23

7.4K 686 30
                                    

Sorry for typo, happy readings...


"Woi babi, konser kuy" ajak Roni dengan sapu di tangan yang dia cosplay jadi gitar.

Abi nampak berpikir, boleh juga lah lagian ini lagi free class, "iya udah kuy" jawabnya kemudian, mengambil buku kemudian menggulung nya emm ala-ala mic gitu deh.

"Wah okelah, gue bagian pukul kendangnya" ujar yuda semangat, jangan di pikir kendang beneran... Mana mungkin mereka sekolah bawa kendang, kendang yang di maksud ya—meja atau bahkan tempat sampah yang ada di pojokan kelas.

Dan berakhirlah, satu kelas dengan konser dadakan yang di buat Abi, Roni—dan Yuda.
Para siswa/siswi juga tak kalah heboh, mereka sampai menjerit bak konser asli dengan bintang papan atas di panggung.

Lagu-lagu populer dengan heboh mereka nyanyikan, pintu kelas sudah aman di ganjal meja dan kursi yang mereka tumpuk, jendela mereka tutup rapat tak lupa dengan hordeng nya juga. Pencahayaan mereka cuma mengandalkan flash hp masing2 siswa, dah totalitas bat lah pokoknya.

"SEMUANYAAA, ANGKAT TANGAN DI ATAS YOO" Teriak Abi.

"Kalo ti suka ko bilang, Jang pura-pura bahagia Hooo~" teriak Abi dan Roni, jangan dipikir itu lagu sesuai sama musik aslinya ya...Yakali kagak di koplo, kagak seru brouu.

"Berhenti kasian, sa ti mau terpaksaaaaAaaa" lanjutnya lagi, Yuda masih asik dengan gendang nya menghayati pukulan demi pukulan pada meja dengan merem melek.

"Sudah lebih ko hilang, biar sakit Jang ulang—" Tiba-tiba konser dadakan harus terhenti, bisa mereka dengar suara tegas di balik pintu.

"BUKA PINTUNYA!"

Seketika satu kelas itu kelimpungan, membereskan satu persatu meja yang tadi mereka pinggirin. Abi tak ambil pusing, ia buka pintu kelas di bantu Roni dan Yuda. Yakali buka pintu yang di ganjal meja itu sendirian, Ya kagaklah.

"Kalian ngapain di kelas rame-rame?" Ujar datar seorang guru yang terkenal tegas itu, ia meliarkan pandangan nya keseluruh murid yang ada di kelas.

"Konser pak, lagian guru yang ngajar hari ini kagak masuk" jawab abi santai yang membuat seluruh siswa kelas meneguk salivanya.

Guru itu nampak frustasi setelah mendengar jawaban muridnya itu, ah—murid nakal atau emang jujurnya kebangetan ya "Kalian sadar tidak kalau tindakan kalian tadi mengganggu kelas lain yang sedang belajar?"

Mereka mengangguk kompak, mau jawab juga pasti salah... Karena posisinya emang mereka salah.

"Yasudah, kalian bereskan keributan di kelas ini. Setelah itu kalian saya hukum untuk mengumpulkan sampah di lingkungan sekolah" ujarnya, kemudian melenggang pergi—seketika ketegangan tadi berubah dengan gelegar tawa murid satu kelas itu.

"Yey, akhir nya kita gak belajar sampe pulang. Ayok kita berburu sampah, jangan cepet2 guys kalem aja kalo bisa sampe bell pulang ya... Atur waktu pokoknya!" Ucap girang salah satu murid

.

.

"Woi yud, itu belakang Lo sampah tuh" perintah Abi, dia mah enak cuma bawa kantong kresek buat nampung sampah-sampahnya doang.

"Eh..eh itu di bawah Lo juga Ron, ambil jangan males" Roni menahan nafas sejenak, mengelus dada sabar kemudian berjongkok memenuhin perintah tuan muda Abi.

"Lo juga ambilin sampahnya juga babi, jangan cuma berdiri doang ngintilin kita" ujar yuda

"Males ah, kan ada kalian berdua. Lagian itu hukuman kalian yaa"

HASBINAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang