Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arga Nusa Sanjaya
Arga memasuki kamar sang adik bungsu, di lihatnya abi masih bergelung dengan selimut abu polos miliknya.
Di sana abi tak terusik sedikitpun oleh kedatangan Abang pertamanya itu. Arga berjalan melangkahkan kaki nya menuju ranjang sang bungsu, mengelus surai lembut yang sudah lama tak pernah ia sentuh. Abi menggeliat, merasakan sentuhan dari arga.
"Enghh" abi merentangkan tangan nya, hingga...
Bugh
"Awsh"
Mendengar pekikan, sontak saja mata abi langsung membola. Menampakan sang abang tengah mengusap kepala nya.
"Maap bang" Abi nyengir sambil mengucek matanya yang penuh belek
"Tanggung jawab"
Abi menggeleng sambil mencebik kan bibirnya, lagian suruh siapa kan tuh pala deket-deket. Mana posisi udah kaya mau nyium gitu lagi.
Albi menjatuhkan kembali badan nya ke kasur, Arga tak tinggal diam. arga menarik tangan Abi supaya anak itu bangun.
"Ayok bangun jangan tidur lagi, ini udah pagi dek. Kamu sekolah kan? Apa mau libur dulu hm?"
Abi langsung bangun, lari terbirit-birit menuju kamar mandi. Dia tidak mau di rumah seharian, apalagi serumah dengan ayahnya. Abi masih sulit menerima ayah nya.
Di meja makan, sudah tersaji makanan lezat. Berbeda dengan abi, dia di sajikan dengan makanan lembek dan segelas susu. Masih pagi sudah dibuat mual saja.
Tapi abi bodo amat, bukan nya memakan buburnya dia malah mengambil paha ayam dua sekaligus. Memakan nya dengan rakus, seperti dua bocah botak yang sering abi tonton.
"Loh dek, kenapa malah ngambil paha ayam sih. Itu buburnya di makan"
"Ga doyan gue, abang makan aja sono"
"Kamu kemarin abis sakit loh dek, mending makan yang lembek-lembek dulu. Taroh dulu coba ayamnya" titah Arga
Abi yang di atur ini itu pun mendadak emosi, di lemparlah paha ayam yang dagingnya tinggal setengah itu asal.
Hingga,
"Anjing, paan nih" umpat restu yang baru turun tangga, malah kena lempar paha ayam. Ga tanggung2 tuh ayam nemplok nya ke muka ganteng nya pula.
"Restu mulutnya!" Tegur Reno
"Lagian siapa sih yang lempar ni ayam"
"Tuh adik mu" kata opah, yang sedari tadi menikmati drama pagi
"Loh kenapa adik abang ini" bukan nya marah restu malah mendekat pada abi.