Bully

573 53 0
                                    

[REVISI✔]

~~~~~

Bel Pertanda masuk berbunyi, Siswa Siswi SMA Wijaya berhamburan menuju kelas masing masing untuk mengikuti pelajaran jam pertamanya.

"Lhoh, Lo kok dikelas ini?" Tanya saskia kala melihat orang yang tadi memarahinya ada dikelasnya.

"Kenapa? Kaget. Emangnya lo nggak tau kalau ada perpindahan siswa? Dan gue kegeser dikelas ini. Walaupun males, Tapi nggak apa apa sih. Menguntungkan juga" Balas perempuan itu yang tak lain adalah Audhea.

"Kia, Perasaan gue nggak enak deh, Pasti dia mau macem macem sama lo" Ucap Namira berbisik.

"Ngapain bisik bisik gitu? Gue sama temen gue nggak budeg ya" Sambar Manda

"Oh. Kalian nggak budeg ya? Gue pikir malah kalian nggak punya kuping haha" Ucap Namira membuat lawan bicaranya menahan amarah.

"Kalau Ngomong hati hati ya, Lo nggak tau lo berurusan sama siapa?" Tanya Audhea dibalas senyum smirk oleh namira.

"Terus, Kalau gue nggak hati hati kalau ngomong, Lo mau apa? Ngancem kalau kita mau dikeluarin dari sekolah? Sorry gue nggak takut" Balas Namira penuh penekanan.

Sedangkan Marsel, Andra, Aldy, reza, dan randy hanya menatap saskia dan namira kaget. Pasalnya mereka berdua bisa seberani itu melawan anak pemilik sekolah?.

"Pengumuman Pengumuman! Kalian tau nggak sih guyss!! Di kelas ini tuh ada cupu yang cuma jadi benalu. Anak pungut, Dan... Sok Care sama orang lagi. Kalau gue jadi temennya sih, Ogah gue. Yang ada bisa dimanfaatin" Ucap Audhea penuh penekanan

"Siapa yang lo maksud?" Tanya Saskia kesal

"Lo berdua pasti tau siapa gadis berkepang dua dan berkacamata kuda yang gue maksud. Dasar Cupu, Anak pungut. Pembawa sial!" Ledek audhea.

Plakkk!!

Satu tamparan mendarat di pipi mulus audhea membuat sang empu merasakan sakit dipipinya. Bukan maksud saskia berani, Tapi tindakan audhea sudah kelewat batas.

"Kalau lo berdua nggak suka sama kita, Bully aja kita, Jangan lo bully mega. Mega nggak ada hubungannya sama masalah kita" Ucap saskia kesal.

"Ada yang mau jadi pahlawan kesiangan disini.  Lo lupa ya? Kalau nasib lo nggak jauh beda sama orang yang gue maksud?" tanya Audhea membuat hati saskia tertohok.

"Maksud lo?" tanya namira heran

"Emangnya sahabat lo ini nggak ngasih tau kalau dia itu...... Nggak deh, Gue nggak ngasih tau, karena Yang ada ntar lo tau masalalu kelam sahabat lo ini" Sinis Audhea.

"Lo tau dari mana soal masalalu temen gue?" tanya namira. jujur dia tidak tau apa yang dimaksud Audhea. Sejak SD, SMP, sampai saat ini SMA Saskia tidak pernah cerita tentang masalalunya. Dan yang Namira tau hanyalah Saskia anak pindahan di SD nya dulu.

Brakkk!

"Stopp!! Kalian semua Diem atau gue laporin guru Bk? Inget ya, Bully itu nggak baik" ucap marsel kesal dengan yang dilakukan oleh siswi yang baru sehari di kelasnya itu.

"Eitsss!! Lo mau laporin anak pemilik sekolah ke guru BK? Tapi apa pedulinya lo sama saskia? Atau jangan jangan lo suka sama dia?" tanya audhea.

"Yaampun dhea, Mana ada cowok yang suka sama si saskia? Palingan juga di pelet atau main dukun gitu" ledek manda dibalas tamparan oleh namira

"Lo kalau nggak suka sama temen gue nggak usah ngejek ngejek gitu ya! Mana ada saskia main dukun? Lo berdua tau kan kalau islam ngelarang itu? Atau lo bodoh?" tanya Namira dibalas senyum smirk oleh audhea

"Kalau gue non muslim gimana?" tanya audhea yang mampu membuat Namira diam seribu bahasa.

"Udahlah mir, nggak usah ribut, Percuma. Kita yang bakal kalah" ucap Saskia melerai

"Definisi kalah sebelum berperang" sinis audhea dan kembali ke tempat duduknya.

"Lo nggak apa apa kan?" Tanya marsel ketika melihat saskia duduk di sampingnya. Matanya terlihat sembab. Menahan air matanya agar tak terjatuh.

"Apa peduli lo?" Saskia kembali bertanya.

"Ya gue cuma nggak mau lo kena mental. Masa iya gue punya Babu orang gila" Ucap marsel membuat hati saskia semakin sesak mendengar kata 'Babu'

Setelah guru pelajaran masuk, Tak ada lagi yang bersuara. Siswa siswi kelas IPS-3 itu mendengarkan dengan sepenuh hati materi yang disampaikan oleh guru mereka.

Hingga tak disangka waktu istirahat berbunyi. Pertanda mereka bisa menuntaskan urusannya dengan makan makanan yang nikmat di kantin.

"Saskia, tolong taruh buku buku ini di ruang guru ya, Nanti sampai disana tanya aja ke pak budi, meja ibu dimana" Ucap Bu Niva dibalas anggukan oleh saskia.

"Kia, Sorry ya Gue nggak bisa bantuin lo, Gue kebelet." Ucap namira. saskia hanya memutar bola matanya jengah. Sedangkan lawan bicaranya berlari meninggalkan kelas.

Sedangkan dibangku belakang ke-5 anak laki laki itu berencana ingin ke kantin untuk mengganjal rasa lapar mereka.

"Kalian bertiga duluan aja, ntar gue nyusul" Ucap reza menolak.

"Yaudah kita duluan" Ucap marsel seraya pergi meninggalkan kelas. Diikuti oleh Andra, Randy dan juga aldy.

"Hai saskia. Gue bantuin ya" Ucap Reza yang melihat saskia kerepotan membawa buku buku itu.

"Nggak usah. Ntar malah ngerepotin lagi" Balas saskia tidak enak.

"Nggak apa apa udah, kaya sama siapa aja" Sahut reza kemudian mengambil separuh buku yang ada di meja guru.

"Makasih ya" Balas saskia dengan senyum manis nya.

"Haduh haduhhh, Emang dasarnya jalang ya nggak mungkin bisa Berubah jadi bidadari. Marsel di deketin, Reza di deketin. Emang dasar cewek kurang belaian." Sambar Audhea.

Deg!

"Udah kia, nggak usah diladeni, mendingan kita langsung ke ruang guru aja" ajak reza dibalas anggukan oleh saskia.

"Dhea, lo yakin dengan cara kaya gini si saskia itu bakalan nggak betah sekolah disini? terus kenapa lo dendam banget sama saskia?" Tanya manda dibalas senyuman sinis oleh audhea.

"Gue yakin cara ini bakalan berhasil, Dan masalah dendam gue sama saskia, lambat laun lo pasti bakalan tau" Balas audhea kemudian melenggang pergi meninggalkan manda yang tengah bingung sendirian.

To Be Continued...

Fight Together [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang