya sambil hormat ala tentara.

"Selamat malam Minari"

"Se-selamat malam"

Aku pun segera masuk ke dalam kamar ku untuk berganti baju. Namun saat Aku hendak membuka bajuku, terdengar pintu kamarku diketuk.

Tok..tok..

"Siapa?" Tanya ku lalu mengurungkan niat untuk berganti baju.

"Aku" Terdengar suara Jeongyeon.

"Kenapa Dia mengetuk kamar ku. Apa Dia membutuhkan sesuatu" Gumamku.

Ceklek

"Ada apa?" Tanya ku.

"Hmm, bolehkah Aku tidur denganmu?" Tanya Jeongyeon.

"HAH??"

"OTOSAN OKASAN" Teriakku sambil menutup pintu.

Namun dengan cepat, Jeongyeon menahan pintu ku "Mi-Mina Aku mohon jangan berteriak. Aku hanya"

"Kalau Kau berniat macam-macam. Aku akan berteriak" Kata ku sekuat tenaga karena menahan Jeongyeon tidak masuk ke dalam kamar ku.

"Mi-Mina Aku tidak berniat jahat padamu. Aku hanya"

"Ada apa ini? Kenapa Kau berteriak di dalam sana, Mina?" Tanya Otosan.

"Otosan" Dengan cepat ku buka pintuku lalu berlindung dibalik punggung Ayahku.

"Je-jeongyeon berniat tidur denganku. Aku sudah menyuruhnya untuk dikamar tamu. Dan tadi Ia memaksa masuk ke dalam kamar" Kataku.

"Jeongyeon, benarkah apa yang dikatakan Mina tadi?" Tanya Ayahku ke Jeongyeon.

"I-itu salah paham Otosan. Aku hanya"

"Salah paham katamu? Tadi Otosan lihat sendiri kan, Jeongyeon mencoba masuk ke dalam kamar ku" Protesku.

"Mina, Aku mohon dengarkan dulu penjelasanku"

"Sudah, hentikan pertengkaran Kalian" Suara Ayah mulai meninggi dan itu artinya Ayah marah besar pada Jeongyeon.

"Memang apa salahnya pasangan suami istri berada dalam satu kamar, Mina?"

"OTOSAN" Kagetku. Tidak ku sangka Ayah akan berkata seperti itu.

"Kalian sudah menikah, lalu Kau menyuruhnya tidur di sana? Apa Kau tega denganya Minari" Kata nya.

"Ke-kenapa Otosan berkata seperti itu? Kenapa Otosan membelanya dibandingkan melindungiku?" Teriakku. Otosan menatapku tajam dan

"Mina, Apa Kau sudah tidur?" Panggil Jeongyeon.

"Sudah" Jawab ku sambil memejamkan mata.

"Maaf membuatmu tidak nyaman. Seharusnya Aku tidur di sofa saja" Katanya.

"Kau tidak perlu minta maaf. Lagi pula Kau juga tidak tahu jika ternyata kamar itu beralih fungsi jadi studio ibuku" Kata ku.

"Ne, Gomawo"

"Hmm" Jawab ku

Tidak lama Jeongyeon kembali bersuara"Apa Kau, ah tidak jadi"

"Gomawo"

We Get Married [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang