14 'Gak akan terjadi'

250 8 0
                                    

SEBUTIN DONG HARAPAN KALIAN...

MAAP MAAP AJA SIH KARENA BARU BISA UPDATE SEKARANG... AWOKWOKWOK

Sebelum lanjut ke bawah.

Disini aku perjelas yah.

Yang kelas 11 : Gani, Milla, Ilyas,...

Yang kelas 12 : Leon, Angga, Rey, Kamil, Ferdi, Joe, Cantika,...

Buat kalian yang masih bingung aja sih.

Tetap SPAM KOMEN DAN VOTE GAES...

Yuk baca langsung aja

.

.

.

.
HAPPY READING 
_____________________

Hari ini hari kepulangan Angga yang ditunggu tunggu. Sudah ada Mamanya Angga dan Gani yang siap mengantar Angga pulang sore ini.

Setelah Gani tau kapan Angga dipulangkan, yang ternyata sore ini. Gani akhirnya meninggalkan tempat sekolah dengan cepat tapi masih di waktu yang tepat.

“Mah...” Angga memanggil.

Mamahnya menengok sinis. Pasti ada maunya kalo suara memanggilnya seperti itu. Mamanya sedang membereskan pakaian di sofa pasien.

“Ambilin itu...” Angga minta tolong pada sang Mama. Angga menyengir kuda saat melihat Mamanya hanya menatapnya bengis.

“Kamu ambil sendiri kan bisa. Lagian infusnya kan udah di lepas. Tinggal turun, ambil deh. Manja banget.”

Angga mengerucutkan bibirnya. Ia akan selalu bersikap manja jika dengan Mamanya. Memang sejak lahir ia selalu bermanja dengan sang Mama.

Gani yang berada tak jauh dari mereka dan sedang membantu Mama Angga, melihat interaksi kedua manusia itu pun hanya bisa tersenyum tipis. Ia tau betul sikap Angga jika sudah berada di samping Mamanya. Namun, Mamanya juga terkadang meladeninya. Mungkin hanya sekarang Mamanya sedang membereskan sesuatu, jadi Angga tidak di ladeni.

“Tapi tangan aku gak sampai, Mah. Nih tuhh.” Alibi Angga dengan mengulurkan tangan yang sepertinya sengaja agar tidak mencapai buah anggur yang ada di nakas dekat ranjang tempat dimana Angga sekarang sedang duduk bersila.

“Kamu gak mau apa ada Gani tapi sikap kamu gini. Cowok kok manja.” Ucap Mama Angga dengan berjalan lalu memberikan buah Anggur kepada anaknya itu.

Padahal jika dilihat, Mama Angga harus berdiri dan melangkah beberpa kali untuk mendapatkan buah Anggur. Sedangkan, orang yang kini duduk dengan tersenyum sok manis hanya turun atau menggeser duduknya saja.

“Nih.”

Angga menerima buah Anggur dari Mamanya dengan suka cita. Meskipun Mamanya mengomel tapi tetap saja kan ia menuruti keinginan Angga.

Dipikir kalo Mamanya menjodohkannya dengan Gani mau tidak yah? Sepertinya mau-mau saja. Tapi Gani, sepertinya tidak. Dan kenapa coba Angga berpikir seperti itu. Dirinya dan Gani kan hanya sebatas sahabat.

Melihat Gani yang sedang duduk di sofa bermain ponsel. Dan kebetulan Angga juga sedang makan salah satu buah kesukaan Gani.

“Gani.. Sini.” Pintanya.

I LOVE YOU, My Cold Man (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang