41 Ulah baru

159 9 0
                                    

TAUK AKHHH!
KALO SUKA YA VOTE KOMENNYA
KALO GAK SUKA YA TINGGALKAN!

Maaf kalo yg nunggu cerita ini updatenya agak lama, ya dikarenakan saya sibuk.

Kita impas lah ya... Kalian nunggu saya, saya juga nunggu kalian

.

.

.

.

.

.

Happy reading
___________________

Berangkat sekolah hari ini, Gani tidak antar oleh Leon. Ia lebih memilih menaiki ojek. Padahal di rumah ada satu sepeda motor yang bisa saja Gani gunakan. Tapi karena motor tersebut sudah lama tak di pakai, jadi harus lama mempersiapkannya.

Untung saja Leon memberi tahu Gani dari semalam. Jadi, Gani tak terlalu gugup jika Leon memberi tahunya pagi hari. Saat itu Leon mengatakan dirinya akan lebih awal berangkat sekitar pukul enam pagi. Di karenakan semakin hari semakin dekat Leon dengan ujian kelas 12.

Gani melangkahkan kakinya dari gerbang belakang di mana tempat parkir belakang berada. Ia lebih menyukai lewat gerbang belakang, menurutnya akan lebih cepat sampai ke kelasnya.

Tin tin tin

Suara klakson terdengar tepat di belakang Gani, sontak Gani merubah jalannya lebih ke tepi agar sang pengendara motor lebih leluasa melewatinya.

Gani mengernyit menatap orang tersebut.

Angga?’ Batin Gani. Gani bingung menatap Angga yang baru saja datang pada jam dimana yang seharusnya kelas 12 sudah mulai masuk. Apa anak itu membolos atau tidak tau informasi tersebut?

Tapi aneh juga, tidak biasanya Angga mendiamkannya seharian penuh kali ini. Ia baru ingat dari kemarin Angga tidak menelpon bahkan menyepam sebagaimana biasanya yang Angga lakukan.

Dan pagi ini, Angga terlihat cuek. Cowok itu biasanya akan usil jika bertemu dengan Gani. Tapi lihatlah, jelas-jelas Gani sekarang sudah ada di depan cowok tersebut tapi tidak di hiraukan.

Gani memilih diam sambil menunggu Angga selesai dengan helmnya. Ia menatap wajah Angga yang tak mau menatap wajahnya juga.

“Bukannya berangkat pagi ya?” Tanya Gani.

Angga sudah turun dari motornya namun wajahnya masih saja tak berubah ekspresi. “Emang ini bukan pagi?” Tanya balik Angga.

Gani mengernyitkan alisnya, tidak biasanya Angga menjawab dengan nada sinis di dalam ucapannya.

“Pagi sih. Tapi kata Leon kelas 12 masuk pagi hari ini.”

Raut wajah Angga tampak lebih dingin dari biasanya. Wajah yang tak pernah Gani lihat sebelumnya. Apa Gani salah mengucapkan?

“Apa peduli lo?” Ucap sinis Angga pada Gani.

Belum sempat Gani menjawab, Angga sudah pergi melewatinya begitu saja. Gani harus tau alasan Angga marah padanya.

“Angga.” Gani menghalangi jalan Angga. “Lo.. Kenapa?” Ada jeda di dalam ucapannya menandakan bahwa Gani sedang takut jika benar Angga marah padanya.

Angga tak mau menatap Gani. Ia lebih memilih menatap benda lain yang ada di sekitarnya. “Gue gak papa.” Ucapnya.

“Gak. Gak biasanya lo kaya gini, Angga.” Gani tetap kekeh ingin tahu ada apa dengan Angga.

I LOVE YOU, My Cold Man (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang