Bukan Salahku!

449 41 0
                                    

[REVISI✔]

~~~~~

"Ada yang mau jelasin soal pembunuhan yang terjadi sama Nadheo Rivaldy nih. Gue nyimak ah" Ucap seseorang dari ambang pintu.

"Lo-" Ucap namira terkejut. "Lo tau dari mana soal masalah ini?" Tanya namira lagi.

"Apasih yang nggak gue tau tentang sahabat lo, Yang katanya udah sejak SD itu?" Sinis Audhea.

"Lo tau darimana soal sahabat gue? Dan apa jangan jangan ini semua kelakuan lo?" Tanya namira lagi.

"Anak Dari Sarah Ayudya, dan Yudha Saputra. Kenapa lo tutupin rahasia lo tentang kedekatan kita? Lo malu deket sama gue? Atau lo takut? Ceritain dong rahasia besar lo ke mereka semua" Ucap audhea santai.

"Sebenernya apa mau lo? Gue bilang gue nggak ngelakuin itu, Gue nggak salah" Sentak saskia.

"Nggak salah lo bilang? Dheo mati gara gara lo" Balas audhea dengan nada tinggi.

"Ini sebenernya ada apa sih? Kenapa kalian berantem soal masalah yang kita semua nggak tau?" Tanya marsel angkat bicara.

"Tanya aja sama Babu lo" Timpal audhea menekankan kata 'Babu'.

Audhea melenggang pergi meninggalkan kelas. Dan saskia yang masih terisak.

"Kia, Jelasin yang dimaksud dia. Kenapa dia bisa ngomong gitu?" Tanya namira penasaran.

"Gue bakal jelasin nanti di rumah lo" Balas saskia datar kemudian meninggalkan kelas.

"Temen lo kenapa?" Tanya andra datar.

"Mana gue tau. Gue aja bingung. Tapi kenapa saskia nggak mau cerita soal masalalunya ke gue? Dia anggep gue apa coba?" Gumam Namira.

"Mungkin dia anggep lo patung kali" Balas Aldy menimpali.

"Kalau enggak gitu dia anggep lo setan" Ledek Randy.

"Kalian jangan gitu dong sama mereka. Kalian tuh nambah beban tau nggak" Timpal mega.

~~~~~

Di rooftop keadaan sangat sepi. Pasalnya masih jam pelajaran. Jika saja waktunya istirahat akan ada banyak kakak kelas yang nongkrong disini.

Saskia terkejut kala ada seseorang menyodorkan minuman untuknya.

"Nih minum. Kadang nangis juga butuh tenaga" Ucap  laki laki itu. Saskia menoleh ke arah laki laki itu.

"Ngapain lo peduli sama gue? Gue nggak mau dipeduliin hanya karena kasihan" Balas Saskia menatap marsel. Ya! Laki laki itu marsel.

"Gue peduli sama lo bukan karena kasihan. Ataupun karena lo babu gue. Tapi karena gue juga pernah ada di posisi lo. Dituduh tanpa membunuh. Dan itu rasanya sakit" Ucap marsel duduk disebelah saskia.

"Gimana bisa lo ngalamin hal yang sama?" tanya saskia dibalas gelengan kepala oleh marsel.

"Lo cerita aja sama gue masalah lo, Baru ntar gue cerita soal masalah gue" Jawab marsel

"Sorry! Gue bukan tipe orang yang suka ngebagi masalah. Bagi gue, Ngebagi masalah dengan orang lain cuma nambahin beban. Apalagi sama orang kaya lo" Ujar saskia

Fight Together [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang