Khawatir?

206 18 1
                                    

[REVISI✔]

~~~~~

"Randy sama Audhea kemana sih? katanya ke bengkel doang tadi. Kenapa sekarang nggak balik balik? Bolos ya mereka?" Tanya Mega pada teman temannya yang sedang istirahat di pinggir lapangan basket.

"Ya biarin aja kali bolos. Toh yang absen mereka. Ngapain lo sewot" Ucap Namira disetujui Amanda.

"Lagian lo kenapa sih sensi gitu? Pms?" Tanya Amanda membuat mega menggeleng.

"Ya terus kenapa?" Tanya Amanda lagi.

"Udahlah nggak usah ribut. Kan yang absen mereka. Lagian hubungannya sama kita apa? Nggak ada kan" Ucap saskia membuat teman temannya diam.

"Oh ya! Tugas sejarah kalian udah belum? Gue nyontek ya ntar" Ucap Aldy menatap teman temannya.

"Nyontek aja kerjaan lo. Punya otak tuh buat mikir." Timpal Reza.

"Ngapain belajar? Kan ada temen yang pinter. Lagian kalau ada yang gampang kenapa harus cari yang susah?" Tanya Aldy membuat teman temannya memutar bola mata jengah.

"Serah lo deh" Ucap Marsel dibalas cengiran oleh Aldy.

Dilain tempat Randy menggendong audhea ala brydal style untuk bersembunyi ketempat yang aman. Karena letak gedung di tengah hutan, membuat randy kesulitan mencari jalan keluar.

"Turunin gue bego" Ucap Audhea memukul dada bidang Randy.

"Apaan sih?" Tanya Randy mulai berjalan santai.

"Turunin gue bego. Gue berat" Ucap audhea lagi.

Randy menoleh kebelakang melihat tidak ada yang mengejar mereka lagi. Akhirnya menurunkan audhea dari gendongannya.

"Capek ya?" Tanya Audhea melihat wajah randy yang babak belur penuh dengan keringat.

"Lo nggak apa apa kan?" Tanya Randy balik. Membuat audhea memutar bola mata jengah.

"Justru lo yang kenapa kenapa. Lagian lo ngapain sih tolongin gue. Harusnya biarin aja gue mati. Biar kalian itu bebas dari teror" Ucap Audhea mendapat tatapan tajam dari Randy.

"Kalau lo mati di gedung itu, gue juga harus mati di gedung itu. Ntar kalau lo mati, terus gue hidup. Jadi duda dong gue" Ujar Randy diirngi kekehannya.

"Itu wajah lo jelek banget deh. Serem lagi." Ucap Audhea melihat wajah Randy penuh luka.

"Ya terus gimana?Lo mau obatin? Pake apa?" Tanya Randy.

"Nih gue bawa kapas sama obat merah. Untung aja tadi tas gue nggak ketinggalan." Ucap audhea mengeluarkan kapas dan obat merah dari tasnya.

"Sini gue obatin" Ucap Audhea mendekatkan tangannya pada wajah Randy yang memar.

"Lagian lo ngapain sih nolong gue. Jadinya gue ngerasa salah kan, udah bikin wajah ganteng lo ini hancur" Ucap Audhea tanpa sadar sembari menyentuhkan kapas pada sudut bibir Randy yang robek.

"Lo bilang gue ganteng?" tanya randy menatap wajah audhea dalam.

"Y-ya kan lo cowok. Kalau cowok kan ganteng. Cewek tuh baru cantik" Balas Audhea terbata.

Fight Together [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang