Misterius!

221 20 0
                                    

[REVISI✔]

~~~~~


Ke-Empat murid Sma Wijaya tengah berada di ruangan Hendra wijaya dan membahas tentang murid baru yang menurut mereka tak jelas asal usulnya.

"Kita harus cari tau siapa dia. Setelah itu baru kita simpulin apakah dia peneror itu, atau bukan. Kalau felling gue sih, dia peneror" Ucap saskia menyimpulkan

"Gue juga punya felling yang sama. Tapi kita nggak bisa berbuat apa apa sebelum tau kenyataannya kan. Jadi yaudah kita selidikin dulu" Tambah audhea.

"Dhea, Kia, Randy. Kalian denger suara langkah kaki nggak?" Tanya marsel menajamkan pendengarannya.

"Iyha. Kayanya mau kesini deh" Ucap randy menambahkan.

Audhea bangkit dari duduknya melihat dari ujung jendela siapa yang berjalan ke ruangan ayahnya.

"Gawat!! Kalian sembunyi cepet" Perintah audhea memelankan suaranya.

"Kenapa?" Tanya randy mulai panik.

"Cepetan. Yang mau kesini Rio. Kalian sembunyi sekarang kalau pengen rencana kita berhasil" Perintah audhea lagi.

"Terus lo gimana?" Tanya saskia.

"Udah nggak usah banyak omong. Buruan kita nggak ada waktu" Ucap audhea dibalas anggukan teman temannya.

Lantas teman temannya pun sembunyi di sebuah ruangan yang ada di ruangan hendra. Audhea bilang, itu adalah kamar tempat biasanya papanya istirahat. Didalamnya ada sebuah kasur yang tidak terlalu besar, meja, dan shofa yang muat untuk 3 orang.

Rio masuk ke dalam ruangan tersebut tanpa permisi. Tak ada orang di dalam. Membuat Rio semakin melangkahkan kakinya masuk, dan menaruh selembar kertas di atas meja. Rio menatap sebuah laci yang sangat privasi.

Karena merasa tak ada orang di dalam ruangan itu, Rio mendekat ke arah laci. Langkah demi langkah ia tempuh agar sampai di laci itu. Hingga suara seseorang membuat tangannya tak jadi membuka laci itu.

"Ekhemmm" Ucap orang itu yang tak lain adalah audhea. Rio memalingkan wajahnya menghadap audhea.

"Ngapain lo disini? Mau maling?" Tanya audhea menatap rio sinis.

"Gak" Balas nya.

"Terus kenapa lo masuk ke ruangan bokap gue tanpa ketuk pintu? Lo tau sopan santun kan? Lo tau adab kan? Atau jangan jangan orang tua lo nggak ngajarin itu? Lo itu disini anak baru kalau lo lupa" Kesal audhea.

"Hm" Balas cowok itu singkat.

"Lo bisa nggak sih kalau ada yang ngomong di dengerin. Dijawab yang sopan. Minta maaf kek, Ini malah hm hm hm. Nyanyi lo?" Tanya audhea nge-Gas.

"Terus?" Tanyanya tanpa dosa.

"Bener bener kulkas 70 pintu ya lo. Dingin banget. Tapi kan kulkas juga bisa meleleh cuma karena dibakar" Ucap audhea dengan senyum smirknya.

"Maksud lo" Tanyanya singkat.

"Ya siapa tau aja kalau gue atau yang lainnya ngomel di samping telinga lo, lo jadi sadar gitu" Balas audhea.

Fight Together [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang