Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. ALan update lagi nih. Setelah ini, entah kapan lagi ALan update. Cerita ini slow update ya teman-teman.
Jangan lupa tinggalkan jejakmu dikolom komentar. Komen seheboh mungkin, sebagiamana reaksi kalian setelah baca part ini.
Setelah melewati 3 jam bersama bu Fathin dan pelajaran matematika, kini para murid XII IPA 3 tengah berada di kantin. Hal tersebut adalah hal yang langka. Belum lagi para member Dandelion yang juga ada di kantin. Biasanya, para murid XII IPA 3 tidak suka ke kantin, terutama lima member Dandelion tersebut.
Selain dikenal sebagai kelas yang paling rusuh dari kelas-kelas lain, para murid XII IPA 3 juga tak suka berada di kantin. Biasanya, mereka akan bergantian ke kantin di setiap harinya. Hanya tiga atau lima siswa yang ke kantin. Lima siswa tersebut pun tak menetap di kantin. Mereka hanya akan membeli apa yang mereka mau untuk diri mereka sendiri, dan titipan teman-teman sekelasnya. Setelah itu, mereka akan makan ramai-ramai di dalam kelas.
Keberadaan para siswa XII IPA 3 lah yang saat ini membuat heboh dan bingung. Semua tau, cogan dan cecan-nya Hudara kebanyakan ada di kelas tersebut--XII IPA 3. Seluruh pengunjung kantin seolah sedang menahan napas masing-masing kala gerombolan XII IPA 3 lewat di depan mereka. Ada satu lagi yang membuat mereka semakin heboh. Keberadaan siswi cantik di antara gerombloan tersebut. Murid XII IPA 3 yang tadinya hanya 39--karena dulu ada yang pindah--kini menjadi genap 40 oleh keberadaan seorang siswi.
"Dia murid baru?"
"Apa dia murid baru yang dibicarakan tadi pagi?"
"Murid baru kah? Cantik juga."
"Roknya panjang amat, kagak keserimpet?"
"Itu baju longgar amat, udah kayak ibu-ibu pakai daster."
"Tuh hijab tebal sampai nggak bisa kelihatan rambut, nggak kayak ciwi-ciwi lainnya kalau hijaban. Tapi, apa nggak gerah?"
"Maa syaa Allah, sungguh indah ciptaan Tuhan."
"Mata semua orang pada tertuju ke murid baru itu. Apa untungnya coba?"
"Entahlah. Gua bingung sama mata para cowok."
"Ini tuh yang dinamakan, 'Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan?'"
Setidaknya, itulah beberapa kalimat dari beberapa pengunjung kantin. Memuji seseorang yang memiliki wajah elok tidaklah salah. Mereka hanya mengagumi ciptaan Tuhan yang hampir sempurna. Sementara Bulan, ya, Bulan yang sedari tadi menjadi pusat perhatian. Bulan hanya menundukkan pandangannya. Tidak ingin menatap seluruh siswa yang menatapnya penuh takjub akan keelokan wajahnya.
Meja-meja kantin yang sebelumnya jarang penuh, kini mendadak penuh bahkan ada yang tidak kebagian tempat duduk. Itu semua dikarenakan adanya seluruh siswa XII IPA 3 di kantin. Mereka lah yang memadati bangku-bangku kosong tersebut. Bulan, Rere, dan Rara berada di satu meja. Pas sekali dengan apa yang Bulan inginkan, yaitu duduk dengan sesama wanita. Namun, hal tersebut tidak berangsur lama saat para member Dandelion menghampiri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story Of BuTa (On Going)
أدب المراهقينBintang Alaska, kristiani yang juga ketua geng di sekolah. Dandelion. Bukan geng motor, hanya nama untuk sebuah perkumpulan lima pria. Bulan Alycia. Murid baru di SMA Hudara ini adalah muslimah yang berhasil menarik perhatian Bintang. Namun, si musl...