Berteman!

231 19 0
                                    

[REVISI✔]

~~~~~

"Saskia lo nggak apa apa kan? lo nggak dijahatin kan sama si audhea?" Tanya Namira khawatir.

"Khawatir banget sih. Gue bukan monster kali" Audhea datang dan kemudian duduk di bangkunya.

"Ya siapa tau aja lo jahat sama saskia. Kan nggak menutup kemungkinan" Kesal namira.

"Mir, berapa kali gue bilang sama lo. Jangan lihat seseorang hanya dari satu sisi. Audhea baik kalau lo lihat dari sisi yang lain" Ucap Randy yang baru saja datang.

"Lagian gue juga nggak butuh temen kali. Percuma ada temen kalau dia nggak percaya sama gue. Emang pada dasarnya sekali kita berbuat jahat, akan selamanya dicap sebagai penjahat" Sahut audhea kemudian membuka ponsel yang ada di sakunya.

Namira menghampiri audhea yang ada di tempat duduknya.

"Dhea" panggil namira. Semua orang yang ada di dalam kelas cemas. Bagaimana jika Namira melakukan sesuatu yang diluar batas? Oh shit! Semoga saja tidak.

"Apa? Mau tampar gue? Mau pukul gue? Mau mutilasi gue? Mau cincang cincang gue? Atau mau ceburin gue ke segitiga bermuda juga nggak masalah" Cerocos Audhea memasukkan handphone nya ke dalam saku.

"G-gue minta maaf udah suudzon sama lo" Ucap Namira sembari menunduk membuat teman temannya terkejut.

"Gue nggak salah denger?" Audhea memastikan ucapan Namira barusan.

"Enggak lo nggak salah denger" Balas namira lagi. "Lo nggak mau maafin gue?" Tanya namira lagi.

"Lo nggak ada salah sama gue. Jadi ngapain lo minta maaf" Bingung Audhea.

"Jadi lo nggak marah sama gue?" Tanya Namira lagi.

"Mana ada. Cuma gue kesel aja sama lo. Terlalu sensi sama gue" Kesal audhea.

"Aaaa... Makasihh..." Namira memeluk audhea. Audhea hanya diam mematung. Setelah seperkian detik ia membalas pelukan namira.

Bagaimana ini? Jika semakin banyak teman yang mendekatinya, maka semakin banyak yang terlibat dalam teror itu. Dan ia tidak mau.

"Udah udah. Apaan sih peluk peluk. Gue kan nggak marah sama lo" Ucap audhea melepaskan pelukannya.

"Iyha iyha. Mulai sekarang kita temenan ya" Pinta namira dibalas anggukan oleh audhea.

"Nah gitu dong akur. Kan enak dilihatnya" Saskia menatap audhea dan namira bergantian.

"Kan udah akur nih. Gimana kalau liburan semester kita ke puncak." Ajak aldy. Bukan ide yang buruk

"Boleh tuh. Gue punya villa disana. Jadi nggak perlu sewa villa" tambah audhea dibalas anggukan oleh teman temannya.

Ya! Mulai besok, mereka sudah libur semester. Mereka memutuskan untuk liburan ke puncak menikmati masa liburan.

*****
Pagi hari yang sangat ditunggu tunggu. Audhea sudah meminta izin pada orang tuanya untuk memakai villa di puncak. Dan diijinkan.

"Bibi dhea berangkat Assalamualaikum" Ucap dhea sembari berlari dari atas tangga. Tiba tiba saja kakinya terkilir. Membuat ia tidak seimbang dan terjatuh.

Namun Sebelum ia jatuh, tangan kekar seseorang mencegahnya. Hingga audhea jatuh dalam pelukan laki laki itu. Pandangan mereka bertemu beberapa detik.

Fight Together [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang