Warning: Shonen Ai, Boy x Boy, Hurt, Angst, OOC, Typo
Welcome My Dear Readers, thanks yang sudah membaca Chapter dari FF ini ^^
Semoga kalian suka dengan chapter ini, jangan lupa memvote dan berkomen biar akuh tambah semangat ^^
Selamat Membaca
-----------------------------------------------------------
# Kediaman Moriarty
Seorang pemuda pirang yang kini tidur ditemani oleh kakak tercintanya-perlahan menggerakan tubuhnya dengan ekspresi tidak nyaman. Ada air mata yang perlahan menetes dari sudut matanya, seakan sang pemuda itu tengah memimpikan sesuatu yang menyedihkan.
"maafkan aku Louis"
Sebuah suara yang dia rindukan terdengar di alam bawah sadarnya. Louis dapat melihat sosok orang yang mengatakan itu dengan wajah sendu seakan mengucapkan selamat tinggal padanya.
'tidak... tidak... jangan tinggalkan aku'
Dalam mimpinya Louis mencoba untuk berteriak pada pria pirang dengan iris mata sebiru langit yang telah menjebak hatinya semakin dalam.
'kumohon jangan tinggalkan aku, James'
Semakin dia memohon, semakin jauh pula bayangan itu pergi menjauhinya hingga tangannya pun tak dapat mencapai walau hanya sekedar bayangannya.
James meninggalkannya disaat dia merasakan apa sebenarnya itu jatuh cinta, James meninggalkannya dengan amat menyedihkan itu yang dia sadari ketika dia membuka matanya, mimpi itu adalah pertanda perpisahan dari orang yang telah tiada.
Louis perlahan mendudukan tubuhnya diatas ranjang, matanya sembab menerawang pemandangan yang ada disekitarnya sambil memegangi kepalanya yang masih terasa pusing karena terlalu banyak menangis.
Penglihatannya saat ini masih belum fokus, hingga tak lama Louis menatap kearah sebelah kanannya, ada dua orang yang tertidur sambil menjaganya.
"Kak Liam... Sherlock Holmes ?!"
William kini tidur di ranjang bersebelahan dengan Louis sedangkan Sherlock tertidur di kursi dengan posisi duduk namun sambil memegang tangan William. Dan itu membuat Louis tersenyum kecil melihat kebahagiaan kakaknya bersama dengan orang yang dia cintai.
Sedikit rasa iri menghampiri dirinya, tak kala Louis memfokuskan matanya pada sebuah cincin yang ada di jari kiri kakaknya. Hingga tak dia sadari air matanya mengalir mengingat kata-kata James ditelepon beberapa jam yang lalu
'si bodoh play boy itu juga bilang akan datang membawa sebuah cincin, kenapa sangat kebetulan sekali' dalam hati Louis bergumam hingga tak sadar dia kembali meringis merasakan hatinya terasa disayat jutaan belati dan itu terasa sangat menyakitkan
Bagaikan kehilangan kendali akan dirinya, tiba-tiba Louis bangkit dari posisinya meninggalkan kamar, dan berjalan tak tentu arah sambil bergumam menyebut sebuah nama orang yang kini menyakiti hatinya
"aku benci padamu James, aku benci...".
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
"SIN" (MORIARTY THE PATRIOT FANFIC) YAOI 18+ (Revisi Ada Di Novel Fisik)
FanfictionTelah terbit Novel Fisiknya ❤️✨ "Biarlah dosa ini kubawa hingga kematianku, dan saat kita bertemu lagi kuharap kau mengingatku, Sherlock" . . . "aku punya persoalan dan itu butuh rumus penyelesaian, aku yakin orang sejenius kau dapat menyelesaikanny...