HAPPY 1K 🥰🎉🎉
TERIMA KASIH BUAT KALIAN YANG MASIH SETIA NUNGGU CERITA INI UPDATE
SEMOGA BISA TERUS IKUTAN YA SAMPAI ENDING😁
JUJUR, SAYA BAHAGIA SEKALI😭. WALAU CUMA 1K TAPI BAGI SAYA ITU CUKUP MEMUASKAN
INTINYA SAYA HANYA BISA BERTERIMA KASIH PADA KALIAN SEMUA,
TETAP BACA (NO SIDERS), VOTE (BENTUK APRESIASI), KOMEN (PENDAPAT KALIAN), SHARE (BERBAGI KEHALUAN)
.
.
.
.
.
.
HAPPY READING
_____________________Gani sedang menelusuri koridor mencari seseorang. Ia harus memastikan sesuatu. Bel masuk sudah ia tak pedulikan, karena sudah lama bel itu berbunyi. Tak masalah jika beberapa jam kedepan ia bolos.
Masih tak menemukan orang tersebut, Gani berjanji pada dirinya sendiri, jika sampai ia tak menemukan Leon di tempat selanjutnya, sudahlah Gani lelah.
Lalu, ia menyempatkan mencarinya ke dalam perpustakaan. Padahal tempat turunnya Gani dari rooftop ke perpustakaan tak jauh, kenapa Gani baru menyadari ada tempat tersebut yang kemungkinan Leon ada didalam sana.
Setelah memasuki perpustakaan, Gani melihat seorang cowok yang akhirnya ia temukan.
Leon sedang membaca buku yang ia pilih dari berbagai buku di perpustakaan. Lalu matanya sekilas melihat ada seorang cewek berdiri di depannya lalu duduk tepat di hadapannya.
Gani menopang dagunya menatap sekitar. Sudah lama rasanya ia tak datang ke sini. Dulu, tempat ini tempat favoritnya untuk tidur di jam istirahat.
Leon menutup bukunya, lalu menatap Gani yang juga sudah menatapnya.
“Gak masuk kelas?” Tanya Gani.
“Kenapa?” Tanyanya balik.
“Hah?”
Leon berdecak, “Kenapa nyari gue?”
Gani mengalihkan tatapannya ke lain arah. Lalu berdiri menuju ke salah satu rak buku. Tangannya mengambil salah satu buku yang ia pilih.
“Lo jadi datang ke partynya Ilyas?” Tanya Gani tanpa menatap lawan bicara. Matanya seolah sedang meneliti tulisan dari setiap ia membuka lembaran bukunya.
Leon tampak diam sebentar lalu menjawabnya. “Hm.”
“Karena gue?” Gani menahan senyumnya. Ia pun merasa Leon akan datang ke pesta karna dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU, My Cold Man (END)
Teen FictionFOLLOW DULU AJA😉 Ternyata seperti ini rasanya, sakit yang teramat hanya karena salah mencemburukan orang lain. Leon menatap tangan Gani yang mengarah kapadanya. Lalu menatap Gani yang masih menampilkan senyum manisnya. Leon benci ini. Kenapa Gani t...