Masih lomba gaes!
O iya, jan lupa mampir ke Catatan Kusam, minta tolong banget pokoknya, karena itu juga lomba, mwehehe.
Sedikit aja ya, ngobatin rindu kalian yang nanya kapan Up.
Nah, sekarang, selamat membaca
Tinggalkan vote, komen, krisar.
Typo dan plat hole laporin
*
Cinta bukanlah tentang berapa lama engkau telah mengenal seseorang. Tapi tentang seseorang yang membuatmu tersenyum sejak engkau mengenalnya.
(KH. AHMAD ZAINI BIN ABDULGHANI)
*
"WOWOWO, GUYS! SALAH SATU AKUN YANG SEMPAT MATI, SEKARANG SUDAH HIDUP KEMBALI! BERI TEPUK TANGANNYA KEPADA PEMIMPIN FBD FIRE YANG BARU SAJA LOGIN! AHMAD FARID HANAWI!"
Prok-prok-prok-prok!
"WUUUUUUU!"
"FARID UWWWUU!!"
"KAK, AKU PADAMU!!"
"SARANGE KAK!"
"ANAKNYA SULTAN HANAWI! AKU PADAMU!!"
Gemuruh tepuk tangan menggema untuk menyemangati Farid. Farid yang melihat itu hanya bisa tersenyum hangat dari bangkunya berduduk.
"ALI TER-KNOK! DAN OU, TERNYATA MASIH BISA DISELAMATKAN OLEH TIMNYA! SANGAT BAGUS KAMBOJA!"
"DAN KITA LIHAT KEKOMPAKAN AZURA! DAN OH, MEREKA MENGEPUNG IHSAN! DAN LANGSUNG SAJA IHSAN DI TEMBAK MATI! TERSISA 2 PEMAIN UNTUK KAMBOJA, DAN 2 ORANG JUGA DARI AZURA!"
"Eh shotgun kayu enak deh kayaknya dipake," ucap Badali membuka pembicaraan lagi diantara mereka.
"Lo lebih baik AWM deh, saran gue sih, lo kan jitu nembak jarak jauh, jangan shotgun deh," timpal Dailami.
Badali mencebik kesal.
"Terserahlah, yang penting skill oke!" Farid mengambil satu botol teh yang disediakan untuknya. Dan mengotak-atik HPnya sebentar mencari barang-barang yang ia butuhkan.
"Oke-oke, gue cari aman," sahut Badali, ia mengurungkan niatnya untuk memakai alat tembak mematikan itu.
"DAN ... BOYAH!! AZURA LAGI-LAGI MEMIMPIN 4 POINT! SILAHKAN BERISTIRAHAT 5 MENIT DULU SEBELUM MELANGKAH KE SEMIFINAL!"
Gemuruh tepuk tangan menggema kembali, apalagi murid SMA Bangsa 5, sudah berkoar-koar merendahkan SMA Trisakti 1.
"HUUUUU AZURA PASTI MENANG!"
"TUAN RUMAHNYA KA'O!
"HAHAHA!"
"5 menit ya?" tanya Farid memestikan lagi.
Dailami mengangguk.
Farid berdiri. "Gue ke toilet dulu lah, ada perlu," ujarnya seraya berlalu hendak turun dari panggung.
"Awas lo ngilang lagi! Gue cabut nyawa lo!" sarkas Badali.
"Ck! Iya-iya, gue nggak bakal kabur kok. Gue nggak janji sih," ucapnya lagi.
"Kemana, Far?" tanya Dea sembari melepas aerphonenya.
"Toilet De, mau ikut?"
"Hus! Sembarangan!" urak Dailami kesal.
Farid tertawa nyaring. "Iya-iya, udah, gue pasti kembali kok, sebentar aja,"ujarnya seraya turun.
Farid berjalan santai diantara para siswa-siswi yang berduduk lesehan. Para perempuan-perempuan yang melihatnya mulai berbisik-bisik, apalagi stylenya yang terlihat sangat cocok. Membuatnya terlihat tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Waktu (Selesai)
Fiksi Remajaبسم الله الرحمن الرحيم ●Follow akun Author dan silahkan membaca ● Genre : Tenfiction TIDAK REVISI! KARYA PERTAMA YANG BERTAHAN WALAUPUN RADA MEMBAGONGKAN HEHE :3 Ada banyak hal yang harus di lewati. Suka atau tidak suka, garis itu tetap berjalan se...