43 Keanehan Milla

146 6 0
                                    

Dah lama ternyata 🙂

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

Happy reading
_______________

Di malam hari, waktu untuk istirahat karena aktivitas di siang hari. Begitu juga Gani, cewek dengan piyama abu-abu itu sedang meringkuk di atas ranjang seperti seekor bayi di dalam perut ibunya.

Namun, tidurnya terganggu akibat ponselnya yang berdering untuk kedua kalinya. Dan kali ini Gani tersadar akan getaran panggilan yang masuk ke dalam ponselnya.

Drrt drrt

"Siapa sih?" Racau Gani dengan mata masih terpejam dan nyawa yang seutuhnya belum berkumpul.

Ia menggeser tombol hijau lalu menempelkan layar ponsel ke telinganya.

"Halo." Suara Gani terdengar serak karena khas orang bangun tidur.

"Gani.. Sorry gue ganggu lo tidur ya." Ucap seseorang di seberang telepon. Ternyata Milla yang menelponnya pada subuh-subuh.

"Apa?" Tanya Gani masih dengan mata terpejam.

"Gue mau cerita." Ungkapnya to the point.

Gani mengernyit dalam pejamannya. "Sekarang??"

"Pengennya sih sekarang."

"Besok aja lah. Kek gak ada waktu- Huaam- lain." Ucap Gani sambil menguap ngantuk.

"Yah padahal gue udah rangkai. Tapi ya gak papa deh besok aja." Lesu Milla menjawab. Ia sebenarnya ingin menceritakan sesuatu yang membuatnya risih akhir-akhir ini.

"Oke. Lagian jam segini mau curhat.." jeda Gani, "Gue tutup." Tak lama Gani memutuskan hubungan telepon sepihak.

Lalu melanjutkan aktivitas yang sempat tertunda tadi. Ia masih bisa lanjut lagi, Gani semalaman begadang. Bukan begadang dengan sengaja, hanya saja di waktu ia mau tidur, rasa kantuknya belum juga muncul. Yang sampai akhirnya ia memilih bermain laptop lebih dulu sambil menunggu rasa kantuk datang lagi.

Gani terbangun dengan tenaga yang masih lemas. Ia masih perlu tidur banyak kali ini. Bahkan memakai sepatu pun dengan mata sedikit tertutup.

Membuat orang yang melihatnya terkekeh geli. Gani masih belum sadar jika Leon sudah ada di depannya. Cowok jangkung itu berdiri dengan kedua tangan di masukan ke dalam saku celana dan matanya menatap Gani.

"Sepatunya kebalik tuh." Ucap Leon berbohong. Ia sengaja ingin menjahili pacarnya sekali-kali. Jarang kan, Leon menjadi orang jail.

Gani sedikit kebingungan. Lalu menatap kedua sepatunya yang sudah terpasang namun belum ia tali sepatunya.

I LOVE YOU, My Cold Man (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang