Update...
Update...
Update..
Ready??
Happy Reading
----------------
Ems nulis dari part 35 sambil dengerin lagu ini, langsung berasa feel nya.
"Terjadi benturan di perutnya walau tidak kuat, kemungkinan besar Valerie menahan dengan tangannya, karena itu tulang bahunya bergeser. Aku sudah meminta untuk permeriksaan ultrasound untuk melihat kerusakan yang terjadi." Louis memandang Valerie yang terbaring di tempat tidur rumah sakit sembari mendengar penjelasan dari Liam.
"Sedikit trauma pada plasenta yang melindungi bayi kalian, tapi bayi itu kuat sama seperti ibunya. Dia bertahan." Ia berpaling kepada Liam.
"Apakah itu akan mempersulit kehamilan dan kelahirannya nantinya?" Liam menggeleng.
"Asal Valerie terus melakukan pemeriksaan secara rutin, kemungkinan besar tidak akan ada kendala." Louis duduk di kursi yang tersedia di samping tempat tidur Valerie, ia memandang wajah Valerie yang warnanya sama dengan selimut putih yang menutupi tubuhnya.
"Dia akan baik-baik saja, kami akan terus memantaunya." Louis mengangguk mendengar Liam memberikan semangat, ia tidak mengalihkan pandangannya dari Valerie.
Louis mengambil tangan kanan Valerie dan melihat kuku wanita itu telah patah, terdapat luka di telapak tangannya. Suara mesin yang memonitor detak jantung Valerie masih berbunyi teratur, selang oksigen masih terpasang di hidungnya.
"Kami sempat kehilangan Valerie sekian menit." Louis mengingat pada saat Agnes mengatakan itu kepadanya, tubuhnya seperti mati rasa.
"Tapi dia kembali." Agnes menenangkan Louis. Tangan Louis mengepal saat mendengar Agnes memberitahu mereka semua. "Bibirnya robek terindikasi dia dipukul, kepalanya terluka tapi tidak menyebabkan pendarahan di dalam tapi mungkin Valerie akan merasakan mual dan pusing untuk beberapa hari."
"Aku bersyukur bajingan itu sudah mati." Sophie mengumpat kasar tidak mempedulikan tawa Nial.
"Kapan aku bisa melihatnya?" Louis bertanya kepada Agnes yang menoleh ke arahnya.
"Setelah kami memindahkan Valerie ke kamar perawatan, kau bisa melihat atau menungguinya." Louis harus puas harusa menunggu lagi.
Dan kini ia berada di sini, tapi wanita itu masih tertidur pulas. "Dia tidak koma, hanya pengaruh obat penenang yang kami berikan padanya." Liam memberitahu Louis ketika pria itu bertanya kenapa Valerie belum membuka matanya.
Pintu kamar yang terbuka perlahan membuat Louis berpaling, ia melihat Sophie masuk sambil membawa totebag dan meletakkannya di atas meja.
"Aku menyuruh pelayan untuk membuat makanan untukmu." Louis mengangguk sambil mengucapkan terima kasih. "Kau harus makan, Louis." Sophie memberi perintah
KAMU SEDANG MEMBACA
Crown For The Lady ✅(Completed)
RomanceLouis Aldrich Hasting, Marquess of Pembroke adalah salah satu bujangan yang paling diicar oleh para wanita single ataupun wanita bersuami di seluruh Inggris. Terlahir dengan wajah tampan dan nama belakang yang cukup terkenal membuat Louis tidak pern...