Warning: Shonen Ai, Boy x Boy, OOC, Typo
Terimakasih sudah mampir ke ff buatan Author Shion satu ini, karena kemungkinan akan ada adegan sex under age nantinya di ff ini harap adik-adik jangan meniru ya ^^
Kakak sayang adik :* (plakk...)
Silahkan memvote atau memberikan komen bila menyukai chapter ini
Selamat membaca
-----------------------------------------------------------
# Inggris Tahun 20** , Asrama Universitas Durham
Malam itu dia kembali bermimpi, seorang pria bersurai pirang bermata scarlet yang menatap sedih kearahnya, pemuda itu sedih, dia menangis namun tersenyum. Wajah tidur dari pemuda bersurai navy itu makin mengerut merasakan seakan-akan ada yang akan menghilang di dirinya.
"Bunuh aku, dengan itu pertunjukan kriminal ini akan berakhir, Sherlock."
"Ti... tidak... aku tidak mau," lagi lagi pemuda yang dikenal dengan Sherlock Holmes masuki mimpi yang telah dia alami sejak usianya menginjak 15 tahun.
"Aku adalah Napoleon Kejahatan, dan kau berada dalam jalan kebenaran, kita tidak akan pernah beriringan."
"Si.. sial, hahh... hahh-" napas Sherlock tampak memburu, keringat makin membanjiri tubuhnya, bayangan itu lagi-lagi terlihat jelas sangat jelas semakin jelas, perlahan lahan pria itu menjatuhkan tubuhnya ke sebuah jurang air terjun yang entah ada dimana, Sherlock merasa dia tak pernah pergi kesana seumur hidupnya.
"Selamat Tinggal Sherlock."
"TIDAKKKKK-"
Tiba-tiba lampu kamar asramanya dihidupkan, dan tampaklah teman sekamarnya yang memukul kepala Sherlock dengan buku tebal bertuliskan 'Ilmu Penyakit Dalam dan Kejiwaan' untuk mengakhiri teriakan teman sekamarnya sebelum seluruh asrama mendengar.
"Demi Tuhan, bangun Sherlock!."
Temannya nampak kesal hingga membangunkan Sherlock lebih kuat dari malam yang sudah-sudah membuat Sherlock membuka mata navy sayunya sambil mengelus kepala yang mungkin akan memar keesokan harinya.
"Kau tidak bisa lebih lembut lagi John?!." protes Sherlock yang mulai sudah sadar sepenuhnya, ia pun duduk dipinggir ranjang sambil memegangi kepalanya.
"Well, kau sudah mengalami ini setiap malam selama 1 minggu terakhir, bisa-bisa aku yang sebagai teman sekamarmu berubah menjadi dokter pribadi kejiwaanmu." John menarik kursi belajar berhadapan dengan Sherlock yang menghela napas berkali kali
"Kau berantakan sekali kawan." tambah John sambil memberikan segelas air disebelah Sherlock, yang dia rasa ini adalah air putih bukan formalin yang biasa di minum Sherlock untuk sekedar melakukan percobaan pada dirinya sendiri."Thanks."
Sherlock akan meminum airnya namun berhenti sambil menatap John teman sekamarnya
"Kau tidak meletakkan obat tidur di dalamnya kan?." tanyanya dan dibalas John dengan menaikan kedua bahunya seakan-akan mengatakan 'menurutmu?.'
Sherlock sedikit menyeringai lalu meminum airnya sampai habis."Ini serius Sherlock kau harus berkonsultasi dengan Professor Kejiwaan di Fakultas Kesehatan."
John yang merasa temannya ini benar-benar mengalami kegilaan mengambil sebuah kertas berisi alamat dan nomor telepon dari dalam saku jasnya yang tergantung di kursi yang ia duduki."Besok datanglah kesini, aku sudah membuat janji dengan Professor Edward besok jam 10 pagi." tambah John H Watson yang kembali ke ranjang lalu menarik selimut hangatnya
"Datanglah besok dengan baju yang rapi, selamat tidur kawan." ujarnya sebelum memejamkan matanya.Sherlock memandangi kertas yang diberikan sahabatnya,
'Apa mungkin harus aku kesini? memang aku sudah gila? aku hanya terlalu tegang karena percobaan kimiaku itu saja.' pikirnya sambil mencoba meremas kertas tersebut, namun saat dia memandangi sahabatnya yang sangat peduli padanya dia pun memutuskan untuk mendatangi Professor Edward."Well, tidak ada salahnya mengobrol sedikit dengan Professor Edward." Sherlock bergumam sambil kembali membaringkan tubuhnya di ranjang single miliknya.
'Kau selalu datang di mimpiku, aku tau ini bukan kebetulan. Aku gila? tidak mungkin, aku cukup waras saat ini, pemuda pirang dengan mata scarlet bila kau benar-benar ada aku harap kita bisa bertemu.' harapnya sebelum memasuki alam mimpinya kembali.
.
.
.
# Keesokan Hari, Fakultas Kesehatan Durham University
Sesuai dengan instruksi dari sahabatnya, keesokan hari Sherlock pun mendatangi sebuah gedung Fakultas Kesehatan Universitas Durham. Ia melihat kembali kertasnya, tertuliskan nomor ruangan dan lantai berapa yang harus dia datangi.
Sherlock pun menggaruk kepalanya yang tidak gatal, merasa sepertinya hanya akan membuang waktu berharganya. Percobaan kimia dan analisa forensik yang ia lakukan jauh lebih penting demi cita-citanya menyelesaikan gelar S2 sebagai Ilmuan Forensik khusus Kriminologi.
"Cih..John Watson, benar-benar teman yang cerewet." cercanya sambil meneruskanjalannya menuju alamat yang diberikan John Watson teman sekamarnya.
.
.
Sherlock kini berdiri di ambang pintu bertuliskan Ruangan Professor Edward, dengan engan dia pun mengetuk pintu tersebut.
"Masuklah."
Suara di dalam membuat ia membuka pintunya dan betapa terkejutnya ia dengan pemandangan yang dia lihat dari balik pintu tersebut.
"Anda ingin berkonsultasi ? Professor belum datang."
Sherlock terdiam, kedua matanya tidak dapat berkedip, terkejut melihat sosok pemuda pirang dengan mata scarlet berdiri di ambang jendela sambil menoleh ke arahnya
'Di-dia!?. '
Pemuda itu berjalan menghampiri Sherlock yang sama sekali tidak bisa bergerak, Sherlock saat ini mencoba mencerna apa yang dia lihat saat ini.
'Apakah ini mimpi? apakah aku masih tertidur? tidurku serasa nyata sekali, bahkan aku bisa merasakan aroma bunga lily of valley diatas meja itu.' pikirnya menganalisa apa yang tengah terjadi saat ini.
"Saya William James Moriarty, assisten Professor Edward, nama anda?." Tanya sang pirang sambil mengulurkan tangannya menunggu sambutan dari Sherlock Holmes.
"Holmes... nama saya Sherlock Holmes."
.
.
.
TBC
(semoga ada yang suka wkwk.. akan dilanjutkan bila ada yang suka ^^)
KAMU SEDANG MEMBACA
"SIN" (MORIARTY THE PATRIOT FANFIC) YAOI 18+ (Revisi Ada Di Novel Fisik)
FanfictionTelah terbit Novel Fisiknya ❤️✨ "Biarlah dosa ini kubawa hingga kematianku, dan saat kita bertemu lagi kuharap kau mengingatku, Sherlock" . . . "aku punya persoalan dan itu butuh rumus penyelesaian, aku yakin orang sejenius kau dapat menyelesaikanny...