Episode 37

741 102 27
                                    

Nayeon POV

Kini Aku berada di rooftop KBK Stasion. Biasanya rooftop ini ramai dengan para pegawai yang menongkrong.

"Tumben sekali tempat ini sepi. Biasanya terlihat ramai, apa mungkin sudah jam pulang kerja?" Gumamku.

Ceklek

Aku membalikkan badan ku dan sudah ada Jaebum Oppa dibelakangku "Hmm, tadi Oppa mau bicara apa dengan ku? Maaf mungkin tidak bisa lama. Mungkin sekitar 45 menit saja Kita bisa bicaranya sebelum Aku dijemput Managerku"

Jaebum Oppa melihat jam tangannya "Sepertinya 45 menit sangat cukup untuk"

Bruk

"Awww" Aku terkejut saat Jaebum Oppa tiba-tiba mendorongku ke tembok.

"Untukku membuat Kau klimaks" Sambungnya.

'A-Apa' Kagetku dalam hati.

Jaebum Oppa mencoba mencium ku, namun Aku menghindar dengan serangan nya itu.

"O-Oppa, Aku mohon lepaskan. Aku mohon" Mohonku.

"Aku tidak akan melepaskanmu setelah apa yang Kau perbuat padaku" katanya.

"A-Apa yang sudah Aku lakukan padamu Oppa? Sepertinya A-Aku tidak melakukan apa-apa?" Kataku dengan nada bergetar.

"Tidak lakukan apa-apa katamu? Wah, benar apa kata-kata orang diluar sana. Jika Kau wanita murahan, kekasih membermu saja ditikung olehmu"

"Dan Kau sudah mengacuhkanku begitu saja disaat wanita-wanita diluar sana mengantri untuk tidur denganku. Aku akan menang taruhan jika Aku bisa tidur denganmu. Dan Aku akan melakukan sekarang" Sambungnya.

Mataku membulat saat Ia mengatakan soal taruhan. Aku memang pernah mendengar Jaebum Oppa terkenal pria nakal. Namun pandanganku berubah saat Ia memberikan minuman padaku beberapa bulan yang lalu.

Ia juga sering memberikan pesan-pesan penyemangat untukku. Dan ternyata Aku salah, pria itu tetap sama dengan pendapat orang diluar sana.

"O-Oppa Aku mohon jangan lakukan ini. Kau benar-benar salah paham padaku" Kataku.

"Tidak akan"

"Mmmmppphh" Akhirnya Ia pun berhasil mencium bibirku sangat ganas.

Aku mencoba mendorongnya berulang kali tapi tetap saja, Ia lebih kuat dibandingkanku.

Tangannya mulai meraba bajuku ini dan mencoba membuka kancing ku satu persatu. Di dalam doa ku, Aku berharap Tuhan dapat mengirimkan seseorang untuk menolongku saat ini.

Sreet

Bukannya membuka kancing baju ku, Ia malah merobek bajuku hingga terlihat dengan jelas bra peach ku "Ini lebih baik. Dan Kau memiliki dada yang indah"

Tangannya mulai menangkup payudaraku dan

'Tuhan Aku mohon. Aku mohon kabulkan permintaanku ini' Doaku dalam hati dan

Brak

"Siapa yang berani-beraninya membuka pintu in"

Bag.. Bug... Bag... Bug...

Aku menutup mata saat terdengar suara pukulan yang cukup keras bagiku. Aku benar-benar berterima kasih dengan orang yang menolongku saat ini.

"Gwenchana?" Tanya orang itu padaku. Namun entah mengapa suaranya sangat familiar di telingaku.

'Ja-jangan bilang itu..' Aku mencoba membuka mata dan ternyata

' Aku mencoba membuka mata dan ternyata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
We Get Married [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang