16. Happy Engagement ANGKARA
"Ini adalah kisah kita, dan akan selamanya begitu. Jadi, aku harap kita berdua bisa menetap dalam kisah ini sampai akhir yang entah akan bagaimana nantinya,"-AngkasaDara.
***
Semua inti Flaster ikut menghadiri acara pertunangan Angkasa dan Dara. Keempat belas cowok itu berdiri di dekat meja yang berisikan aneka ragam makanan. Dan yang membuat mereka malu ada Dewa.
Cowok itu sedari tadi terus memakan tanpa berhenti. Mulutnya terus saja mengunyah.
"Dewa jangan malu-maluin ih!" Raja menarik kerah baju cowok itu.
"Wawa ya ampun ... fix, lo bukan temen gue Wa!" Kenzo menutup wajahnya dengan telapak tangannya.
Dewa tak mengindahkan ucapan teman-temannya. Ia masih asyik memakan makanan yang di hidangkan di meja tersebut.
"Iri bilang sat!" ujar Dewa lalu kembali memasukkan cake ke dalam mulutnya.
"Tai!" Kenzo memukul pelan kepala Dewa.
Gerald menyikut lengan Kenzo membuat cowok itu mengangkat sebelah alisnya pertanyaan bingung.
"Iqbal kenapa?" tanya Gerald heran. Dia heran karena tidak biasanya cowok itu diam saja, biasanya dia biang rusuhnya.
"Patah hati. Gegara di tolak Dania!" ucap Kenzo diiringi tawa jahatnya yang ditujukan kepada Iqbal.
Bima merangkul bahu Iqbal. "Sabar, gue juga pernah digituin, gue tau kok rasanya sakit. Sakit banget malah, gue juga pernah ngerasain itu. Bahkan mungkin lebih sakit dari lo,"
"Curhat Bim?"
Semuanya tertawa mendengar celetukan Iqbal. Iqbal memang begitu selalu menyebalkan meskipun sedang dalam keadaan bersedih sekalipun.
"Babi!"
***
"Baiklah mari kita mulai acara malam ini,"
Suara MC mulai terdengar membuat semua orang terdiam dan mulai mendengarkan apa yang MC itu katakan.
"Mari kita sambut ratu kita malam ini, Dara Renata Fransiska!"
Bertepatan dengan itu semua lampu mati. Dan musik mulai di mainkan.
Sebuah lampu menyala di depan sebuah pintu. Hingga pintu itu terbuka dan menampakkan figur Dara di sana. Dara berjalan dengan anggunnya membuat semua orang bersorak.
Setelah Dara sampai di sebuah panggung kecil dan berdiri di samping cowok yang memakai tuxedo hitam itu, barulah semua lampu menyala.
Angkasa memandang wajah Dara. Angkasa akui bahwa Dara itu cantik-ralat sangat-sangat cantik.
Dara pun menatap mata Angkasa. Dari mata itu dia bisa melihat pancaran kebahagiaan di mata cowok itu.
Tiba-tiba Angkasa berlutut di hadapan Dara membuat orang-orang memekik heboh.
"Ra, aku bukan cowok sempurna seperti yang kamu mau. Aku juga bukan cowok romantis kayak orang-orang di luar sana. Tapi, malam ini izinkan aku untuk mengutarakan isi hati aku. Dara Renata Fransiska, maukah kamu menjadi tunangan dan calon istriku?"
Dara hampir menangis mendengar ucapan Angkasa. Cuma sekedar ucapan saja sudah membuatnya baper...
"Iya, aku mau," ucap Dara membuat orang-orang tersenyum bahagia terlebih Angkasa.
Angkasa berdiri lalu menatap Dara teduh. "Kamu cantiknya pake banget," ucap Angkasa membuat pipi Dara merah merona.
"Kamu juga ganteng," puji Dara malu-malu.
Setelah selesai dengan acara puji-memuji kini tibalah saat pemasangan cincin.
"Ayo Angkasa, pasangkan cincinnya di jari manis Dara," Instruksi MC tersebut.
Angkasa meraih tangan Dara dan membuka kotak beludru berwarna biru itu dan mengambil cincin lalu memasangkannya di jari manis Dara.
Suara tepuk tangan menggema saat Angkasa selesai memasangkan cincin itu.
"Sekarang gantian, Dara yang memasangkan cincinnya di jari manis Angkasa,"
Dara pun melakukan hal yang sama seperti Angkasa tadi.
Dan kini keduanya resmi bertunangan. Sayangnya acara ini tidak di hadiri oleh dua orang yang Dara sayangi yaitu mamanya dan sahabat kecilnya.
***
"Congrats! Aduh ya ampun gue seneng banget," ucap Dania begitu heboh sampai tak sadar jika dirinya terus memukuli lengan Angkasa.
"Heh, lo! Awas ya lo bikin Dara sedih, gue orang pertama yang bakal hajar lo habis-habisan!" ucap Dania dengan tatapan menghunus yang dia layangkan untuk Angkasa.
Angkasa memutar bola matanya mendengar ucapan konyol Dania. "Di mengerti, Nek." kata Angkasa.
Dania lalu beralih ke Dara lagi. "Congratulations sekali lagi buat sayangnya akoh! Bahagia terus, ya!"
"Thank you Dania, di tunggu acara tunangan lo sama Iqbal nanti," ucap Dara membuat Dania melotot.
"Idih amit-amit!"
"Amin-amin kali, ah!" ucap Iqbal dari belakang tubuh Dania.
"Iqbal!" Dania langsung memukul lengan Iqbal dengan keras hingga membuat cowok itu menganduh kesakitan.
"Gue bilangin camer lo," ancam Iqbal seraya mengedarkan pandangannya mencari keberadaan kedua orang tua Dania.
"Iqbaaal!"
Dan yang terjadi selanjutnya adalah dua anak manusia itu kejar-kejaran hingga membuat para tamu mentertawakan tingkah keduanya yang seperti anak kecil.
"Iqbal kalau mau nyusul Angkasa bilang aja sama Papa, Nak," ucap Keanu-ayah kandung Iqbal. "Nanti Papa bicarakan sama Pak Jayen," lanjut Keanu seraya melirik Pak Jayen-ayah kandung Dania.
"Saya setuju, bagaimana kalau setelah lulus sekolah mereka berdua tunangan?" usul Jayen.
"Papaaa!" Dania merengek kesal sebab yang lain malah mendukung dia dengan Iqbal.
Angkasa dan Dara kompak tertawa melihat waja tertekan Dania yang sangat kentara. Sedangkan Iqbal tersenyum menggoda Dania.
"Ai lop yu calon isteri! Muach!" Iqbal memberikan kecupan jarak jauh untuk Dania hingga membuat kedua pipi Dania memerah karena kesal.
"Iqbal tai!"
----------------------------to be continued, baby KaRa❤
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASADARA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[SEKUEL BISA DIBACA TERPISAH] [NEW VERSION] Kisahnya singkat, sesingkat pertemuan mereka. Kisahnya juga telah usai, sebelum waktunya. Sesungguhnya, kebahagiaan hanyalah pemanis dalam cerita ini karena sebenarnya kesedihan lah yang menjadi dasar a...