Episode 23

806 105 37
                                    

Mina POV

"Ya tuhan, Aku harus membelikan apa untuk ulangtahun nya" Gumamku.

"Wae, Mina?" Nayeon Unnie mengagetkan ku.

"Astaga, Kau mengagetkan ku Unnie" Kataku sambil mengatur jantungku.

"Mengagetkan mu? Aku sudah di dalam kamar 20 menit yang lalu tapi Kau terlalu sibuk dengan tablet mu. Sampai akhirnya suaramu terdengar" Jelas Nayeon Unnie.

"Ah, Mian Unnie" Kataku.

"Gwencana. Wae? Kau ada masalah? Dan apa ini berhubungan dengan Jeongyeon?" Tanya Nayeon Unnie dan Aku pun mengangguk pelan.

"Yasudah, ceritakan padaku. Siapa tahu Aku bisa membantumu"

"Jadi, A-Aku ingin memberikan Jeongyeon Oppa sebuah kado ulang tahun. Tapi A-Aku tidak tahu harus kasih apa" Kataku.

"Wait? Sekarang tanggal berapa?"

"1 November, Unnie" Jawabku.

"Astaga, Aku lupa bocah itu ulang tahun dihari ini. Ah, Kau mau membelikan apa?" Tanya nya.

"Aku belum tau Unnie. Jika Aku membeli barang, Oppa sudah memiliki semuanya. Jadi Aku bingung sendiri Unnie" Rengek ku.

Nayeon Unnie tampak memikirkan sesuatu "Ah, Aku punya ide?".

"Apa itu Unnie?" Aku pun penasaran dengan ide Nayeon Unnie.

Ia melihatku dari atas hingga ke bawah "Tubuhmu"

"Yaa, ma-mana mungkin Aku menyerahkan tu-tubuhku begitu saja. A-Aku menolaknya. A-Aku akan menyerahkan tu-tubuhku ini saat Kami benar-benar Me-menikah" Jawabku gugup.

"Jadi benar Kau menyukai Jeongyeon?" Tanya Nayeon Unnie.

"A-Ani. Aku tidak menyukainya" Jawabku.

"Ya, tidak usah membohongi dirimu lagi. Sudah jelas dari kata-katamu tadi, Kau sangat menyukainya" Alisku mengkerut dan mencoba mengingat kata-kataku lagi.

"Sepertinya tidak ada kalimat yang mengindikasi jika Aku menyukainya Unnie" Kataku.

"Cih, mana ada seseorang mengatakan 'Aku akan menyerahkan tubuh ku saat Kami benar-benar menikah' " Ia mengulang kata-kata ku lagi dan itu membuat ku sangat malu. Bagaimana mungkin kalimat Aku berganti menjadi Kami.

"Hah, baiklah Aku menyerah" Kataku sambil menunduk ke bawah.

"Mina" Nayeon Unnie menggengam tangan ku.

"Tidak ada salahnya mencintai seseorang. Jika Jeongyeon seseorang yang dapat membuatmu bahagia dan membuat jantungmu berdetak kencang tiap harinya. Maka perjuangkan lah" Kata Nayeon Unnie.

"Ta-tapi Unnie. A-Aku tidak tahu apakah Jeongyeon Oppa menyukaiku atau tidak. A-Aku hanya takut kecewa, Unnie" Sedihku.

"Kau tahu, Aku dulu sempat ditolak Chaeyoung"

"Benarkah Unnie?"

"Ne, Bodohnya Aku menyatakannya perasaan dihari pertama Chaeng pindah ke sekolahku dan juga Jeongyeon" Kata Nayeon Unnie.

"Oh my god. Lalu bagaimana akhirnya Nayeon Unni dan Chaeng Oppa bisa berkencan?" Tanyaku.

"Cinta karena terbiasa. Ya, Karena Kami sering bersama. Maka cinta itu tumbuh di hati Chaeng. Ah, Aku jadi teringat ciuman Kami pertama kali. Benar-benar menggemaskan" Nayeon Unnie terlihat girang.

"Jadi kapan Kalian akan berciuman?"

"Jadi kapan Kalian akan berciuman?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
We Get Married [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang