Bagian 17.

552 100 5
                                    

Haru tidak diberitahu tentang kepulangan Taehyung dari rumah sakit. Hoseok memiliki alasan sendiri kenapa ia tidak memberitahu Haru tentang ini karena ia mendapat kabar dari adiknya, Jungkook, kalau Sora juga berada di sana.

Hoseok tidak bisa membayangkan apa kiranya yang akan terjadi jika seandainya ia dan Haru datang. Hoseok tak mau, dan tidak siap jikalau nanti Haru bertanya siapa Sora padanya. Hoseok belum ingin memberitahunya. Biarkan ia menikmati waktunya bersama Haru untuk saat ini, atau biarkan waktu yang akan menunjukannya nanti.

Hoseok hanya ingin fokus pada Haru tanpa dibayang-bayangi sosok Sora.

Beberapa saat yang lalu, Taehyung menghubunginya, ia bertanya tentang mengapa dirinya tidak datang saat ia pulang dari rumah sakit. Taehyung juga mengatakan padanya kalau tidak ada satupun keluarganya yang mengantar dirinya pulang kecuali Jungkook dan Sora.

Hoseok mengaku menyesal, ia pun meminta maaf pada adiknya itu dengan beralasan sibuk.

"Lalu bagaimana dengan Haru noona? Kenapa dia tidak menjengukku juga?" begitu katanya, caranya bicara terdengar seperti merajuk.

"Aku juga lupa memberitahu Haru kalau kau akan pulang."

Taehyung berdecak, "Kau sengaja 'kan, Hyung?"

"Tidak. Untuk apa aku berbohong?"

"Untuk kau menghindar, tentunya."

Hoseok dibuat tertegun. Ia tidak tahu apa maksud Taehyung hanya saja ia merasa .... Tersinggung. Ia merasa bahwa Taehyung sedang menyindirnya.

"Apa maksudmu? Menghindar dari apa?"

Taehyung menghela napas, "Aku tak perlu menjelaskannya karena kurasa hyung juga mengerti apa maksudku."

Tidak, Taehyung...

Lalu sore harinya, Taehyung meminta untuk bertemu dengannya. Hoseok mengiyakan ajakan itu dan berkata bahwa dia akan bertemu dengan Taehyung setelah pekerjaannya selesai.

Sekitar pukul enam, Hoseok memenuhi janjinya.

Hoseok menemui Taehyung disebuah kafe, awalnya ia sempat bingung kenapa Taehyung ingin bertemu di sana yang pastinya akan banyak orang yang berkunjung. Taehyung bilang, dia rindu suasana luar seperti ini. Ia ingin seperti orang lain yang menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang.

Hoseok mengiyakan saja, tak ingin mendebat ataupun menolak.

Ketika tiba di tempat tujuan, Hoseok segera mendapati Taehyung yang duduk di dekat jendela di sudut sana. Hoseok menghampirinya, menepuk bahu adiknya itu untuk memberitahunya bahwa ia sudah sampai.

"Hyung, kau ke sini."

"Ya, tentu saja. Aku tidak akan membiarkan adikku sendirian di sini."

Taehyung terkekeh, "Ah, kau ingin kupesankan sesuatu?"

Hoseok mengangguk, "Aku ingin kopi. Aku butuh kafein."

"Bagaimana dengan yang lainnya? Mungkin kau lapar?"

"Tidak aku akan makan di rumah saja. Aku sudah berjanji pada Haru untuk cepat pulang."

Taehyung berdecak, "Santailah sedikit, Hyung. Kau pasti merasa stres dengan pekerjaanmu. Kau butuh sesuatu untuk mengembalikan energimu."

Hsoeok tergelak, "Itu tidak perlu. Ketika aku pulang, aku sudah mendapatkan egergiku kembali."

"Eeey ..., itu menggelikan."

Taehyung menunjukkan ekspresi jengahnya sebelum pergi untuk memesankan Hoseok kopi seperti yang diinginkannya.

"Lalu, bagaimana keadaanmu?"

Tickin' [Jung Hoseok]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang