LSoBT ~ 3

605 71 6
                                    

Assalamualaikum, ya akhy wa ukhty. Balik lagi dengan ALan. Kali ini, ALan bikinin part yang pendek aja ya. Selamat membaca.

***

Bel pulang baru saja berbunyi. Seluruh siswa SMA Hudara tengah berbondong-bondong keluar dari sekolah. Deru motor para siswa bersahutan. Suara langkah kaki pun demikian. Seperti halnya seorang siswi yang baru saja keluar dari gerbang sekolah. Bulan Alycia, begitulah namanya dikenal. Siswi baru SMA Hudara itu sedang berjalan menuju halte terdekat. Pagi tadi dia berangkat diantar oleh kakak angkatnya. Sekarang, dia harus pulang dengan angkutan umum. Hal itu sudah biasa Bulan lakukan, sama seperti di sekolah lamanya.

Saat sedang damai menunggu angkot atau taksi, tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depan halte itu. Seseorang keluar dari pintu pengemudi. Bulan memandang seseorang tersebut. Langkahnya pasti. Berjalan mendekat ke arah posisi Bulan yang berdiri.

"Hai," sapa seseorang itu. Bulan tersenyum simpul, kemudian menunduk. Dia pria, dan Bulan tidak boleh memandangnya terlalu lama. Meski bisa dikatakan Bulan jatuh ke pesonanya, namun Bulan mencoba menepisnya.

"Mau pulang bareng gue?" tawar seseorang itu. Bulan menggeleng.

"Tidak perlu. Aku naik taksi atau angkutan umum aja. Lagian, nggak baik pria dan wanita berduaan di tempat tertutup," jawab Bulan.

"Emang kalau di dalam taksi, nggak sama pria? Kan sopirnya laki-laki. Apalagi kalau di angkot, pasti desak-desakan. Tidak menutup kemungkinan, lo didesak sama pria juga," ujar seseorang itu.

'Benar juga,' batin Bulan berkomentar. 'Eh, astaghfirullah!' lanjutnya membatin.

"Gimana?" tanya orang itu.

Tin! Tin!
Bulan dan seseorang itu menoleh ke sumber suara. Sebuah mobil berhenti di depan halte juga, tepat di depan mobil Bintang.

"Bareng gue aja, Bulan. Gue juga mau ke panti," seru orang itu. Bulan mengangguk, lantas menatap seseorang yang tadi menawarinya lebih dulu.

"Aku duluan ya, Bintang. Assalamu'alaikum," ujar Bulan. Ya, seseorang itu adalah Bintang Alaska. Gercep juga si Bintang. Sudah berani mengajak pulang bareng anak gadis orang.

"Waalaikumsalam," jawab Bintang. Meski dia adalah seorang Kristen yang taat, namun menjawab salam itu sudah biasa baginya. Bintang memandangi gadis berhijab yang masuk ke mobil seseorang. "Sama gue nggak mau, tapi sama si Arya mau. Gimana, sih? Arya juga pria, 'kan? Aneh tuh cewek!" ujar Bintang.

Ya, yang mengajak Bulan pulang adalah Arya. Si pria cuek dan dingin. Namun pertanyaannya, siapakah Arya bagi Bulan? Apa hanya karena orang tua mereka adalah sahabat, maka mereka juga sangat dekat? Bintang tak habis pikir. Arya dan Bulan. Pria dan wanita di dalam satu mobil, hanya berdua. Tadinya Bulan tidak mau diajak pulang oleh Bintang karena tidak ingin berduaan. Lalu, apa bedanya dengan Arya?

"Mana tadi si Bulan duduk di belakang, lagi. Dikira Arya sopir?" ujar Bintang. Tak mau semakin kesal dan pusing, Bintang pun berlalu dari halte.

-o0o-

[Di Mobil Arya]

"Syukurlah kamu datang. Kalau nggak, aku bingung mau gimana tadi," ujar Bulan. Arya memandang gadis itu sejenak lewat spion atas, kemudian kembali fokus ke jalanan.

Love Story Of BuTa (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang