13. Siapa Langit?

5.2K 544 28
                                    

13.Siapa Langit?

"Hidup ini penuh dengan masalah. Kalau gak mau punya masalah ya jangan hidup!"-Angkasa Frederick.

***

"Bukan kayak gitu, Dara. Tapi gini," Angkasa meraih pulpen yang Dara pegang lalu mengerjakan soal yang tadi dia berikan pada cewek itu.

"Di mana-mana, yang namanya pangkat itu di kalikan berapa nilai pangkatnya. Contoh, lima puluh dua pangkat empat, berarti lima puluh duanya di kali sebanyak empat kali. Bukan lima puluh dua di kali dengan empat, paham?"

Dara mengerjapkan matanya, lalu mengusap dan selanjutnya mengucek matanya. "Ngantuk banget," ucapnya seraya meletakkan kepalanya ke atas meja.

"Tapi sekarang udah ngerti yang ini, kan?" tanya Angkasa seraya mengusap kepala cewek itu.

Dara menganggukkan kepalanya, lalu memejamkan matanya. "Nanti kalau gue ketiduran di sini, lo jangan bawa ke kamar. Biar Papa yang bawa. Lo juga gak boleh pulang sebelum Papa pulang," ujar Dara sebelum menutup matanya rapat-rapat.

"Lo tidur ke kamar aja, gue janji gak bakalan pulang," ucap Angkasa seraya menendang kecil kaki cewek itu agar segera bangkit.

"Males banget jalan ke kamar," ucap Dara dengan mata terpejam.

"Mau gue gendong?" tawar Angkasa.

Dara lalu berdecak pelan dan segera bangun dari tidurnya. "Gue tidur, tapi janji jangan pulang?"

"Iya, Sayang."

***

Di sisi lain, Dania sedang sebal karena dia harus bertemu dengan cowok itu dan pulang bersamanya sebab mobilnya mogok di tengah jalan. Ckckck, memalukan!

Untung cowok itu memakai mobil sekarang, jadi tidak ada yang melihat mereka berdua.

"Bisa cepet dikit gak, sih?!" geram Dania.

"Ye elah, sabar napa. Gue nikahin mau lo?" ujar Iqbal yang kesal dengan Dania karena gadis itu tidak sabaran sekali.

"Amit-amit deh punya laki kayak lo!"

"Hah? Apa? Amin-amin? Gak nyangka gue kalau lo mau punya laki kayak gue. Sabar ya, bulan depan gue kawinin."

Dug!

Dania yang kesal dengan ucapan Iqbal pun memukul kepala cowok itu dengan sepatunya.

"Astaga! Belum nikah aja udah berani KDRT lo sama gue, gimana nanti pas udah nikah? Bisa-bisa mati gue," gumam Iqbal seraya mengusap kepalanya yang tadi mengenai sepatu milik Dania.

Dania mencondongkan tubuhnya mendekati Iqbal. "Ututu cayang, sakit, ya?" tanya Dania dengan wajah yang menggemaskan seraya mengelus kepala Iqbal yang tadi dipukulnya.

Iqbal memejamkan matanya menikmati elusan dari Dania. "Ah, enak banget.." ujar Iqbal keenakan.

"Aduh! Rambut gue!" pekik Iqbal saat Dania menarik kuat rambutnya.

"Rasain! Siapa suruh nyebelin!"

***

Drtt drtt drtt

ANGKASADARA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang