Bab 15

132 44 29
                                    

Hay gaes, wkwk.

Selamat membaca

Typo laporin. Kangen nggak? Nggak! Wkwk

Vote, krisar, comen

Semoga naskah ini memberi manfaat, aamiin.

Sedikit aja ya^^ besok lagi nyambungin partnya^^

*

Hari Turnamen game online tiba, dan sekolah SMA Trisakti terpilih sebagai tuan rumah dari 3 SMA yang mengikuti perlombaan ini.

Semua penonton dihadapkan dengan panggung hitam, beberapa panitia wara-wiri mengatur beberapa letak bangku dan meja guna peserta berduduk.

Hampir semua anak-anak SMA Trisakti memadati Aula SMA mereka dengan duduk lesehan diatas karpet bulu yang tebal.

Mereka semua bersorak kala kedatangan FBD Fire. Badali menyapa mereka dengan ramah sembari mendadah-dadah alay ke arah kamera.

Hingga tiba di hadapan Maya. Ia berucap sedikit berbisik. "Doain gue yah," ucapnya.

"Istrinya siapa? Minta doa ke siapa!" ketus Maya.

Badali memutar matanya jengah dan mengambil secarik kertas yang ada di dalam sakunya. Tulisan ini sengaja ia tulis untuk meluruskan kesalah pahaman Maya kepadanya.

"Aira mana?" tanya Dea kepada Gina.

"Kagak tau, 2 hari ini batang hidungnya kagak keliatan, bayar utang kali!" cetus asal Gina.

"Utang mulu!" cibir Maya tidak terima. Gina menggerakkan dua bahunya acuh.

"Udah ditunggu tuh!" ucap Fardi. Badali dan Dea mengangguk. Mereka berempat beranjak mendekati panggung.

"KITA SAMBUT, PERWAKILAN DARI SMA TRISAKTI!" MC memberi arahan kepada para penonton agar berpartisipasi.

"HUWWWUUUU!!" sorak mereka semua bersemangat

"FBD fire!!" teriak MC lantang.

"WOOOOOOO!"

"FBD PASTI MENANG!"

"IZROIL PASTI KUAT NYABUT MUSUH!"

"UWWU, KETUANYA LUMAYAN TAMPAN YA!"

"Seileh! Giliran gini aja, mujinya kelewatan!" cibir Badali.

"Jangan sirik!" timpal Dailami.

Mereka berempat menaiki panggung dan duduk di kursi kebesaran yang telah di sediakan
. Dari kiri ada Dea dan Badali. Sedangkan dari kanan ada Dailami juga Farid, Farid menjadi ketua Tim mereka.

"Sebentar lagi acara akan dimulai! Persiapkan skill-skill andalan anda!" ujar MC lagi.

MC itu meninggalkan panggung. Menyisakan tiga group yang akan bertanding. Masing-masing Tim dari  mereka terdiri atas 4 orang.

"Aduh, gue panas dingin," ucap Dea tidak tenang. Apalagi lawannya sekarang lelaki semua. Sekedar informasi, hanya Timnya yang beranggotakan perempuan.

"Jangan gitu Dea, gue jadi ikut-ikutan kagak percaya diri nih," timpal Badali.

"Lu semua bisa diam nggak sih? Gelisah gue jadinya!" cibir Dailami.

Farid mengangkat HPnya dan menekan satu nomor, ia mencoba menghubunginya, harapan terbesarnya orang disana bisa menjawab telpon darinya.

Tut-tut-tut!

Sambungan telpon itu terputus. Sedang apakah dia disana? Seperti apa keadaannya?

Garis Waktu (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang