Jahat!

760 58 0
                                    

[REVISI✔]

~~~~~

Jam menunjukkan Pukul 04.00 WIB. Saskia Bangun untuk melaksanakan sholat subuh. Dan setelah itu melaksanakan aktivitas sebelum sekolah.

"Anak bunda udah bangun. Ayo mandi, terus sholat bareng Ayah sama Bunda" Ucap seorang perempuan paruh baya yang tak lain adalah Sarah, Mamah dari Saskia.

"Iyha bunda. Saskia mandi dulu" balas saskia lalu melenggang pergi menuju kamar mandi yang ada di kamarnya.

Tak membutuhkan waktu lama untuk saskia selesai mandi. Ia langsung menuju mushola yang ada di rumahnya. Saskia pun mengerjakan sholat subuh bersama Ayah dan bundanya.

Selesai sholat subuh, saskia berpamitan untuk melanjutkan aktivitas sebelum sekolah.

Kini jam menunjukkan pukul 06.00 Gadis itu sudah siap menuju ke rumah sahabatnya. Yaitu, Namira. Seperti biasanya jika saskia sampai disana, Namira masih belum siap-siap. Bahkan belum mandi.

"Tumben lo udah siap. Kesambet apa?" Tanya saskia Yang tekejut melihat sahabatnya sudah rapi.

"Yaelah, Gue belum siap lo marah marah. Giliran udah siap, ditanyain, Diintrogasi" Kesal Namira.

"Tanya aja nggak boleh?" Tanya Saskia dengan nada kecewa. "Tapi, tunggu dulu deh, Kayanya ada yang beda sama lo hari ini, Lo pakai parfum aroma mawar? Padahalkan lo paling nggak suka sama aroma mawar" curiga saskia.

"Y-ya parfum gue yang aroma strobery habis, Adanya cuma ini yaudah gue pakai" balas namira gugup.

"Yang aroma strobery habis, atau lo sengaja pakai parfum ini karena andra?" Goda Saskia membuat Wajah namira memerah.

"A-Apaan sih lo" Balas namira malu.

Getaran ponsel membuat perdebatan antara dua sahabat itu terhenti.

+6285********* Is Calling...

"Nomer siapa tuh?" Tanya namira pada saskia kala melihat nomor tanpa nama di hp saskia

"Mana gue tau" Balas saskia lalu mengangkat telfon itu, Siapa tau penting.

"Eh lo kenapa belum dateng? Buruan dateng" Ucap seseorang disebrang sana.

"Lo dapet nomor gue dari mana? Lagian ngapain lo nungguin gue" Tanya saskia

"Gue nungguin lo karena lo itu asisten gue, Dan lo harus bawain barang barang gue" Balas orang itu yang tak lain adalah marsel.

"Bodo amat" kesal saskia mematikan panggilannya secara sepihak.

"Udah ayok berangkat. Lo mau dikasih hukuman berat sama dia?" tanya namira.

"Apaan sih lo, Bilang aja lo mau ketemu sama si andra. iyakan?" tanya Saskia mendapat pukulan kecil dari namira.

Mereka berdua pun berangkat menuju sekolah. Hanya butuh waktu 25 menit untuk mereka sampai disana.

"Eh lo dari mana aja sih? Kenapa lo baru dateng? harus nya lo itu dateng lebih duluan daripada gue" Ucap marsel membuat saskia memutar bola matanya jengah.

"Terus gue harus apa sekarang?" tanya saskia

"Bawain tas gue ke dalam kelas. Jangan sampai jatuh, Jangan sampai lo buka, Jangan sampai rusak, Jangan sampai-" ucapnya terpotong

"Bacot" Potong saskia lalu menyambar tas milik marsel dan membawanya ke dalam kelas bersama namira.

"Sel, Harusnya lo nggak terlalu maksain dia kaya gitu, Kasian tau sel" Ucap Reza dibalas pelototan tajam oleh marsel.

"Lo bilang apa? Kasihan? Terus lo nggak kasihan sama tangan gue yang luka? Sampe sekarang aja belum sembuh. Oh atau jangan jangan lo suka ya sama si saskia?" Tanya marsel pada reza.

"Udah udah malah ribut, mending sekarang kita ke kelas aja. Inget kita sahabatan udah lama, Jangan sampe persahabatan kita rusak hanya karena cinta" Ucap Aldy serius

"Tumben lo bisa serius" Ucap reza diikuti anggukan oleh teman temannya yang lain.

"Kesambet jin tomang kali" timpal randy mendapat pelototan tajam dari aldy.

"Lo kira orang ganteng kaya gue nggak pernah serius?" tanya aldy mendapatkan tawa dari teman temannya.

~~~~~

"Si marsel makin lama makin nyebelin ya" ucap namira dibalas deheman oleh saskia

"Apalagi tuh temen temennya kaga ada yang belain kita" Lagi lagi hanya dibalas deheman oleh saskia

"Ganteng ganteng sih, Tapi sok banget" Ucapan Namira lagi dan lagi hanya dibalas deheman oleh saskia

"Saskia putri nazhifa. Lo mau nyanyi? gue ajak ngobrol jawabnya cuma hmm, hmm, hmm." kesal Namira

"Ya terus gue harus bales kaya gimana?" Tanya saskia.

"Ya gimana gitu kek, Kan lo bisa sok peduli atau sok nanggepin asal nggak ū hmm" Balas namira yang tanpa disadari ia menabrak seseorang.

"Eh, kalau punya mata dipakai buat lihat. Lo pikir gue disini patung?" Tanya perempuan yang ditabrak namira, Yang tak lain adalah audhea.

"Ya emang lo patung" balas Namira santai.

"Lo nggak tau gue siapa?" tanya audhea

"Audhea Sashaviraya Wijaya. Anak dari Hendra wijaya. Pemilik SMA Wijaya. Bener kan? Dan jangan harap dengan posisi lo yang merupakan anak pemilik sekolahan, Lo bisa hina orang orang yang ada disini. Apalagi dengan jahat sama mereka" Balas saskia menimpali.

"Eh, Lo tau apa soal hidup gue? Gue Ngelakuin hal itu karena emang gue anak dari Hendra wijaya. Dan siapapun yang berani ngelawan gue dan temen gue, Gue jamin dia nggak akan bisa sekolah disini lagi. Termasuk lo berdua" sentak audhea.

"Bener yang dibilang Audhea. Kalian berani macem macem. auto kick dari sekolahan ini. Jangankan kalian. guru guru aja takut sama Dhea" Ucap Manda. Ya teman teman audhea memanggilnya Audhea, terkadang juga Dhea.

"Cuma guru guru dan orang orang bodoh yang takut sama lo. Berhubung gue orang pinter, gue nggak takut sama lo" Balas saskia dengan nada sinis nya.

"Bener yang dibilang temen gue. Dan masalah lo kick dari sekolahan ini, gue nggak peduli. Masih banyak sekolah yang menanti gue" Sahut namira kemudian melenggang pergi dari tempat itu bersama saskia.

"Lihat aja. gue bakal bikin perhitungan sama kalian" Kesal audhea.

"Langsung aja bilang ke bokap lo, Biar tau rasanya dua hari sekolah langsung di kick" Ucap amanda

"Nggak. Gue bakalan bikin mereka berdua nggak tenang sekolah disini. Dan gue bakal bikin dia malu seumur hidup" Timpal audhea sinis.

"Gimana caranya?" Tanya amanda bingung

Audhea membisikkan sesuatu pada sahabatnya itu. Dengan senyum smirknya, Mereka berdua bertos ria mengawali rencana Jahat mereka.

To Be Continued...

Fight Together [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang