Sorry for typo, happy readings...
Mobil Roni memasuki gerbang rumah Abi, Roni memarkirkan mobilnya. Kemudian ia melihat kebelakang kursi penumpang, disana Abi tengah tertidur. Yuda turun duluan, membuka pintu belakang, kemudian menggendong tubuh abi lagi.
Reno yang kebetulan membuka pintu seketika menampakan wajah khawatirnya, ketika melihat Abi di gendong oleh Yuda.
"Abi kenapa?" Tanya Reno
"Tidur om, Yuda gak tega bangunin nya jadi di gendong deh hehe"
Reno tampak lega dengan jawaban teman anaknya ini,"yasudah, biar om saja yang bawa Abi ke kamarnya"
Reno mengambil alih tubuh anaknya, "Kalian pulang, ini sudah sore juga. Makasih ya udah jagain Abi, pasti tadi Abi ngerepotin kalian ya?"
"Ah baik om, santai aja om. Kita udah temenan lama kok, jadi kita sama sekali gak keberatan kalo di repotin Abi. Kita malah seneng om" ujar Roni
"Hm, ya sudah sekali terimakasih ya"
"Iya om, kita pamit ya om"
Reno memasuki kamar Abi, kemudian membaringkan tubuh abi di kasurnya. Bisa dia lihat anaknya ini sedikit pucat. Reno menyelimuti tubuh kurus itu, lalu mengecup pucuk kepalanya.
"Eunghh" Abi menggeliat, mencari kenyamanan
"Sstttsss... Tidur lagi sayang" Reno mengelus kepala Abi, agar sang anak tidur kembali.
Setelah mendapat posisi nyaman nya Abi kembali tertidur, Reno juga ikut memposisikan dirinya berbaring di sebelah anaknya. Kemudian mereka berdua sama-sama menyelami alam mimpinya.
....
Keesokan pagi nya, Abi sudah bersiap dengan seragam sekolahnya. Hari ini hari Senin, ia mematut diri di depan cermin. Menyisir jambul nya agar rapih, membenarkan letak dasi yang sedikit kurang sejajar. Kemudian memakai sepatu Converse hitam putihnya.
Setelah selesai dia berjalan membuka pintu kamarnya, namun seketika tubuhnya berbalik. Abi lupa, topinya. Hari ini upacara, dan di haruskan memakai topi berlambang Garuda di depan dengan bordir nama sekolahnya tercinta di sisinya.
Dia bergerak dengan tergesa, mencari letak Dimana terakhir kali ia meletakkan topinya itu. Karena bagaimana pun, biasanya dia jarang mematuhi peraturan sekolahnya. Tapi entah sekarang berbeda, dia ingin ikut upacara dan sebagai tiket nya yaitu——topinya.
Setelah lama mencari si topi, Abi turun dari lift dengan wajah tertekuk. Ayah dan abang-abangnya pun heran.
"Kenapa dek, ko pagi-pagi itu muka udah asem aja?" Tanya restu
Abi menggeser kursi makan itu, kemudian menempelkan pantatnya disana.
"Ayahh" panggil nya
Reno yang merasa di panggil, seketika meletakkan sendok nya kemudian melirik kearah Abi, "Kenapa dek?"
Arga dan restu pun ikut meletakkan sendoknya, ingin tau alasan sibungsu ini cemberut padahal masih pagi.
"Topi adek gak ada, padahal mau ikut upacara" cicitnya
"Kan biasanya adek bolos upacara? Kenapa sekarang ada kesempatan malah kesel gitu hmm??" Tanya restu, dia udah hapal banget sama tingkah Abi kalo di sekolah.
"Iya sekarang kan lagi pengen ikut upacara bang"
"Adek jangan ikut upacara dulu ya, kemaren adek baru aja demam. Terus sorenya kecapean Abis jalan-jalan itu"

KAMU SEDANG MEMBACA
HASBINAKA
Roman pour Adolescents"Bun, Abi udah ketemu ayah" "Gak nyangka abi juga ternyata punya abang"