Assalamu'alaikum
Genapin 500 read dong di 9 bab ini, wkwk.Vote, komen. Typo laporin ya
Kalian suka? Ajakin juga dong teman-teman WP kalian, ajak kesini, bilangin Authornya perlu vote dari kalian, sukarela.
Oke salam dari Anak Mobile Legend!!
Selamat membaca
Do'aku seperti yang kemarin : Ya Allah, semoga naskah ini terbit dan memberi manfaat bagi makhluk-Mu juga aku sebagai perantaranya. Aamiin
*
Aira duduk bersebelahan dengan Dea. Sejenak, kecanggungan menyapa mereka. Mereka hanya sebatas kakak dan adik kelas yang mengenal nama satu sama lain, tidak lebih. Aira hanya bisa meremas jari-jarinya karena takut dimarahi.
"Apa yang lo dengar tadi?" tanyanya dingin. Matanya menatap lurus ke arah depan. Geraian angin di sambut lembut oleh rambutnya.
"Kakak nangis," ujar Aira, ia memberitahukan adegan terakhirnya saja. Ia menunduk memilin ujung jilbab. "Maaf ya, Ka. Aku nggak sengaja kok."
"Ada lagi?" tanyanya lagi, Dea masih menatap lurus. "Bicara aja, gue nggak marah kok." Wajahnya menoleh ke samping.
"Kakak. Em, Kakak mau jilbaban?" ujar Aira menjelaskan sekaligus bertanya.
"Iya! Tapi nanti lah. Gue nyempurnain iman dulu," kilahnya cepat.
Aira menoleh cepat menatap tajam wajah Dea. "Pakai jilbab bukan nunggu iman sempurna Kak. Tapi kalau pakai jilbab juga 'kan suruhan agama, kalau suruhan agama, termasuk kategori iman," terang Aira kesal dengan perkataan Dea.
Untuk menjadi wanita muslimah tidak menunggu iman sempurna. Sebab, iman manusia bisa naik turun selain iman Para Anbiya dan Malaikat.
Jika ada geretek hati untuk melaksanakan kebaikan, maka bersegeralah. Karena itu merupakan taufik dan hidayah dari-Nya. Jangan menunggu nanti lagi jika itu kewajiban, bersegeralah. Karena Allah mencintai orang-orang yang berselera dalam kebaikan.
Jilbab atau penutup kepala merupakan alat bantu menutupi sesuatu yang seharusnya tertutup dari sebelum baligh. Namun terkadang, seseorang belum dapat hidayah untuk melaksanakannya. Terkadang juga ada sinetron-sinetron yang menampilkan pakaian tertutup saat syuting, tapi saat selesai? Mereka melepaskan sesuatu yang seharusnya tak terlepas.
Mengherankan? Lebih parahnya, dia di katakan sebagai ibu guru shalihah yang mengajarkan untuk tidak melepaskan kain di atas rambutnya. Tapi dirinya sendiri setelah syuting usai?
Itulah mahalnya hidayah!
"Lo nasehatin gue?" tanyanya dengan enggan.
"Eh? Maaf, Ka," cicitnya merasa bersalah.
Dea menggenggam dua tangan Aira. "Maaf, kalo gue kasar. Kebiasaan ngobrol sama FBD Fire soalnya," urak Dea juga merasa bersalah karena terkesan pertanyaannya membentak Adik kelasnya ini.
Gadis berkerudung itu mengangguk. "Hehe, maaf juga." Aira tertawa cengengesan.
"Eh, iya. Lo mau jadi temen gue? Temen hi-jah? Ra-hi? Eh apa sih? Yang ada temen jilbaban terus mendorong orang disekitarnya untuk sama dengan dia, itu namanya apa? Yang trend sekarang?"
Aira menyeringit dahi. "Hijrah?" tanya balik Aira.
"Hijrah?" Dea balik bertanya.
Aira menggaruk rambutnya yang dibalut kerudung berlambang SMA Trisakti 1. "Hijrah itu membawa orang untuk jadi lebih baik lagi," ujar Aira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Waktu (Selesai)
Teen Fictionبسم الله الرحمن الرحيم ●Follow akun Author dan silahkan membaca ● Genre : Tenfiction TIDAK REVISI! KARYA PERTAMA YANG BERTAHAN WALAUPUN RADA MEMBAGONGKAN HEHE :3 Ada banyak hal yang harus di lewati. Suka atau tidak suka, garis itu tetap berjalan se...