35 Mistake

176 7 0
                                    

Apa Kabar Semuanya??

Bismillahirrahmanirrahim
...

.

.

.

.

.

.

Happy reading
__________________

Sudah waktunya Gani berangkat ke acara pesta ulang tahun temannya, Ilyas.Tempatnya ada di hotel berbintang.

Ia hanya memilih dress sederhana dengan di padukan flatshoes karena Gani orangnya tak terlalu suka dengan sepatu sandal yang terdapat heelsnya.

Gani menyelampirkan tas selempang kecil yang hanya diisi oleh barang-barang penting saja sebelum dirinya turun dan menemui Rio. Dan karena ia juga tak bertemu dulu dengan Milla, jadi Gani berusaha membuat dirinya cantik dengan mengoleskan make up yang ia tahu saja.

Menuruni tangga menatap abangnya yang sedang memainkan ponsel menyibukan diri. Ngomong-ngomong Rio, Gani sudah berkali-kali menelpon Rio yang tak pernah satu pun di angkat.

Gani hampir saja pergi naik taxi, tapi sebelum itu Rio ternyata sudah datang dan buru-buru menemui Gani yang masih di dalam kamar. Rio baru menyadari bahwa ada pesan dari adiknya untuk cepat pulang atau dirinya yang jadi mangsanya saat tepat mobil terparkir di halaman rumah.

Untung saja, Rio tepat pulangnya dan membaca pesan Gani walau terlambat dan sudah membuat Gani kesal.

“Udah?” Tanya Rio saat menyadari Gani sudah turun.

“Hm.” Gumam Gani. Rio benar-benar merutuki dirinya sendiri. Bisa-bisanya ia mengabaikan pesan adiknya yang sedang sangat membutuhkannya sekarang.

Rio harus bisa bujuk Gani agar Gani tak bersikap dingin lagi padanya.

“Yuk!” Ajak Rio.

Gani berjalan mendahului Rio. Membuat Rio melongo. Ia menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

Selama perjalanan, Gani memilih bungkam dan melihat pemandangan dari balik jendela. Suasana di sore hari ini terasa begitu cerah.

“Gani.” Panggil Rio berhati-hati karena saat ini hati Gani sedikit tak tersentuh untuk dirinya.

Gani diam hanya melirik sekilas abangnya yang masih sibuk menyetir.

“Ngambek lu?” Tanya Rio.

“Gak.” Ketus Gani.

“Lah gue juga tau kali lu lagi ngambek. Iya kan?”

“Kalau udah tau kenapa nanya?” Balik nanya Gani.

Rio terdiam sesaat membenarkan ucapan Gani. Bodoh memang dirinya. “Dih gitu aja ngambek. Kek cewek lu.”

Gani melirik Rio sinis. “Maksud lo apa?”

I LOVE YOU, My Cold Man (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang