Episode 18

922 115 13
                                    

**Note: selebihnya akan menggunakan bahasa Indo ya. Nggak Jepang lagi. Nanti takut salah arti 😂

Mina POV

"Mina, are wa dare? (Mina, Siapa orang itu?)" Tanya Ayahku.

"Hmm, Kare wa (Dia)" Aku mencoba memikirkan alasan yang tepat. Namun

"Yoo Jeongyeon. Giri no musuko, Mina otōsan (Menantu mu, Ayah Mina)" Jawab Jeongyeon.

'A-Apa?' Teriakku dalam hati.

"Menantu?" Otosan memikirkan sesuatu.

"Ya, kenapa Kau bicara seperti itu pada Ayah ku?" Tanyaku dalam bahasa Korea.

"Apa salahnya? Kita kan memang suami istri" Jawab Jeongyeon.

"Kita suami istri dalam acara itu. Bukan dunia nyata, Yoo Jeongyeon"

"Aaaaaa" Tiba-tiba Otosan mengalihkan perhatian Kami.

"Kau anak Yoo Chang Joon? Yoo Jeongyeon?"

"Iya, Otosan. Saya anak dari Yoo Chang Joon. Yoo Jeongyeon" Kata Jeongyeon

"Wah, Kau benar-benar tampan seperti yang Ayahmu katakan" Kata Otosan sambil menepuk-nepuk pundak nya.

"Ayah Saya terlalu melebih-lebih kan, Otosan"

"A-ayo Kita segera masuk. Ibu Mina sedang berada di dapur" Ajak Otosan.

"Baik, Otosan" Sebelum hal ini berlanjut lebih, Aku menahan tangannya untuk membicarakan hal ini.

Sreet

"Tunggu" Kata ku.

"Wae, Minari?"

"Aku sudah bilang kalau Kau bisa bicara dalam bahas Korea. Tidak usah memaksakan menggunakan bahasa Jepang" Kataku.

Jeongyeon pun menatap dalam mataku "Apa Kau takut Aku salah bicara hingga akhirnya menimbulkan kesalahpahaman?" Tanya nya.

Aku pun menjawab dengan anggukkan "Jangan khawatir Minari.
Aku memiliki sertifikat JLPT (Japanese Language Proficiency Test ) level N1. Aku rasa hal yang Kau takutkan itu tidak akan terjadi"

"Ja-jadi Kau benar-benar bisa bahasa Je-jepang? Ta-tapi kenapa selama konser di Jepang, Kau tidak pernah berbicara bahasa Jepang?" Tanya ku.

"Itu karena manajemen yang menyuruh ku untuk tidak berbicara dalam bahasa Jepang. Karena popularitas ku di Jepang tidak sebanyak Chaeyoung. Aku juga bisa bahasa lainnya, Prancis, Jerman hingga Indonesia"

"Mina, Jeongyeon. Kenapa Kalian masih di depan pintu? Ayo, segera masuk" Panggil Ayah dari dalam rumah.

"Iya, Ayo Kita masuk. Minari" Ajak Jeongyeon.

Jujur, Aku masih belum percaya jika Jeongyeon tenyata mahir dalam bahasa Jepang.

Sreet

Jeongyeon memegang tangan ku "Jangan biarkan Ayahmu menunggu" Ia pun langsung menarik ku ke dalam.

"Mina" Panggil ibuku dari arah dapur.

"Okasan" Aku pun segera memeluk Ibuku menyalurkan rasa rinduku.

"Okasan, Aku merindukanmu" Sambungku dengan nada manja.

"Kenapa Otosan tidak dipeluk seperti Okasan?" Kata Ayah dengan memasang wajah cemberut.

"Ah, Maafkan Aku Otosan. Aku juga merindukanmu" Kini pelukkan ku berpindah padanya.

"Ah, Kau pasti Jeongyeon. Putra Yoo Chang Joon" Kata Ibuku.

We Get Married [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang