15

11K 858 48
                                    

Sorry for typo, happy reading...




Kantin penuh sesak di terobos abi dan kawan-kawan, bodo amatlah sama teriakan para cabe cap koyo bolong itu, yang penting cacing2 mereka berhenti berdemo.

"Pesen gih ron" ujar abi, setelah mendapatkan tempat duduk paling pojok.

Roni menjulurkan telapak tangan nya di depan muka abi, abi mengernyit bingung, "duitnya lah woi"

Abi mengeluarkan uang berwarna merah dari dompetnya, lalu meletakkan secara tidak lembut di atas telapak tangan roni.

"Nih pesenin gue mi ayam sama es teh, buruan keburu si setan dateng"

"Jangan lupa, gue juga ron" celetuk yuda

Roni melangkahkan kakinya dengan malas, udah macem babu aja. Tapi yaudahlah lumayan dapet makan gratis.

"Tadi yang lo maksud setan sapa dah?" Tanya yuda

"Ya siapa lagi kalo buk---"

"Ehh tunggu, jangan bilang abang lo restu? Hahahhahahahaaa, durhaka lo bi" potong yuda

"Goblog, main motong2 orang ngomong aja"

"Abisan gue udah nemu jawaban hahaha"

"Hei heii mi ayam mpok jenabb im coming... awas minggir minggir, masih panas nih kaya perasaan yuda liat mantan jalan sama pacar barunya"

"Itu mulut minta di cabein hah!" Ujar yuda

"Ewh takut, cabein aja nih nih" roni memajukan mulut nya di depan wajah yuda.

Plukk

"Woi anjimm, panas gilaa bi" sendok panas yang baru di rendam kuah mi ayam mendarat mulus di bibir roni.

"Jahahhahahahahaha, belum sempet gue cabein padahal itu lambe. Udah di samber aja"

"Diem anjirr, cepet dah buru makan. Jangan sampe ketauan abang setan gue"

Kelas restu kebetulan ada pelajaran tambahan, dan berakhir telat menemui adiknya saat istirahat. Restu berjalan melewati lorong menuju kelas abi, tapi sampai kelas sudah kosong. Ia melirik arlojinya, jam istirahat sudah berlalu 10 menit yang lalu.

Ia kembali melangkahkan kakinya menuju kantin, pasti adiknya ada disana.


"Akhirnyaa cacing gue diem juga" ujar roni, di susul dengan suara sendawa nya yang jadi pusat perhatian satu kantin.

"Pengen nambah gue, mi ayam mpok jenab nagihhh" ujar abi sambil mengusap perut ratanya.

"Iya nambah lah bi, duit lo bany---"

"Apanya yg nambah?" Ucapan yuda di potong oleh seseorang.

Abi menengok ke arah sumber suara, seketika ia menghela nafas lega. Iya setidaknya abang setan nya itu datang pas mi ayam udah aman dalem perut.

"R-roti isi bang" sial kenapa jadi gugup

"Bener roti isi? Terus itu mangkok 3 biji bekas siapa hmm?"

"Mana gue tau, bekas orang sebelumnya kali"

"Bener? Kamu gak lagi bohong kan sama abang?"

"Gak bang, apasih. Awas ah gue mau ke kelas"

Abi bangkit, dengan niat ke kelas. Tapi tangannya di cekal si setan restu.

"Ke kelas abang"

"Ngapain sih, lepasin. Gue punya kelas sendiri"

HASBINAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang