2. Angkasa x Dara

7.7K 775 23
                                    

02. Angkasa x Dara

"

Kita adalah dua orang yang di pertemukan karena ketidaksengajaan. Jadi, itu bukan salahku, kan?"-Dara Renata Fransiska.

***

"Pokoknya, kalau Mama ngomong macam-macam, kamu gak usah dengerin, ya?" pinta Arya sebelum mengecup kening Dara.

"Iya, Pa. Tapi Papa janji jangan lama perginya, ya?"

"Iya, Sayang. Sekarang kamu masuk sana,"

Dara mengangguk, lalu menyalami tangan sang ayah sebelum turun dari mobil dan berjalan memasuki kawasan Kencana.

"Dara!"

Merasa ada yang memanggilnya, Dara membalikkan badannya. "Iya?"

"Lo harus dengerin curhatan gue, titik!" Dania menggandeng tangan Dara lalu membawanya ke kantin.

"Wih ada selebgram," ucap Raja saat Dara dan Dania memasuki kantin.

"Mukanya bening banget, anjir!" kata Dewa.

"Siapa dulu? Jodoh orang," ujar Kenzo menambahi.

Ketiganya lalu asik bercengkrama tanpa melibatkan Angkasa. Personil mereka kurang satu, yakni Iqbal. Setelah kemarin pamer mau nge-date bersama Dara, cowok itu tak menampakkan batang hidungnya sampai sekarang.

"Serius?!" kata Dara kaget saat Dania menceritakan apa yang terjadi kemarin saat cewek itu menggantikannya kencan dengan Iqbal.

Atensi Raja kembali pada kedua cewek itu yang nampak asik bercerita, tanpa sadar dia menuangkan saus sangat banyak ke dalam mangkuk bakso miliknya.

"Mampus lo," gumam Kenzo dan Dewa bersamaan. Mereka tidak sabar menunggu bagaimana reaksi Raja setelah memakan bakso super pedas itu.

***

"AKH!" Dara menjerit keras saat dirinya terjatuh akibat di hantam bola futsal. Tangannya meraba hidungnya sendiri saat dia merasakan sesuatu mengalir dari sana.

"D-darah?" Dara berusaha untuk tidak panik, dengan tangan gemetar dia mulai menyeka darah yang keluar dari sana.

"You oke?"

Dara tak mampu menjawab pertanyaan itu sebab kegelapan lebih dulu menghampirinya. Dia pingsan.

"Mati gue." Cowok itu, Angkasa. Mengumpat pelan.

Tanpa basa-basi, Angkasa segera membawa cewek kesayangan teman-temannya itu ke UKS untuk di periksa lebih lanjut.

Sesampainya di UKS, Angkasa segera membaringkan Dara di atas brankar. Karena anak PMR belum datang, Angkasa berinisiatif membersihkan darah di hidung cewek itu.

"Dia gak mungkin mati cuman gara-gara ini, kan?" gumam Angkasa bertanya pada dirinya sendiri.

"Angkasa, kenapa?" Seorang cewek petugas PMR itu masuk dengan wajah panik dikala sang cowok pujaan hatinya masuk membawa cewek lain.

"Dia kena bola, hidungnya berdarah." Angkasa yang sudah selesai mengelap darah di area hidung Dara, lantas memberitahu keadaan gadis itu.

Cewek bernama Aluna itu mengangguk lalu menyuruh Angkasa untuk menunggu di luar saat rekannya sudah datang untuk membantu menangani Dara yang masih pingsan. Ada Dokter juga yang ikut membantu mereka.

***

"Biar aja, nanti Papa marahin!"

"Iya, Pa! Pokoknya harus di marahin biar dia cepetan pulang!"

"Ya, udah. Cantiknya Papa istirahat aja, nanti Langit biar Papa yang urus,"

"Siap! Dadah, Papa!" Dara mematikan sambungannya, lanjut memainkan ponselnya lagi.

Dia sudah sadar kurang lebih setengah jam yang lalu, namun tak ada siapapun di sekitarnya. Jadilah dia menelepon papanya.

Pintu UKS terbuka, Angkasa masuk bersama dengan Dania. Teriakan heboh Dania mulai menghiasi seluruh ruangan ini hingga telinga Angkasa terasa bolong.

"Ya, ampun! Gue kira lo gak bakalan bangun lagi, Ra!" kata Dania begitu senang saat teman tersayangnya sudah bangun.

"Astaga, lo ngedoa'in gue mati, gitu?!" Dara langsung memukul kepala temannya itu dengan bantal UKS.

"Ya, kali!" Dania berseru seraya mengusap kepalanya yang baru saja di pukul oleh Dara.

"Eh, itu si Monyet ngapain?" Dara mengalihkan pandangannya kepada Angkasa.

"Monyet mata lo!" Angkasa mendengus sebal sebab cewek sinting itu mengatai dirinya. "Dasar Sinting," Angkasa balas mengumpati cewek itu.

"Monyet!"

"Sinting!"

"Monyet!"

"Sinting!"

Selanjutnya yang terjadi adalah kedua anak manusia itu saling mengatai satu sama lain. Sedangkan Dania cuma bisa duduk menyaksikan perdebatan dua orang itu.

"Yang satu ngeselin, yang satu emosian. Cocok, ya, kan?" tanya Dania pada dirinya sendiri. "Iya. Cocok buat di bawa ke ring tinju, biar gelut di sana." Lanjut Dania.

----------------------------to be continued, baby KaRa❤

ANGKASADARA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang