^^^
Hari minggu biasanya Arneta habiskan dengan bermalas-malasan di atas tempat tidur dengan ditemani anime Naruto dan cemilan yang banyak. Tapi tidak untuk hari ini.
Arneta malas melakukan apapun. Karena ini hari pertamanya.
Jika sebagian wanita akan berubah galak dan judes saat mendapat tamu bulanan di hari pertama. Lain halnya dengan Arneta yang mendadak malas melakukan apapun, termasuk untuk mandi saja Arneta malas.
Saat ini ia sendirian di rumah. Mbok say pamit pulang kampung, dan kang Udin hanya berkerja sampai hari Sabtu. Abang nya ada tugas negara entah dimana. Kedua orangtua nya belum juga pulang dari luar kota, perusahaan cabang ayahnya yang ada di Bogor mengalami masalah hingga mengharuskan ayahnya turun tangan langsung. Ibunya? Jangan ditanya. Nyonya Aditomo itu akan selalu berada di sisi suaminya walau harus meninggalkan anaknya. Arneta sudah terbiasa dengan itu.
Prajna? Sahabatnya itu belum juga kembali setelah menggemparkan taman kompleks dua minggu lalu, Prajna menghilang bagai di telan bumi.
Arneta yang sudah berteman lebih dari tujuh tahun, mulai terbiasa dengan Prajna yang sering menghilang tanpa kabar.
Menutup wajahnya dengan bantal Arneta mencoba memejamkan mata. Berharap dengan melakukan itu dapat membantu matanya cepat terpejam.
Beberapa menit berlalu, matanya belum juga terpejam. Pernah tidak kalian merasa ngantuk tapi mata sulit terpejam?. Itulah yang saat ini Arneta rasakan membuat kepalanya pening sendiri karena memaksa tidur.
Matahari tepat di atas kepala, jam menunjukkan pukul setengah satu siang. Dan jam-jam seperti ini adalah jadwal nya Arneta tidur siang. Tapi sudah setengah jam ia berguling-guling ke kanan dan kiri hingga membuat seprei nya kusut Arneta belum juga terpejam.
"ARGGHH! Gue ngantuk tapi nggak bisa tidur!?" Teriaknya prustasi.
Arneta baru akan memejamkan matanya saat dering ponsel mengganggu aktivitas nya.
I'm big big girl..🎵
In a big big world..🎵
It's not a big big thing if you leave me..🎵
Bukannya langsung mengangkat panggilan itu. Arneta malah ikut menyanyi bersama alunan nada dering ponselnya yang sengaja ia setel menggunakan lagu kesukaannya.
"Ish, siapa sih yang nelpon malas banget ngangkatnya." Gerutu Arneta. Namun tidak urung tangannya menekan tombol hijau tanpa melihat terlebih dahulu nama sih penelpon yang tertera di layar ponselnya.
"Halo, assalamualaikum?"
[Waalaikumussalam, loh dimana? Jemput gue!]
Kening Arneta berkerut. "Loh siapa? Enak aja main minta jemput, loh kita gue ojol!" Sahutnya judes.
Hening! Tidak lama terdengar helaan nafas dari sebrang telpon.
[Gue Abang loh, Adipati. Jemput gue di bandara S.H sekarang.]
"Hem, bentar lagi. Gue males pake baju." Ucap Arneta terdengar malas.
Adipati mengeram di sebrang telpon. Terdengar jelas bahwa kakaknya itu sedang kesal.
[Gue udah ada di bandara, Arneta! Jemput gue se-ka-rang!!] Tegas Adipati.
"Iya-iya gue jemput sekarang. Assalamualaikum." Tanpa menunggu jawaban Arneta memutus sambungan telpon.
Baru saja tangannya hendak membuka lemari pakaian ponselnya kembali mengalungkan lagu yang sama.
Sebelum mengangkat nya Arneta melirik sebentar nama sih penelpon.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARNETA UNTUK RANGGA
RandomArneta Ranjani, Gadis gendeng antikemayu yang sukanya bikin dara tinggi. Gadis 19 tahun yang sedang menempuh pendidikan di dunia perkuliahan. Arneta hanya punya satu kelebihan yaitu memiliki wawasan luas tentang dunia pe-ranjangan. Isi otaknya hanya...