The Institute

1.4K 461 65
                                    

Ravena sudah tau yang mereka mau.

Tak hanya mengambil kotak P3K, dia turut membawa kardus berisi setumpuk file. Dari jauh Kalea melihat cap berlambang rantai hitam dan putih yang berusaha dikeruk. Sepertinya institut yang Chief bilang itu sungguhan ada. Ravena meletakkan semua di meja lalu pergi memasak air.

"Kok tau kami mau menanyakan modifen?" tanya Kalea.

"Hanya itu keahlianku. Meneliti modifen. Dan kulihat dua modifen Tarhunt di pemakaman Pak Ad—ayah. Pasti mereka berulah dan seseorang akan mencaritahu. Meski, jujur, tak kusangka Saberion yang akan kemari."

"Kami turut bersedih soal ayahmu," kata Gilang.

"Tak usah. Dia pernah coba membunuhku." Dia membungkus es batu dengan kain kasa, menghampiri Gilang. "Um, mau kubantu atau..."

"Oh, aku saja. Makasih."

Kalea tersenyum penuh arti. Gilang pun menatap tajam, menyuruh Kalea diam melalui matanya.

Sementara Ravena menyiapkan teh, Kalea memandang keluar jendela. Tetangga di seberang, seorang pria, sedang asik melap kaca mobilnya. Tak lama kemudian datang tukang rumput. Memeriksa asal rumput di trotoar rumah lain, tapi berhenti lama untuk memotong rumput di depan rumah ini. Lalu lewat tukang mie ayam keliling. Mendorong gerobak, menatap kemari sambil mengetuk kentungan.

"Maaf, banyak tukang jualan di sini," kata Ravena sambil menyaring teh. "Setiap jam ada saja yang lewat. Berbeda ya dengan tempat kalian? Aku membayangkan kalian tinggal di benteng terpencil dikelilingi... kolam hiu." 

"Semacam itu," balas Kalea.

Gilang memperhatikan Kalea tanpa bertanya. Membiarkan insting Saberionnya bekerja. Dia tau ada yang tidak beres.

"Tentram ya di sini, Ra, kau pernah diganggu?"

"Tidak. Makanya aku menetap."

Gilang mendekat padanya, ikut menatap keluar. Kalea pun memelankan suara. "Dengarkan bunyi kentungannya. Itu kode morse. Guest-man-lady. Lone-jaguar-safe. Lalu lihat tukang rumput itu, bilah goloknya bergerigi. Keren. Dan dia mengantongi HT."

"Seperti golok khas Irkanda."

"Mas-mas di seberang. Perhatikan mobilnya. Semua kacanya memiliki tepian hitam. Ciri khas kaca berlapis timbal. Artinya? Itu mobil anti peluru. Dugaanku untuk evakuasi jika keadaan darurat."

"Ravena diawasi? Edsel?"

"Kurasa bang Rafa. Taruhan deh, semua rumah di gang ini pasti ia beli dan diisi pengawal untuk Ravena."

Setelah teh siap, mereka duduk mengelilingi counter. Meneguk teh sembari Ravena mengeluarkan filenya. Ada lusinan map dengan nama-nama aneh tertera di depannya. Seperti alias atau semacamnya.

Gilang dan Kalea bertatap setelah melihat yang berjudul Spectress [rejected].

Ravena meletakkan map paling tebal. Tarhunt Casefiles. Kalea membukanya tanpa izin. Berisikan daftar tahanan Tarhunt, ada dua halaman dan sebagian namanya sudah dicoret. Entah tewas atau tidak punya kekuatan lagi. Terdapat map-map berisi biodata, foto, kumpulan jurnal. Ravena menulis detail kemampuan mereka di jurnalnya. Berikut batasan diri, latar belakang dan lainnya.

Kalea pikir jika ada lomba stalking, Ravena pasti juara.

Dia menemukan wanita bermata keemasan itu. Mirage. Dijebloskan ke Tarhunt oleh DEKARSA saat berumur delapan belas. Itu sepuluh tahun lalu. Dia terlibat penculikan anggota pemerintahan di berbagai negara. Keahlian ilusi dan memperbanyak diri memudahkan pekerjaannya.

GARDA 2 - The SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang