MAGNOLIA STREET
Gawin masuk kedalam rumah yang gelap, sepertinya Podd telah berangkat bekerja. Ia kemudian menaruh tasnya di atas meja dapur dan mulai mengeluarkan semua barang yang ada di dalamnya. Memisahkan barang kotor dan bersih dan kemudian menaruhnya di tempat yang seharusnya. Setelah itu Gawin mulai membersihkan rumah. Dimulai dari mencuci baju, piring kotor, menyapu lantai, mengelap perabotan dan kemudian mengepel seisi rumah. Melihat rumahnya sudah bersih Gawin memutuskan untuk membersihkan badannya dan kemudian beristirahat sebentar. Ia membawa berkas dokumen yang ada di meja ke atas kasur. Menata foto demi foto para korban yang berhasil mereka temukan walau telah tak bernyawa. Gawin memejamkan matanya ketika melihat foto itu satu persatu. Seolah merasa bisa mendengar jeritan para korban meminta tolong tapi apa daya tak ada seorang pun mendengar jeritan mereka.
Gawin kemudian melihat kembali kemeja yang dipakai para korban. Ia sepertinya pernah melihat kemeja seperti ini atau lebih tepatnya ia memiliki kemeja yang dipakai oleh para korban. Matanya seketika menyala dan Gawin langsung membongkar lemarinya, ia mencari kemeja putih miliknya dan celana hitam yang pernah dibelikan Podd untuknya. Ketika menemukannya Gawin langsung melepaskan baju yang ia kenakan dan menggantinya.
"Quiet same, I guess..." gumamnya pelan.
Telah lama sekali, adalah ekspresi yang dipancarkan oleh Gawin ketika mematut dirinya di depan kaca. Ya, lama sekali ia tidak mengenakan pakaian itu atau mungkin lama sekali hubungan mereka tak lagi menggairahkan seperti dulu. Gawin tersenyum getir akan masa lalu yang ia rasa lebih menggairahkan. Apakah sekarang Podd telah bosan kepadanya?
...........
Sore pun tiba dan suara pintu depan akhirnya terdengar deritnya. Seseorang memasuki rumah yang berada di Magnolia street ini. Gawin yang mendengarnya segera keluar dari kamar untuk menyambut kedatangan orang itu. Ketika orang itu menaruh tasnya rasa terkejut menyergapnya. Gawin memeluk orang itu dari belakang dan mencium tengkuknya sebagai tanda selamat datang.
"Hei... aku kaget. Kamu di rumah ternyata?" Podd memegangi tangan Gawin yang melingkari tubuhnya kemudian ia membalikkan badannya. Ia dapat melihat Gawin dengan senyum khas manjanya dan tentu saja hal yang tak terduga kemeja putih kebesaran dan celana pendek berwarna hitam.
"Wow... Sayang? Kamu...."
"Sexy?" sela Gawin.
"Hmmm... bagaimana tidak? kalau kamu pakai baju kayak gini..." Podd kemudian merengkuh tubuh Gawin dan mulai menciumi tengkuknya tanpa ampun. Gawin hanya dapat mendesah pasrah, benar ia telah lama sekali tidak merasakan betapa menggairahkannya kekasih yang telah hidup bersamanya selama tiga tahun ini. Tubuh mereka kemudian bergerak seirama, Podd menggiring Gawin ke arah kamar masih sambil menciumi leher dan mulut Gawin serta perlahan melepaskan pakaian yang ia pakai dan meninggalkannya tergeletak di lantai begitu saja.
"Ah..." desah Gawin ketika berusaha mengambil nafas saat Podd masih tetap menyambar mulutnya dan menciuminya penuh nafsu hingga mereka tiba di kasur dan Podd menjatuhkan tubuh Gawin lalu mengkungkungnya dengan tubuh miliknya. Mau tak mau Gawin hanya bisa melingkarkan tangannya dan membiarkan Podd yang kini bibirnya tengah menjelajahi tubuhnya tanpa jeda sedikit pun. Bibir manis milik Podd seakan lapar oleh tubuh gempal Gawin. Ia mengecup dada Gawin tanpa ampun bahkan bermain di sana cukup lama hingga akhirnya kecupan itu perlahan mulai turun menelusuri perut dan pinggul Gawin.
Podd dan irama yang pelan tapi pasti selalu dapat membuat Gawin bergairah. Ketika melihat Gawin mulai menikmati permainan pembukanya Podd segera mengambil kondom dan lotion yang selalu ada di dalam laci pada nakas di samping kasur mereka. Ia mulai menurunkan celana Gawin secara perlahan dan kemudian menciumi paha bagian dalam, dimana area sensitif Gawin berada. Tak lama ia mulai membasahi jarinya dengan lotion dan bermain dengan bagian belakang tubuh Gawin. Ketika Podd telah memasukan satu jarinya, mata Gawin langsung terpejam berusaha menikmati alur pergerakan yang kini telah bertambah menjadi dua jari, hingga pada akhirnya jari ketiga Podd telah berada di dalam tubuh Gawin menyentuh bagian yang membuat Gawin menggeram rendah sambil meremas lengan Podd yang berotot seolah memberi Podd tanda bahwa ia menginginkan lebih dari sekedar permainan jari yang Podd lakukan saat ini.
Melihat itu Podd tersenyum, ia mengeluarkan jarinya dan kemudian meraih tangan Gawin yang tadi meremas lengan-nya lalu menciumnya dan menjilati jari Gawin hingga ke sela-sela jarinya.
"Apa kau ingin bermain sebentar?" tanyanya kepada Gawin.
"Apa yang ingin kau mainkan?"
Podd kemudian mengarahkan tangan Gawin kebagian belakang tubuhnya dan kemudian perlahan memasukan salah satu jari Gawin kedalam.
"Lakukan seperti yang tadi aku lakukan, sementara aku mempersiapkan milikku."
Podd berbisik kepada Gawin yang kini wajahnya telah memerah dan hanya bisa mengangguk. Kemudian seperti yang diperintahkan, Gawin mulai bermain dengan tubuhnya sendiri sebagaimana Podd memainkan tubuhnya tadi. Podd yang melihat itu mulai melepaskan celananya. Sebenarnya badan Podd telah memanas sedari tadi dan saat ini semakin panas melihat Gawin yang telah basah sepenuhnya.
Kini saatnya membuka kondom yang tadi telah ia ambil dan menggunakannya. Podd yang sudah tidak tahan lagi segera mencium mulut Gawin dan memindahkan tangan Gawin yang sejak tadi berada di bawah menjadi di atas lalu mencengkramnya kuat. Kemudian tangan yang lain memegangi paha Gawin sedikit keatas. Tak lama kemudian tubuh mereka telah mulai bergerak seirama setelah Podd berhasil memasukan semua miliknya ke dalam tubuh Gawin yang sedari tadi hanya bisa merintih di bawah kungkungan Podd. Melihat tubuh Gawin yang melahapnya seperti itu membuat Podd menggila dan mulai memainkan permainannya, permainan yang Gawin tidak pernah sangka.
Sesi pertama telah berlalu dan dilanjutkan sesi kedua hingga akhirnya Podd mengakhiri malam panas mereka dalam tiga sesi berturut-turut dan dengan irama yang tak pernah Gawin bayangkan. Ekspresi puas yang terpancar dari wajah Podd adalah hal pertama yang Gawin lihat ketika ia merubah posisi tubuhnya untuk lebih merapat dalam pelukan kekasihnya.
"Sakit?" tanya Podd tiba-tiba.
"Heol, kamu masih tanya begitu?" ucap Gawin tak percaya. Podd yang mendengar itu hanya tertawa kecil kemudian mengambil rokok yang ada pada nakas samping kasur. Ia menyulutnya dan mengepulkan asap rokok yang telah ia hisap sedalam mungkin untuk dia resapi pahitnya. Gawin hanya menatap wajah Podd dan kemudian membelai dadanya lalu matanya terpejam berusaha untuk larut dalam tidur seraya mengucap mantra dalam hatinya.
"Tidak mungkin kan? Benar tidak mungkin."
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNNY X PODD AU : Running Out
FanfictionThis is an Alternate Universe story of Podd x Khao, which including Gawin, Luke, Earth, Joss, Gun, Bright, Thanat, Tawan... And other cast who will appear following the story. Disclaimer! BXB AU 18+++ Sexual assault, kidnapping, and other gore conte...