29. Belum Siap Kehilangan
"Terkadang, kita harus belajar untuk egois agar kita tahu artinya mempertahankan,"-Papa Arya.
***
"Pasien kehilangan banyak darah, kita butuh donor darah secepatnya,"
"Ambil darah saya, Dok!"
"Maaf sebelumnya Pak, apa golongan darah Bapak B?"
"G-golongan darah saya A,"
"Maaf kalau begitu Pak. Apa ada yang bisa mendonorkan darah untuk pasien?"
"Saya Dok, golongan darah saya B,"
Arya menangis tanpa suara di atas lantai yang dingin itu. Bibirnya bergetar kala ucapan dokter tadi melintas dalam benaknya. Menolak percaya pada apa yang Arsy katakan, Arya mencoba untuk mendonorkan darahnya untuk sang putri. Namun nyatanya, kenyataan pahit itu ternyata memang benar adanya.
Dara bukanlah anak kandungnya.
"Papa tau? Dara sayang sama Papa dan selamanya begitu,"
Ucapan Dara kecil dulu membuat air mata Arya terus mengalir dengan derasnya. Tidak ada yang berani menenangkannya setelah tadi dia menghajar Keanu habis-habisan.
Pria itu lemah sekarang. Sosoknya yang begitu kuat seolah tak berdaya saat ini. Menangis dan menagis, itulah yang dia lakukan sejak Iqbal mendonorkan darahnya untuk Dara.
Keanu, Iqbal, dan Dara. Golongan darah mereka sama. Dan itu cukup kuat membuktikan bahwa Dara bukanlah darah dagingnya. Tapi, Arya menolak menerima kenyataan itu! Baginya Dara tetaplah putrinya!
"Arya," Keanu memegang pundak pria itu yang saat ini sedang rapuh.
Arya memejamkan matanya, berusaha mengontrol diri agar tidak lagi menghajar Keanu yang saat ini duduk di dekatnya.
"Aku minta maaf," ucap Keanu. Jujur, ini bukan kesengajaan. Semuanya terjadi begitu saja tanpa bisa di prediksi.
Jadi, kejadian itu terjadi tujuh belas tahun yang lalu. Saat itu Arsy sedang berada di luar kota karena urusan pekerjaan. Dia jauh dari Arya dan Bella. Arsy sangat sedih jauh dari Bella, tahu sendiri kan bagaimana sayangnya Arsy terhadap Bella? Malam harinya dia tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang tengah mabuk berat. Pria itu membawanya ke sebuah apartemen dan melakukan itu tanpa bisa Arsy menolak karena pria itu sangat kuat.
Dan pria itu adalah Keanu.
***
Arya menggenggam erat tangan putrinya dengan perasaan takut. Bagaimana jika Dara tahu kalau dia bukanlah ayah kandungnya? Bagaimana jika nanti putri kecilnya meninggalkan dirinya?
Tidak, Arya belum siap untuk itu. Arya belum siap jika nanti putri kecilnya membagi cintanya dengan Keanu. Dia belum siap.
"Kamu anak Papa, kamu anak Papa," ucap Arya seraya mengusap tangan sang putri tercintanya. Separuh nafasnya.
"Dara gak mungkin ninggalin Papa, kan?" tanya Arya dengan bibir bergetar.
Selama enam belas tahun dia merawat dan menjaga Dara, menyayangi dan mengasihi, memberi cinta dan kebahagiaan untuk gadis itu. Lalu dengan mudahnya orang lain merampas posisinya? Bagaimana bisa Arya menerima hal itu.
Meskipun Keanu adalah ayah kandung Dara, tidak akan dia biarkan pria yang merupakan sahabat lamanya itu untuk merebut Dara darinya.
Dia tidak bisa. Mengertilah, Arya tidak mungkin bisa menerima ini semua.
----------------------------to be continued, baby KaRa❤
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASADARA [SUDAH TERBIT]
Novela Juvenil[SEKUEL BISA DIBACA TERPISAH] [NEW VERSION] Kisahnya singkat, sesingkat pertemuan mereka. Kisahnya juga telah usai, sebelum waktunya. Sesungguhnya, kebahagiaan hanyalah pemanis dalam cerita ini karena sebenarnya kesedihan lah yang menjadi dasar a...