Prolog (Revisi)

946 135 82
                                    

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Halo semua dan selamat pagi^^.
Aku membawakan cerita baru nih, dukung yaaaaaaaaa. Wajib dukung :v, caranya baca dan bintangin setiap part yang kamu baca :), komen juga biar kita dekat.

Perkenalan dulu yuk sama aku :

Nama : Maryam
Domisili : Kalimantan Selatan
IG : @waluh367
Status : Kaum Rebahan.

Oke, aku perlu dukungan kalian. Dan nggak berlama-lama lagi, silahkan dinikmati hasil ketikan sederhana aku^^.

Happy reading di lapak Rest Area 367

*

Prolog

Sahabat, satu kata berjuta makna.
Teman yang setia, selalu ada kapanpun diinginkan raga.

Sahabat, titipan Tuhan untuk menghibur saat luka atau pengamat saat tawa.

Alam semesta memang terkadang ganjil, tapi itu semua bisa di bagi dengan sahabat.

Tidak ada waktu tertutup untuk bercerita kepada orang yang dianggap sahabat. Semuanya terbuka, dan pastinya nyaman untuk dibuka.

Sahabat juga yang mengerti akan hal gundah, kecewa, cemburu bahkan tulisan mati yang kita tulis akan hidup di pemikiran sahabat.

Karena sahabat separuh nyawa yang mengerti akan kita.

Bercerita tentang sahabat, pasti kita sama-sama tau, bahwa orang itu pastinya mempunyai kesamaan dari bentuk finansial atau tempramental.

Saling melengkapi adalah motto sahabat. Jika sahabat menikung? Itu bukan sahabat namanya, tapi hanya teman yang kebetulan di anggap lebih.

Sahabat seperti angin di sore hari menghembuskan dingin dengan perpaduan awan abu, menjadikan suasana sunyi di atas atap tetapi damai.

Terkadang juga sahabat seperti hujan, walaupun tidak menjamin pelangi setelahnya, tapi ia penjeda handal untuk kita menepi dan berpikir sejenak.

Namun jika sahabat menjadi cinta, dan garis waktu menakdirkan jalan cerita berwarna duka, akankan persahabatan itu tetap utuh seperti semula?

*

Vote, komen, krisar .

Dukung yaaaaa

Garis Waktu (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang