![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. ###
SENJA.
"Beneran traktiran di Starbucks ya, Cici!" tegas Klee sambil mencoba menarik-narik lengan gue seiring keluarnya kita bertiga dari kelas.
Iya, bertiga.
Jangan lupa, pasti ada Calvin kalau ada Clareen.
"Iya, astaga. Gue rapat dulu di sekre tapi. Lo berdua terserah mau ke mana, nanti jam enam di Starbucks deket kampus."
Klee dan Calvin langsung memekik senang waktu gue bilang gitu. Sementara tubuh gue kembali bergegas menuruni tangga fakultas dari lantai lima ini.
"Heh, heh!" ujar Calvin ditengah acara buru-buru gue.
"Apa?!"
"Ngapain sih lo turun pakai tangga? Kan ada lift!"
Gue terdiam sebentar. Iya juga ya?
Ah, tapi kan lift harus antri.
"Lama. Gue males ngantri ntar tambah telat."
Klee berdecak. "Heran deh gue sama anak Aperture! Sampai tingkat akhir masih aja mengabdi kayak lo ini."
Gue menyengir lebar sambil terus menuruni tangga. "Makanya ikut Aperture dong, biar tahu serunya gimana."
Ngomong-ngomong, Aperture ini nama UKM Fotografi di kampus gue.
Klee kali ini mendengus. "Males, ah. Mendingan jalan-jalan ke mall terus nongkrong cantik."
"Ah, palingan nongkrongnya juga di tempat futsal si Calvin." ledek gue.
"Iya, sih! Ah harusnya gue cari pacar aja biar gak ke mana-mana sama dia!"
Calvin tertawa. "Mana bisa! Lo tuh udah terlalu eugh kieu pisan sama gue!" jelas Calvin sambil merapatkan kedua telapak tangannya.
Gue terkekeh sambil terus berjalan cepat dan membiarkan Klee dan Calvin berdebat di belakang gue—seperti biasanya.
###
BIRU.
"Sesuai renca—"
Pintu sekre yang baru aja dibuka langsung menginterupsi ucapan Mario yang berdiri di depan seperti biasa untuk memimpin rapat.
Mau nggak mau gue ikut menoleh, dan ternyata di sana ada Senja yang baru masuk sambil menaikkan dua jarinya membentuk tanda peace.
"Hehe." gumamnya pelan.
Tapi gue masih bisa membaca gerak mulutnya yang malu.
Setelah itu dia duduk di dekat Joy—anggota UKM, adik tingkat, dan juga anak dosen di kampus kita.
"Kak, hari ini pul—"
"Sstt..." gumam gue pelan sambil menunjuk Mario di depan.
Lily di sebelah gue langsung tersenyum manis dan mengangguk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Photograph
Fanfiction(Series #8 Maier - TAMAT) Bagaimana kalau lensa kamera diam-diam mengabadikan betapa indahnya Awan Biru dan Langit Senja? [Cerita belum direvisi sejak tahun 2020]