59✨🌚

4.4K 458 105
                                    

"Cih" nayla berdecih sinis menanggapi perkataan sandrina.

Kemudian mereka melanjutkan makan malam nya.

"Aqeel kita bicara dulu ayo ratu" ucap sandrina sembari menarik ratu dan aqeela menaiki kamar nya dan rey.

"Aku tidur dimana dong?" Tanya rey melihat sandrina dan sahabatnya menaiki kamarnya.

"Enggak kok rey cuman ngobrol doang" ucap sandrina sembari tersenyum lalu melanjutkan langkah nya masuk ke dalam kamar.

Melihat aqeela yang ditarik naik menuju kamar sandrina nayla tersenyum senang melihat aqeela lalu mendekati rassya.

"Hai sya boleh duduk?" Tanya nayla basa basi.

"Boleh" ucap rassya masih dengan wajah datarnya.

Kemudian nayla dengan sengaja mengalungkan tangannya pada tangan rassya.

Rassya tetap diam tidak menanggapi ia hanya fokus pada layar handphone nya.

"Mau bicara apa sih?" Tanya aqeela bingung dan penasaran.

"Ingat lo hati hati sama nayla dia itu kayak mau rebut rassya dari lo" ucap sandrina dengan mata memicing.

"Iya qeel gua liat dari tatapan nya tadi pas makan" sambung ratu.

"Yaudah sih gapapa orang pak rassya bukan siapa siapa nya aku" ucap aqeela mengedikkan bahunya acuh.

"Yaudah itu terserah lo ya?" Ucap sandrina sembari mencubit pipi aqela.

Kemudian mereka bergegas turun untuk ikut bergabung di ruang televisi.

Aqeela sandrina dan ratu melotot horor melihat nayla yang sedang mengalungkan tangannya pada rassya yang ekspresinya hanya datar.

"Tarik sis" ucap ratu lalu di angguki oleh sandrina dan aqeela.

"Bila ku pandang lonte lonte nan dekat disana" ucap aqeela dengan bernyanyi sambil menunjuk ke arah ruang televisi.

"Ihaaa" sambung sandrina menaikkan tangannya.

"Sayup ku dengar rayuan manja yang menggema" sambung aqeela sembari menggoyang kan panggulnya.

"Lanjut sis" teriak ratu yang menggema.

"Terasa kembali jiwa lonte nya" sambung aqeela lagi dengan asiknya.

"Karna tersentuh oleh rayuan rayuan anjing banget" akhirnya aqeela mengakhiri lagunya sembari membungkukkan tubuhnya bersama ratu dan sandrina.

"Gimana bagus gak?" Tanya sandrina dengan bangga.

"I...iya bagus" ucap rey dengan nada bingung.

Mau tau ekspresi nayla? Wajahnya sudah merah padam melihat aqeela yang menyindirnya dengan lagu yang menusuk.

Kemudian aqeela duduk di sofa samping rassya dan menatap nyalang kearah nayla.

Aqeela lalu mengayunkan kakinya lalu tidak sengaja menabrak meja di depan rassya dan sontak semua melihat ke arah aqeela.

"Apa liat liat? Gak sengaja juga" ucap aqeela sembari menunduk takut karna di perhatikan oleh banyak pasang mata.

"Biar apa kayak gitu hmm?" Tanya rassya dengan deheman di akhirnya.

"Ahh cuman gabut" desah aqeela yang mampu menarik perhatian rassya.

Kemudian rassya melepaskan tangan nayla dengan kasar lalu menarik aqeela dengan lembut. Emang ya kalo sama aqeela beda.

"Akh apa sih lepasin" ucap aqeela memberontak dalam pangkuan rassya.

"Ekhem yang nyamuk mohon pindah dulu" ucap ratu dengan menoleh ke arah nayla.

Kemudian nayla beranjak lalu menghentakkan kakinya kesal dan meninggalkan ruang televisi.

"Lepasin gak mau duduk sendiri" ucap aqeela sambil memberontak.

Bukannya melepaskan aqeela rassya lalu mengeratkan pelukannya pada pinggang aqeela yang ramping itu dan menatap aqeela dengan dingin.

"Ah maafin" ucap aqeela dengan lembut.

Tidak ada respon sama sekali dari rassya. Aura dingin mengelilingi ruangan televisi.

"Maafin ya?" Ucap aqeela mulai berkaca kaca. Namun nihil tidak ada lagi respon rassya.

"Huaaa maaf pak rassya" ucap aqeela dengan menangis kemudian memeluk leher rassya.

Rassya merasakan basah di pundaknya kemudian mengusap lembut kepala aqeela.

"Ada syaratnya" ucap rassya dengan tersenyum.

"Apa?" Tanya aqeela masih memeluk leher rassya.

"Nikah sama gua......"


#✨🌚#

Oke sip jangan lupa vote dan komen akhir akhir ini komennya nurun deh:). Tapi gapapa aku sayang kalian.

Hmm aku ada niatan untuk hiatus 2 bulan.

Salam manis dari author.
@Elsa_Ayulita

VAMPIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang