15 'Geer Lu'

239 7 0
                                    

LANJUT NIH GAES.

MAAP NIH KALO KALO MASIH BERANTAKAN. MASIH AMATIR.

SPAM KOMEN DAN VOTE JUGA YAH.
.
.
.
.
.
.
HAPPY READING ~~~

_______

“Biadap lu semua!”

“Gak ada akhlaknya ye!”

Berbagai umpatan dilontarkan dari mulut Joe yang kini sedang menatap temannya kesal. Bagaimana bisa kamar yang seharusnya rapi kini telah berubah menjadi kapal pecah.

Berbagai barang sudah tidak ada pada tempatnya. Sarung bantal yang sudah tak terpasang. Sprei kasur sudah tak berbentuk. Ditambah berbagai bungkus cemilan tergeletak tak ada manusiawinya.

“Bersihin gak!” Suruh Joe tegas yang tidak ditanggapi oleh temannya.

Teman-temannya masih asik bermain sendiri. Rey yang menonton drama korea di laptop milik Joe. Jangan tanyakan kenapa Joe mempunyai drama korea. Jelas karena Joe punya kakak perempuan yang kpopers. Tak heran jika laptop miliknya juga harus ikut ada bau-bau korea. Karena memang Kakanya suka meminjamnya.

Sedangkan Kamil, ia sedang rebahan di atas ranjang Joe. Dikit-dikit ikutan menonton drama korea. Dan meminta penjelasan kepada Rey maksud dari ceirtanya.

Sisanya dari mereka sedang mabar. Ada Leon dan Ferdi yang memang suka sekali dengan game. Mereka sibuk menatap layar ponselnya tajam. Tak mengizinkanya satu sama lain untuk menang.

Ferdi tiba-tiba mendengus kesal karena kalah bermain game tepat saat Joe melemparinya bantal dengan berakhir terkena di wajahnya.

“Apa!” Seru Joe pada Ferdi yang sudah menatapnya layaknya ingin mengumpat. Bukankah ia sedang marah?

“Ko lu yang marah si! Harusnya gue dong. Gara-gara lu gue kalah nih.” Cerocos Ferdi tak kalah kesalnya.

“Heh! Gue yang marah kali ini. Lu semua udah bikin kamar gue ancur.” Omongnya dengan ekspresi yang dramatis. Tatapannya beralih kepada orang yang sedang asiknya merebahkan diri di atas kasurnya.

Plak

Joe tak main-main menabok Kamil yang asik rebahan miring dengan tangan yang menyangga kepalanya, pantat yang menyungging ke arah pemilik kamar. Bahkan sampai Kamil ngomel-ngomel tak peduli.

“Apaan sih, Joe!”

“Lu beresin kasur gue.” Matanya beralih menatap keadaan kasurnya yang sudah benar-benar berantakan. “Ya Allah pusing gue sama kalian. Harusnya tadi gak gue izinin lu pada kesini. Firasat gue memang benar.”

Karena mereka juga jarang bermain di rumah Joe, alhasil sekali bermain di rumahnya menjadi seperti ini. Tak menyangka juga jika rumah Joe juga tak kalah komplitnya.

Mereka sering kali bermain di rumah Leon yang juga tak kalah komplit juga mewahnya. Namun kamarnya tak pernah menjadi separah ini. Hanya akal-akalan mereka saja untuk membuat kamar Joe berantakan.

Ingin sekali rasanya membuat Joe merasa kesal. Biar tau bagaimana rasanya setiap hari menahan kesal karena ulah dirinya.

“Ssstt! Kalian tuh berisik banget sih. Gak bisa liat Oppa lagi nonton.” Ucap Rey sedikit ngawur.

Oppa?” Beo Joe.

“Iya kenapa? Gue gak kalah gantengnya kok sama Oppa-Oppa di sana tuh.” Ujar Rey sambil menunjuk ke arah laptop yang menampilkan wajah orang korea yang Rey kenal sebagai oppa-oppa.

I LOVE YOU, My Cold Man (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang