Belajar?

289 23 2
                                    

[REVISI✔]

~~~~~

"Dokter tolong teman saya. Dia mimisan" Ucap Randy memasuki rumah sakit dengan santai.

"Nggak gitu teriaknya bego. Harusnya panik. Gimana sih" Gerutu Audhea. Pasalnya dia sudah malu menjadi tatapan pengunjung rumah sakit.

"Ya terus gimana? Ulang gitu? Lo tau nggak sih gue capek banget gendong lu. Berat tau nggak" Kesal Randy.

"Yaudah langsung ke ruangannya Dokter Zena aja" Ucap audhea.

"Dokter Zena Saha? Gue juga kaga tau ruangannya" Balas Randy masih berdiri pada tempatnya.

"Aduh dek, kalian So sweet banget sih. Masih muda, tapi mau nerima kekurangan pasangannya" Ucap seorang ibu ibu yang mendatangi mereka.

"Eummm kita cuma temenan bu, Nggak seperti yang ibu pikir" Balas randy tersenyum.

"Kalian tuh kayanya berjodoh deh. Wajahnya aja hampir mirip. Kan kata orang, salah satu kemungkinan seseorang berjodoh itu dengan kemiripan di beberapa segi, termasuk wajah" Ucap ibu itu kemudian melenggang pergi.

"Udah buruan ke ruang Dokter Zena. Kalau nggak tau mendingan tanya ke Resseptionis aja deh" Tawar audhea dibalas anggukan oleh randy

Setelah mendapat jawaban dari suster Resseptionis, Randy berjalan mencari ruangan dokter zena. Tak lama setelahnya, Randy menemukan ruangan tersebut. Di pintu terdapat tulisan.

Ruang no.75
Dr.Zena Arfiana.
Spesialis Leukimia.

"Lo yakin ke sini? Ini kan ruangan dokter Khusus Leukimia" Protes Randy.

"Udah nggak usah protes. Turunin gue sekarang" Perintah audhea dibalas tatapan sinis oleh Randy. Randy pun menurunkan audhea dari gendongannya

"Dari tadi kek. Tapi emang lo kuat jalan? Ntar kalau jatuh gimana?" Randy terlihat khawatir.

"Gue Bisa jalan kali dari tadi" Balas Audhea

"Terus kalau dari tadi bisa jalan, ngapain minta gue gendong?" Kesal Randy

"Karena gue capek" Balas audhea tanpa dosa.

"Tapi kan--" Sebelum Randy melanjutkan ucapannya, Audhea lebih dulu meninggalkannya untuk masuk ke dalam ruangan dokter Zena.

"Sia Anying" Kesal Randy kemudian mengikuti Audhea dari belakang.

"Pagi menuju siang dokter" Ucap audhea menyapa dokte Zena dengan ramah.

"Baru kesini. Kemana aja sih? kok 3× Terapi nggak hadir. Pasti kesini gara gara mimisan lagi deh." Tebak Dokter Zena tak kalah ramah.

"Lhoh kamu sama pacar kamu? Biasanya sama orang tua kamu" Heran dokter Zena.

"Bukan pacar dok, Tapi temen sekolah" balas Audhea.

"Terapi sekarang atau cuma ambil obat?" Tanya Dokter zena.

"Ambil obat aja dok, Kan dhea ada sekolah. Jadi Terapi nya Besok aja ya, kan besok hari minggu." Balas audhea.

Fight Together [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang