###
"Senja?" Gumam Biru setelah akhirnya teleponnya diangkat oleh Senja.
"Kenapa, Biru?"
"Gue... Gue di bandara," ujar Biru pelan.
"Pulang ke rumah? Mendadak banget ya?" Tanya Senja lembut.
Biru menggeleng walaupun ia tahu Senja gak akan melihat. "Bukan."
"Gue ke Monaco," jelas Biru.
"Oh? Mau ketemu Sam?"
Biru memejamkan matanya erat. Menahan rasa sakit dan cemas mendengar nama kembarannya itu.
"Sam kecelakaan, Senja... Parah... Gue... Gue takut," lirih Biru pelan.
Gak ada yang tahu, tapi sama seperti Senja yang bercerita banyak pada Biru, Biru juga begitu.
"Astaga..." Lirih Senja pelan.
"Lo kuat berangkat sendiri?" Tanya Senja.
Perempuan itu tahu, percuma memberi penawaran untuk menemani Biru karena visa pun ia gak punya.
"Gue... Kuat," gumam Biru pelan.
"Senja?"
"Iya?"
"Gue belum tahu kapan ke Bandung lagi. Tadi terakhir managernya Sam bilang kecelakaannya masuk ke ranah percobaan pembunuhan."
"Milly minta gue untuk bantu urus kasusnya," jelas Biru.
Sedari tadi hatinya bimbang. Ia tahu ia dihadapkan pada dua hal yang sama pentingnya.
"Iya, gak apa-apa, Biru," jawab Senja lembut. "Hati-hati ya?"
"Gue doain Sam dari sini. Tolong bilangin sama yang lain maaf gue belum bisa ke situ."
Biru terdiam sebentar sebelum kembali menjawab. "Iya, nanti gue bilangin."
"Gue usahain pulang cepet," tegas Biru.
"Biru, Sam lebih penting."
Lo juga penting, Senja. Lirih Biru dalam hati.
"Hmm. Kalau ada apa-apa, gue bakal tetep bisa one call away."
"Iya, Biru. Gue tahu."
"Senja?"
"Hmm?"
"Baik-baik di Bandung, ya?"
Senja dari sebrang sana tersenyum kecil. "Iya, Biru. Lo juga ya."
###
Operasi Samudera berlangsung lama.
Biru berdiri di sana.
Mencoba tegar untuk Mama dan Milly, bahkan Angkasa--perempuan yang Samudera bilang dunianya.
Kadang diam-diam Biru tersenyum lembut melihat Angkasa. Ia ikut bahagia waktu tahu Samudera akhirnya mengakui cinta yang baru. Yang menurut Biru lebih besar dan menakjubkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Photograph
Fiksi Penggemar(Series #8 Maier - TAMAT) Bagaimana kalau lensa kamera diam-diam mengabadikan betapa indahnya Awan Biru dan Langit Senja? [Cerita belum direvisi sejak tahun 2020]