Fight Together [REVISI]

Asisiten Baru

[REVISI✔]

~~~~~

Bel istirahat berbunyi, membuat siswa siswi yang saat ini berada di dalam kelas berhamburan menuju kantin. Begitu juga Saskia dan Namira.

"Eh mau kemana lo?" Tanya marsel ketika melihat saskia hendak keluar kelas.

"Apa urusannya sama lo?" tanya saskia datar.

"Lo udah buat gue celaka terus lo mau pergi gitu aja?" Marsel bertanya kembali.

"Ya terus gue harus apa?" Tanya saskia pada marsel

"Ya lo harus tanggung jawab. Mulai saat ini, lo jadi Asisten gue selama 1 bulan. Dan gue nggak nerima penolakan. Dengan begitu tugas pertama lo adalah traktir gue sama temen temen gue makan dikantin" Balas marsel panjang lebar.

"Lo gila? Uang saku gue mana cukup buat lo sama temen temen lo?" tanya saskia.

"Ya gue nggak mau tau. Gimana caranya lo harus bisa traktir kita" balas marsel dengan senyum smirk nya.

"Bener tuh yang dibilang marsel. Lagian kita laper banget" Timpal Aldy membuat saskia semakin kesal.

"Kalian tuh Ya, kenapa sih gangguin kita terus? Kalian pikir kita ada duit?" tanya namira membuat ke-5 laki laki yang ada didepannya itu menggelengkan kepala.

"Terus kita peduli?" Tanya andra dengan nada datar.

Memang benar yang dikatakan teman temannya, Bahwa andra adalah kulkas berjalan. 2D1C.  Dingin, Datar, Cuek.

"Kalian itu nggak punya empati Ya? Bisa bisanya kalian palak kita. Ini hari pertama kita masuk sekolah dan kalian malah palak kita?" Sentak namira.

"Hai temen temen, kenalin nama aku Mega Avinka. Aku boleh nggak temenan sama kalian?" tanya gadis berkepang dua yang membuat perdebatan diantara 2 perempuan dan 5 laki laki itu terhenti.

"Hai nama gue saskia putri Nazhifa. Lo panggil saskia aja" Balas saskia menunjukkan senyum manisnya.

"Kalau gue Namira Anindya Zavira yang cantik jelita Paripurna Sepanjang masa." Sahut namira menambahkan Embel - embel Di belakang namanya.

"Yaudah Mega, Lo ikut kita ke kantin aja. Di traktir sama si, Siapa tadi nama lo? Saskia, ya saskia" Timpal marsel membuat sang empu membulatkan matanya sempurna

"Horeee!!!! Emakkk anakmu ini ketemu sama orang baik.... Perut kenyang, uang Aman, Apalagi kalau bukan Traktiran" Ucap Aldy dengan nada sedikit berteriak.

"Bukan sahabat gue" Timpal reza membuat Aldy menatapnya sengit.

"Bukan sahabat gue juga. Gue nggak punya sahabat kek dia" Timpal randy

"Gila" Satu kata keluar dari mulut andra dan berhasil membuat Aldy tertohok.

"Jadi ke kantin nggak? Nggak jadi yaudah biar gue sama namira sama mega aja" Sindir saskia membuat keempat lelaki itu mengangguk semangat.

Mereka pun berjalan menuju kantin. Tak butuh waktu lama untuk mereka sampai dikantin.

Brukkk!!!

Suara gebrakan meja memenuhi kantin saat ini. Terlihat seorang siswi kelas 10 sedang memarahi kakak kelas yang tengah berdiri mematung membawa jus alpukat.

"Lo punya mata kan? Pakai mata lo buat liat sekeliling. Lo kira gue patung disini?" Tanya Siswi kelas 10 itu dengan nada tinggi

"Lo ya adek kelas, Kalau ngomong yang sopan sama kakak kelas" ucap teman dari kakak kelas tadi

"Eh, Lo minta gue buat sopan sama lo dan temen lo? sedangkan kalian berdua aja nggak sopan sama gue" sentak Siswi kelas 10 tersebut. Berani? Memang.

"Temen gue kan bilang dia nggak sengaja numpahin jus alpukatnya ke seragam lo" Balas teman kakak kelas yang bername tag Dina itu.

"Nggak sengaja lo bilang? Lihat baju gue jadi kotor. Ieuuhhh!! jyjyk banget gue" Balas siswi kelas 10

"Kan gue udah bilang nggak sengaja" balas Kakak kelas yang bername tag Vio yang tak sengaja menumpahkan jus ke seragam siswi kelas 10.

"Nggak sengaja? ini baru yang namanya nggak sengaja" Ucap siswi kelas 10 itu sembari menumpahkan sambal ke seragam dan separuh wajah vio.

"Sukurin lo, Makanya jangan cari gara gara sama geng kita" Ucap salah satu teman dari siswa kelas 10 tadi "Udahlah nggak usah diladeni, Orang kayak mereka itu cuma buang buang waktu" Tambahnya.

"Din kita ke kamar mandi sekarang, Mata gue perih kena sambel" ucap vio dibalas anggukan oleh dina. Mereka berdua pun meninggalkan kantin.

"Bu, itu siapa? Kenapa dia berani banget sama kakak kelas?" tanya saskia pada penjual bakso di kantin yang bernama bu murti itu.

"Setau saya ya neng, Dia itu anaknya pemilik sekolahan ini, makanya dia seenaknya aja. Beberapa kali pak Hendra Wijaya ngajak dia kesini, pas dia masih sd, maupun smp. emang dari dulu dia kaya gitu neng" balas bu murti memberitau.

"Jadi dia anak dari pemilik SMA Wijaya" Balas saskia mengangguk paham.

"Ngapain kalian liatin gue? Pengen dicongkel matanya?" sentak siswi kelas 10yang bername tag Audhea Sashaviraya Wijaya itu. Seketika semua yang ada di kantin mengalihkan pandangannya.

"Jadinya mau pesen apa neng?" Tanya bu murti pada saskia dengan cepat. membuat saskia langsung mengalihkan perhatiannya pada bu murti.

"Bakso aja deh bu, Bakso 8 sama es teh 8" Balas saskia

"Gue nggak Mau bakso, gue mau nasi goreng super pedas. dan gue nggak mau es teh, gue mau Lemon tea, Pake gula setengah sendok teh, Nggak lebih nggak kurang, kalau lebih ataupun kurang saya suruh buatin lagi" Sahut Marsel membuat saskia memutar bola matanya jengah

"Mau makan aja ribet banget" gumam saskia pelan Namun mampu didengar oleh lawan bicaranya.

"Ngomong apa barusan?" tanya marsel dengan raut wajah memerah menahan amarah.

"Nggak. Nggak apa apa" balas Saskia jengah.

"Ya sudah kalau begitu saya buatkan dulu" Ucap bu murti lalu melenggang menuju ke dapur kantin.

Dialin sisi, di meja Dekat dengan saskia dan teman temannya, audhea tak berhenti mendumel.

"Udahlah, percuma lo marah marah, dia juga nggak bakalan ganti rugi. Mending sekarang kita makan, Ntar pulang sekolah Kita ke mall, kita belanja, ke salon. Ngehabisin duit" Ucap Manda, teman Audhea.

Yapsss!! Mereka adalah Audhea Sashaviraya Wijaya, Anak dari Hendra Wijaya, pemilik Sma Wijaya. Dengan sahabatnya, Amanda Raflesya.

"Okey, pulang sekolah kita ke mall" balas audhea dengan senyum yang merekah.

"Cantik sih, Tapi buang buang duit." Kesal namira membuat saskia menepuk jidatnya.

"Iri? bilang boss" sahut andra tetap dengan nada datarnya.

To Be Continued...