2 YEARS AGO
Seorang pria berwajah oval dengan kulitnya yang terang, matanya yang manis dengan hidung dan mulut yang mungil. Saat ini sedang memandangi seseorang yang terlelap di sampingnya. Rasa kagum akan keindahan pagi yang dilihatnya saat matanya terbuka tak sanggup ia bendung lagi. Kali ini jemari tangannya yang lentik itu telah mengusap dahi orang yang masih terlelap itu. Perlahan tapi pasti dimainkannya surai rambutnya yang menempel di wajah pria itu. Ia tersenyum, sesekali ia tertawa geli namun lelaki itu tak kunjung bangun juga. Hingga akhirnya ia mengusap pipinya dan mengecup pelan keningnya.
"Wake up..." bisiknya pelan sambil tersenyum manis memandangi sosok yang kali ini mulai mengernyitkan alisnya dan perlahan membuka matanya.
"Morning..." ucap suara berat yang terdengar sedikit malas untuk terbangun pagi itu.
"Phi Podd... bangun..."
"Hmmm?"
"Phi Podd?"
"Hmmm?"
"Wake up"
"Hhhh... Phi Podd?" ujarnya sambil merenggangkan tubuhnya. Lalu menatap kembali kekasih mungilnya itu sambil tersenyum.
"Ayo, kamu harus ke kantor kan. I'll make some breakfast for you."
"Okay..."
Kemudian lelaki mungil itu turun dari kasur dan berjalan keluar dari kamar meninggalkan Sun sendirian di sana yang sedari tadi matanya mengikuti gerak-geriknya sambil tersenyum tipis.
-
Tang! Tang! Tang! Suara bilah besi dan palu saling beradu menggema nyaring di salah satu bagian ruangan dimana galeri seorang Tay Tawan berada. Saat ini Tay sedang berada di kelas memahat, dimana beberapa batu pualam berjejer di salah satu sisi ruangan dan di sisi yang lain para murid menggerakan kembali bilah besi mereka untuk mengikis sedikit demi sedikit pahatan yang kini mulai nampak. Tay berjalan perlahan menghampiri salah satu muridnya.
"Woah, what is this?"
"What do you think Khun Tay?"
"Hmmm, I don't know - c'mon just tell me..."
"I can't, you have to guess it."
"Hmmm... Do I..." Tay belum sempat menyelesaikan kata-katanya Sun telah masuk ke dalam ruangan dan menaruh tasnya dengan serampangan hingga menimbulkan suara yang cukup gaduh.
"Opps" ujarnya sambil memberikan tatapan datar ke seisi ruangan membuat mereka segera mengalihkan pandangan mereka dan kembali terfokus kepada apa yang mereka kerjakan. Tay yang melihat tingkah Sun hanya menghela nafas dan meminta para murid yang lain untuk melanjutkan pekerjaan mereka. Dia kemudian berjalan menghampiri Sun.
"What's wrong?"
"Nothing, just not in a good mood?"
"Then don't come here." Sun yang mendengar itu menatap Tay.
"Gu... gue..."
"Ini tempat buat belajar Sun, kalau kamu kesini cuman buat stress release mu aja. Gue saranin lo cari tempat lain aja."
Sun terdiam, kemudian ia menghela nafas dan mengambil tasnya lalu mengeluarkan alat pahat miliknya. "Sorry, I didn't mean it." ujarnya pelan.
"Good then, aku tinggal kalau gitu."
Sun hanya melirik Tay yang pergi meninggalkan ruangan itu kemudian melihat ke arah murid-murid lain yang sudah tidak memperhatikan Sun lagi. Sun kemudian membuka kain yang menutupi patungnya dan mulai berkonsentrasi dengan apa yang sedang ia pahat. Bilah besi dan palu mulai beradu kembali, dentangannya yang keras memenuhi seluruh bangunan terpisa itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
SUNNY X PODD AU : Running Out
FanficThis is an Alternate Universe story of Podd x Khao, which including Gawin, Luke, Earth, Joss, Gun, Bright, Thanat, Tawan... And other cast who will appear following the story. Disclaimer! BXB AU 18+++ Sexual assault, kidnapping, and other gore conte...